Sabtu, 28 Agustus 2010
Soal Kelas XII IPA 1 dan 3 yg belum mengerjakan Tugas
Soal Pemantapan Koligatif
1.Berapa gram urea (mr = 60) harus dilarutkan dalam 500 gram air agar titik bekunya turun 0,1 derajat celcius bila Kf air = 1,8
2.18 gram glukosa dicampur dengan 5,85 gram NaCl kemudian dilarutkan dalam 250 gram
air bila Kb air = 0,5 maka berapa titik didih larutan yang terjadi ? (Mr glukosa = 180 Mr =
NaCl = 58,5)
3.Berapa penurunan tekanan uap yang terjadi bila 3 gram urea (Mr = 60) dilarutkan dalam 54
gram air jika tekanan uap air = 30 mmHg pada suhu 25oC?
4.19,6 gram suatu elektrolit kuat (Mr = 98) dalam 200 gram air ternyata titik didih larutan
yang terjadi adalah 101,5oC maka senyawa tersebut adalah ?
•
H2SO4
•
HNO3
•
NaOH
•
CH3COOH
•
Ba(OH)2
5.Suatu larutan elektrolit biner membeku pada – 0,1oC bila senyawa tersebut ada sebanyak
0,05 mol dan dilarutkan dalam 200 gram air dan Kf air = 1,8 maka harga derajat
dissosiasinya adalah
Sabtu, 21 Agustus 2010
Memilih Jurusan di
Ujian Nasional sudah diselenggarakan dan berikutnya adalah merencanakan dan menentukan langkah selanjutnya. Apakah mau masuk perguruan tinggi, jurusan apa yang dipilih, dsb. Bagi anak yang sudah mengetahui apa bakat dan minatnya dan terbiasa mengambil keputusan sendiri, tidak banyak mengalami kendala dalam memilih jurusan. Masalahnya di masa ini banyak siswa SMA yang sulit ambil keputusan karena tidak tahu apa bakat dan minatnya, dan banyak yang belum menemukan potensi dirinya, tidak terbiasa mengambil keputusan sendiri bahkan untuk hal-hal yang terkait dengan kepentingannya, sehingga bingung ketika harus memilih jurusan dan perguruan tinggi. Belum lagi gaya ikut-ikutan teman agar ketika kuliah sudah memiliki teman yang telah dikenal, atau juga karena mengikuti pacar. Kebingungan siswa ada pula yang disebabkan sikap orang tua yang memaksakan anak memilih jurusan yang ditentukan orang tua, bukan kemauan dan minat anaknya.
Dampak Dari Salah Memilih Jurusan
Banyak orang berpandangan, pilihlah jurusan yang gampang (gampang masuk dan gampang lulus), supaya gampang dapat pekerjaan dan gajinya besar, regardless sesuai minat atau tidak. Sebenarnya pandangan ini perlu ditinjau ulang karena memilih suatu jurusan bukanlah persoalan yang mudah. Dalam memilih jurusan, siswa perlu memperhitungakan beberapa faktor seperti kemampuan, minat, bakat, kepribadian, dll. Salah memilih jurusan punya dampak yang signifikan terhadap kehidupan anak di masa mendatang. Apa saja dampaknya ?
Problem psikologis
Mempelajari sesuatu yang tidak sesuai minat, bakat dan kemampuan, merupakan pekerjaan yang sangat tidak menyenangkan, apalagi kalau itu bukan kemauan / pilihan anak, tapi desakan orang tua. Belajar karena terpaksa itu akan sulit dicerna otak karena sudah ada blocking emosi. Kesal, marah, sebal, sedih, itu semua sudah memblokir efektivitas kerja otak dan menghambat motivasi. Anak kemungkinan akan berusaha setengah mati supaya hasilnya baik, but at the cost of his/her being. Dia mengabaikan panggilan hidupnya, perasaannya, demi orangtua. Kepahitan dan kegetiran, marah, penyesalan dan penasaran bisa jadi membayangi setiap langkah hidup anak. Akan tambah sedih lagi ketika dia melihat teman-temannya bisa berbahagia di atas kehidupan yang mereka pilih sendiri. Kalau anak yang dari keluarga berduit, bisa saja dengan mudahnya pindah kuliah, tapi buat mereka yang ekonominya pas pas-an, ini bisa menjadi dilemma berat. Kalau tidak ikut saran orang tua, anak merasa bersalah karena orang tua sudah susah-susah membiayai kuliah, tapi kalau mengikuti kehendak orang tua, anak tertekan karena mengabaikan panggilan jiwa. Memilih jurusan sesuai dengan saran teman atau trend, padahal tidak sesuai dengan minat diri juga punya dampak psikologis, yakni menurunnya daya tahan terhadap tekanan, konsentrasi dan menurunnya daya juang. Apalagi kalau pelajaran kian sulit, masalah semakin bertambah, bisa menyebabkan kuliah terancam terhenti di tengah jalan.
Problem akademis
Problem akademis yang bisa terjadi jika salah mengambil pilihan, seperti prestasi yang tidak optimum, banyak mengulang mata kuliah yang berdampak bertambahnya waktu dan biaya, kesulitan memahami materi, kesulitan memecahkan persoalan, ketidakmampuan untuk mandiri dalam belajar, dan buntutnya adalah rendahnya nilai indeks prestasi. Selain itu, salah memilih jurusan bisa mempengaruhi motivasi belajar dan tingkat kehadiran. Kalau makin sering tidak masuk kuliah, makin sulit memahami materi, makin tidak suka dengan perkuliahannya akhirnya makin sering bolos. Padahal, tingkat kehadiran mempengaruhi nilai.
Problem relasional
Salah memilih jurusan, membuat anak tidak nyaman dan tidak percaya diri. Ia merasa tidak mampu menguasai materi perkuliahan sehingga ketika hasilnya tidak memuaskan, ia pun merasa minder karena merasa dirinya bodoh, dsb hingga dia menjaga jarak dengan teman lain, makin pendiam, menarik diri dari pergaulan, lebih senang mengurung diri di kamar, takut bergaul karena takut kekurangannya diketahui, dsb. Atau, anak bisa jadi agresif karena kompensasi dari inferioritas di pelajaran. Karena dia merasa kurang di pelajaran, maka dia berusaha tampil hebat di lingkungan sosial dengan cara missal, mendominasi, mengintimidasi anak yang dianggap lebih pandai, dsb.
Bagaimana Memilih Jurusan Agar Tepat?
Memilih jurusan pada dasarnya merupakan sebuah proses yang sudah dimulai sejak masa anak-anak. Kesempatan, stimulasi, pengalaman apa saja yang diberikan pada anak sejak kecil secara optimum dan konsisten, itu akan menjadi bekal, modal dan fondasi minat dan bakatnya. Makin banyak dan luas exposure-nya, makin anak tahu banyak tentang dirinya, tapi makin sedikit exposure nya, makin sedikit juga pengetahuan anak tentang dirinya. Menurut Gunadi et al (2007), ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemilihan jurusan agar jurusan yang dipilih tepat, yaitu:
* Mencari informasi secara detil mengenai jurusan yang diminati. Sebelum memilih jurusan, hendaknya anak punya informasi yang luas dan detil, mulai dari ilmunya, mata kuliahnya, praktek lapangan, dosen, universitasnya, komunitas sosialnya, kegiatan kampusnya, biaya, alternative profesi kerja, kualitas alumninya, dsb.
* Menyadari bahwa jurusan yang dipilih hanya merupakan salah satu anak tangga awal dari dari proses pencapaian karir. Anak perlu tahu realitanya, bahwa jurusan yang dipilih tidak menjamin kesuksesan masa depannya. Jangan dikira bahwa dengan kuliah di jurusan tersebut maka hidupnya kelak past sukses seperti yang di iklankan.
* Jurusan yang dipilih sebaiknya sesuai dengan kemampuan dan minat siswa yang bersangkutan. Jika seorang siswa memilih jurusan sesuai dengan kemampuan dan minatnya, maka dirinya akan mampu bertahan dalam menghadapi kesulitan-kesulitan selama kuliah, namun jika dirinya tidak memiliki kemampuan dan minat dalam jurusan yang dipilih, bisa mempengaruhi motivasi belajar seperti yang telah dijelaskan di atas.
* Berpikiran jauh ke depan melihat konsekuensi dari setiap pilihan, apakah mampu menjaga komitmen dan konsekuensi kerja sebagai akibat dari pilihan itu? Di setiap pilihan pasti ada konsekuensi profesi, jangan sampai ingin punya status tapi tidak ingin menjalani konsekuensinya. Jangan sampai ingin jadi dokter tapi tidak siap mendapatkan panggilan mendadak tengah malam dari pasiennya; ingin jadi tentara tapi takut berperang; ingin jadi guru tetapi tidak sabar / tidak senang disuruh menghadapi anak murid. Jadi, kalau sudah punya cita-cita, siapkan mental, fisik dan komitmen untuk mau belajar menghadapi tantangannya.
* Jurusan yang dipilih sebaiknya sesuai dengan cita-cita anak. Setiap anak pasti memiliki cita-cita. Jika anak bercita-cita menjadi psikolog maka sebaiknya memilih jurusan psikologi bukan jurusan sosiologi atau yang lainnya. Jika ingin menjadi dokter, ya harus mengambil kuliah kedokteran. Pelajari bidang studi yang mempunyai beberapa proses. Misalnya, anak kelak ingin menjadi dokter bedah, maka terlebih dahulu harus menjalani kuliah di kedokteran umum.
* Menyiapkan beberapa alternatif. Alangkah baiknya jika anak memiliki lebih dari satu alternative untuk menjaga jika dirinya tidak masuk di alternative pertama, maka masih ada kesempatan di alternative berikutnya. Pemilihan alternative studi harus pun diupayakan yang masih sesuai dengan minat dan kemampuan anak, bukan karena pilihan yang paling besar kemungkinan diterima padahal tidak sesuai minat.
Mengoptimalkan peran sekolah, guru dan guru Bimbingan Konseling
Dukungan bagi anak selain dari orang tua, juga di peroleh dari guru di sekolah, baik guru kelas, guru mata pelajaran maupun guru bimbingan konseling. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pihak guru untuk membantu mengarahkan anak didik mereka kelak dalam menentukan pilihan bidang studi / jurusan :
* Mengamati dan mencermati perkembangan kemampuan intelektual murid. Kemampuan intelektual sangat penting di masa kuliah, agar mudah menangkap materi dan meminimalisir hambatan yang berat. Kemampuan intelektual ini biasanya dapat dilihat dari prestasi belajarnya selama di sekolah mulai dari catur wulan awal. Guru kelas bekerja sama dengan guru bimbingan konseling memonitor perkembangan anak didik agar masalah yang terjadi di tengah jalan dapat di tangani sebelum menjadi masalah yang berat.
* Memberikan tes minat bakat menjadi salah satu cara untuk mengeksplorasi minat dan bakat anak. Tes minat bakat biasanya dilakukan ketika anak masih belum dapat memutuskan ke mana minat dan bakatnya sementara banyak alternative jurusan yang dapat dia pilih.
* Memberikan penjelasan pada orang tua mengenai pemilihan jurusan dan bentuk dukungan untuk anak. Sejak awal mula sekolah, para guru bisa menghimpun para orang tua untuk ikut mencermati kemampuan, minat, bakat anaknya supaya baik orang tua bisa berpartisipasi dalam mengarahkan anak memilih jurusan yang tepat.
* Memberikan bimbingan pada anak didik untuk tetap tekun dalam masa kuliah, mampu mendorong / memotivasi diri sendiri serta mampu melawan virus-virus kebosanan yang muncul.
* Menyiapkan mental anak didik dalam berbagai bentuk latihan dan tempaan, agar mereka tidak hanya siap materi namun juga siap mental menghadapi tekanan dan tantangan yang akan dihadapi.
Sejak awal, peran sekolah ini sangat penting karena pola pikir, minat, prestasi anak sedikit banyak dipengaruhi oleh apa yang ia peroleh di sekolah dan juga apa yang terjadi di sekolah. Misalnya, kalau sekolah itu berkualitas dan berprestasi, maka anak pun akan memilih yang berkualitas, bukan yang sekedarnya atau seadanya. Apalagi, kalau sekolah tersebut perlunya kerja sama dengan lembaga pendidikan lain, atau perguruan tinggi yang berkualitas baik di dalam maupun di luar negeri, hal ini membuat anak punya benchmark universitas maupun target pilihan jurusan yang tinggi. Jika pihak sekolah punya standard kualitas mutu yang tinggi, maka biasanya para guru juga akan mendorong anak didik mereka untuk mencapai target yang tinggi (berkualitas) misalnya supaya bisa diterima di beberapa perguruan tinggi yang dikenal terbaik dalam beberapa jurusan.
Mengoptimalkan dukungan Orang Tua
Peran orang tua sangat penting dalam mendukung anak menentukan pilihan dan jalan hidup mereka. Itu sebabnya, sering dikatakan bahwa pada saat anak tumbuh remaja, posisi orang tua bukan lagi orang tua seperti dulu tapi lebih sebagai teman. Orang tua bisa menjadi tempat curhat dan konsultasi yang nyaman, tanpa harus cemas kalau-kalau mereka tidak punya hak suara. Di atas telah dijelaskan dampak psikologis, akademis dan sosial kalau orang tua lah yang menentukan pilihan tanpa melihat minat dan bakat anaknya sendiri. Apalagi, dengan referensi informasi yang mungkin sekali lebih terbatas dari anaknya, jangan sampai orang tua merasa pendapatnya paling benar padahal pendapatnya berdasarkan informasi yang sudah kadaluwarsa, tidak up to date lagi. Selain itu, orang tua juga perlu mengevaluasi motivasi dan ambisi nya masing-masing, karena tanpa sadar orang tua mengarahkan anak untuk menyelesaikan “keinginan dan ambisi tak sampainya” di masa lalu. Padahal, anak itu bukanlah parent’s extension. Dipastikan saja, bahwa pilihan anak bukanlah karena ambisi orang tua, atau karena kecemasan dan cara berpikir yang keliru dalam mempersepsi masa depan anak. Misalnya, anak memilih jurusan sastra karena mampu dan sesuai minat, tapi tidak disetujui orang tua karena menurut mereka, akan susah cari kerja.
Orang tua perlu memastikan saja, apa motivasi anak memilih jurusan yang dia inginkan. Mengajak anak menganalisa motivasi dan alasan, akan lebih menguntungkan karena anak akan mencoba menerapkan cara berpikir analitis yang serupa ketika memilih dan memilah jurusan yang lain. Ajak anak untuk mencari contoh kongkrit (orang yang sudah lebih dahulu kuliah dan atau kerja) dari dampak salah memilih karena sebab-sebab tertentu, misalnya : pengaruh teman, suruhan orang tua, asumsi yang keliru.
Alangkah baiknya jika orang tua bisa membantu anak mencari informasi mengenai sekolah-sekolah yang berkualitas dan membiarkan anak melihat plus minusnya secara kongkrit. Diskusikan secara terbuka factor apa saja yang jadi potensi kendala dan bagaimana strategi solusinya. Dengan demikian, akan tercipta komunikasi yang terbuka dan positif, anak merasakan dukungan dan komitmen orang tua, sehingga anak pun diharapkan tergugah untuk menjaga komitmen dan keseriusannya terhadap pilihan studinya.
Mengoptimalkan peran social network
Punya banyak teman dan luasnya jaringan sosial bisa memberikan keuntungan positif. Baik orang tua maupun anak bisa saling bertukar informasi dengan yang lain mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan pilihan studi.Kalau mencari sendiri butuh waktu yang lama, maka kalau saling bertukar informasi, tentu akan lebih efektif dan efisien. Namun yang perlu diingat adalah bahwa orang tua tetap harus obyektif dan rasional, karena salah-salah jadi mudah terpengaruh dan terikut pendapat orang yang belum tentu benar. Yang kita cari adalah informasi faktual bukan gossip-nya.
Tak dapat dipungkiri bahwa untuk memilih suatu jurusan dibutuhkan pertimbangan yang matang serta kemampuan untuk mengenali kelebihan dan kekurangan diri. Seiring dengan eksplorasi minat dan bakat, anak pun perlu di arahkan untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab atas pilihannya. Anak perlu diajarkan untuk mandiri dan mampu memotivasi diri sendiri, disiplin, dan serius belajar sebagai perwujudan dari komitmen atas pilihan hidupnya. Jika menjumpai kendala, tidak mudah putus asa apalagi berhenti di tengah jalan atau ganti haluan. Semoga dengan pembahasan ini dapat memberi manfaat.
Kiat Sukses Belajar Kimia
KIMIA itu sukar?
Sering terdengar banyak keluhan bahwa belajar kimia sangat sukar. Di antara beberapa keluhan adalah: Saya tidak cukup cerdas untuk belajar kimia, saya tidak dapat mengikuti jalan pikir kimiawan, saya takut gagal di mata pelajaran kimia, ingatan saya tidak cukup kuat untuk mengingat rumus dan fakta kimia.Yang harus pertama sekali diubah justru pandangan-pandangan keliru tentang Anda sendiri tadi. Pertama sekali Anda harus percaya bahwa Anda mampu untuk belajar kimia. Anda yakin bahwa kalau belajar dengan baik Anda akan sukses. Jadi pada dasarnya belajar kimia tidak berbeda dengan Anda belajar pelajaran lain ataupun Anda belajar naik sepeda.
Yang sangat diperlukan adalah tekad dan keyakinan kuat kalau Anda bekerja dengan baik Anda akan sukses.
Setelah tekad dan keyakinan ada, barulah Anda perlu tahu beberapa kiat untuk mendapatkan keterampilan kimia. Perlu diingat sama dengan Anda belajar sepeda, keterampilan itu akan Anda dapat kalau Anda berlatih, tidak cukup dengan membaca teori bersepeda tanpa pernah mempraktikkan.
Berikut beberapa pendekatan yang telah terbukti membantu banyak orang untuk belajar kimia.
Ciptakan gambaran nyata apa yang Anda pelajari
Kebanyakan hal yang dipelajari dalam kimia adalah hal yang abstrak. Atom, molekul, ikatan kimia, elektron adalah barang-barang yang tidak dapat secara langsung dilihat dan dirasakan. Sebuah gambar akan membantu Anda untuk mengingat dan mengerti dengan baik konsep penting. Atom misalnya dapat Anda bayangkan sebagai sebuah bola, dan setiap unsur memiliki bola yang berbeda berat dan warna misalnya.
Cobalah untuk mengaitkan apa yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari
Semua bahan yang ada di alam ini adalah bahan kimia. Udara, pohon, batuan, plastik, kosmetik, dan seterusnya. Masalahnya adalah bahan-bahan tersebut biasanya bukan bahan yang murni, tetapi berupa campuran yang rumit. Untuk membuat mudah dimengerti, diajarkan kimia dari bahan yang murni atau campuran paling dua bahan. Memang sering akan dijumpai kelakuan bahan murni jauh berbeda dengan kelakuan campuran bahan. Nah, dengan selalu mencoba untuk mengaitkan apa yang dipelajari dengan apa yang ada dalam keseharian akan membuat apa yang dipelajari menjadi lebih bermakna.
Sebagai contoh, dalam keseharian kita sering membuat minuman sirup, dengan menambahkan segelas air pada dua-tiga sendok makan sirup. Bila yang kita lakukan terbaik, kita tambahkan dua-tiga sendok makan air ke dalam satu gelas sirup, tentu tidak akan enak diminum karena sirupnya terlalu kental. Di sini kita mendapat pengalaman tentang pengertian konsentrasi larutan.
Hubungkan gambaran makro dengan gambaran mikro
Garam dapur dalam bahasa kimia dapat berarti padatan putih yang juga kita gunakan untuk mamasak atau bahan yang tersusun atas ion Na+ dan Cl-. Gambaran pertama adalah gambaran makro, yang kedua adalah gambaran mikro. Gambaran mikro adalah yang tidak pernah kita saksikan secara langsung, yang Anda harus hadirkan dalam bayangan. Gambaran makro adalah kumpulan dari bertrilyun-trilyun atom atau ion sehingga dapat kita lihat, sentuh dan rasakan. Karena kimia berbicara dengan kedua bahasa, tugas Anda adalah mempelajari bahan dan sifatnya dari kedua pandangan itu.
Gambaran mikro sering digunakan untuk merasionalisasi apa yang terjadi pada skala makro. Kita misalnya merasionalisasi sifat getas dari kristal ionik karena pada krisal ionik tersusun ion yang berlawanan muatan berdampingan. Bila dikenai tekanan, maka ion yang sama muatannya mungkin akan berdampingan, yang berakibat terjadi tolak-menolak sehingga mudah pecah.
Belajar dengan rutin dan segera perbaiki kesalahan
Yang juga unik dari pelajaran kimia adalah banyak sekali konsep yang dibangun secara bertahap, satu konsep mendasari konsep berikutnya; konsep yang berikutnya lagi dapat dimengerti kalau dua konsep terdahulu sudah dimengerti dengan baik, dan seterusnya. Konsep-konsep berikutnya sering dimunculkan dengan kecepatan yang lebih tinggi dari konsep sebelumnya. Nah, dengan keadaan seperti ini nasihat yang sudah sering Anda dengar menjadi penting: Belajarlah secara rutin.
Ini juga merupakan kunci dari belajar apa saja, kalau kembali ke contoh belajar sepeda. Kalau sebelum Anda belum menguasai bersepeda, Anda hanya belajar satu hari dalam setiap bulannya, dapat dibayangkan kapan Anda baru akan menguasai.
Belajar secara rutin juga memungkinkan Anda untuk segera tahu masalah atau kesalahan yang Anda buat dan dengan cepat pula Anda dapat mencari penyelesaiannya. Penting sekali Anda pelajari kesalahan Anda dan segera mencari penyelesaian yang tepat, sebab kalau tidak Anda akan mengulang kesalahan yang sama.
Gunakan cara yang berbeda untuk hal yang berbeda
Kimia bukan hanya hitung-menghitung, walaupun kemampuan itu merupakan komponen penting dalam kimia. Kimia juga berisi beberapa fakta yang harus diingat, kosakata khusus yang harus dipelajari, hukum-hukum yang mengaitkan satu ide dengan ide lain yang harus dimengerti. Mempelajari fakta tentu lain caranya dengan mempelajari teknik berhitung, lain lagi dengan mempelajari hukum.
Untuk mengigat fakta dengan lebih baik, sering Anda diberi contoh untuk membuat apa yang disebut jembatan keledai. Misalnya unsur-unsur golongan alakali Anda ingat dengan: Hajah Lina Naik Kuda Rebutan Cowok sampai Frustasi. Cara yang lain misalnya dengan menuliskan, dengan membuat kartu dan bermain dengan kartu itu dan sebagainya.
Untuk mempelajari konsep dengan baik Anda harus belajar dengan aktif. Maksudnya Anda harus mencatat dengan baik konsep yang Anda pelajari, perhatikan benar-benar kata-kata kunci dalam pengertian konsep tersebut, cari contoh-contoh tambahan untuk konsep itu, hubungkan dengan konsep yang telah dipelajari sebelumnya.
Selain itu, Anda juga harus sensitif dengan bahasa kimia. Sering oksigen itu berarti O2 maupun O. Misalnya dalam kalimat oksigen adalah komponen penting dalam atmosfer, yang dimaksud adalah O2. Sedang dalam kalimat hitung kadar oksigen dalam mineral apatit, maka yang dimaksud adalah O. Nah, kensensitifan itu Anda akan peroleh jika Anda belajar secara kontinu, sama dengan kesensitifan kaki Anda mengenali bentuk pedal sepeda tumbuh dengan seringnya Anda belajar naik sepeda.
Untuk mempermudah mempelajari hukum-hukum dalam kimia Anda dapat menggunakan teknik: pelajari dengan baik fakta dan konsep yang mendasari, gunakan kata-kata Anda sendiri untuk mengungkapkan lagi hukum tersebut, tentukan keberlakuan hukum tersebut, dan tentukan pula apa yang dapat dicapai dengan hukum tersebut.
Sebagai contoh hukum gas ideal pV = nRT, tanyakan apa gas ideal itu? Kemudian perhatikan hukum itu hanya berlaku untuk gas ideal, gas nyata tidak akan mengikuti persamaan itu, dan Anda pun harus dapat sampai menghayati bahwa dengan hukum ini Anda dapat menghitung salah satu dari p, V, n atau T bila tiga yang lain diketahui.
Yang harus diingat, hukum (rangkuman keteraturan) sering mempunyai kekecualian, Anda harus ingat dengan baik kekecualian ini: misalnya, semua senyawa sulfida tidak melarut, kecuali (NH4)2S.
Demikian beberapa tips, ingat sekali lagi, tips ini hanya akan bermanfaat kalau Anda menggunakannya dalam belajar dengan kontinu.
Jumat, 20 Agustus 2010
Keajaiban Di Balik Perintah Shalat Subuh
Keajaiban Sholat Subuh
Kenapa Harus Bangun pagi buta untuk Sholat Subuh?? Bagi seorang muslim mungkin pertanyaan ini dengan mudah dijawab ; karena sholat subuh adalah bagian dari ibadah wajib yang harus dikerjakan sebagai bukti ketaatan pada Tuhannya. Tapi kenapa ya harus pagi buta gitu sholatnya?? lagi enak-enak tidur kok disuruh sholat.???
Pertanyaan-pertanyaan ini untuk sebagian orang mungkin dianggap bodoh dan bisa dianggap nyeleneh. Tapi untuk orang-orang yang berfikir ilmiah pertanyaan tersebut adalah stimulasi ide besar untuk pembuktian. Kenapa harus dibuktikan?? Yang jelas tidak ada satu halpun yang Allah dan Rasul-Nya perintahkan kepada umatnya tanpa kebermanfaatan.
Jika kita amati, ada satu hal yang berbeda dari ritual sholat subuh dibandingkan sholat lima waktu lainnya. Kalimat yang terdengar dari suara adzan sedikit berbeda dengan adzan pada sholat yang lain. Kalimat “ash shalatu khairun minan naum”, menjadi titik perbedaannya. Arti kalimat itu adalah shalat itu lebih baik dari pada tidur. Kenapa kalimat itu hanya muncul pada adzan subuh dan tidak pada adzan lainnya ?
Memang ada banyak hikmah yang bisa diambil dari ritual di pagi buta ini. Dari peluang rezeki yang besar karena sudah mulai sejak subuh sampai manfaat terhindar dari kemacetan terutama di kota metropolitan seperti Jakarta. Ternyata bukan itu saja arti kebermanfaatan yang Allah berikan. Sholat subuh juga mempunyai manfaat mengurangi kecenderungan terjadinya gangguan kardiovaskular.
Di dalam tubuh manusia ada kekuatan yang terus bekerja tanpa kita komando. Apakah kita sedang tersadar atau tidur. Kekuatan yang mengatur gerak usus kita sehingga bisa dikeluarkan menjadi feses setelah menyerap zat-zat bermanfaat untuk tubuh. Kekuatan syaraf otonom mempunyai 2 fungsi yang bekerja secara antagonis, biasa kita sebut sebagai syaraf simpatis dan syaraf parasimpatis.
Kita mempunyai irama tubuh yang biasa disebut irama sirkadian tubuh dimana mulai jam 3 dini terjadi peningkatan adrenalin. Akibatnya tekanan darah manusia juga meningkat. Padahal kita sedang tidur pulas. Biasanya adrenalin kita bekerja saat kita beraktifitas atau dalam keadaan stress. Selain itu terjadi pula penyempitan pembuluh darah otak yang menyebabkan oksigenasi otak berkurang sehingga kita merasa berat kalo bangun pagi dan cenderung mengantuk. Peningkatan adrenalin juga mengaktivasi sistem pembekuan darah dimana sel-sel trombosit berangkulan membentuk suatu trombus. Trombus inilah yang menyebabkan gangguan kardiovaskuler pada manusia. Semuanya adalah kerjaan saraf simpatis.
Lalu apa hubungannya dengan Sholat???
Hasil penelitian Furchgott dan Ignarro serta Murad tentang suatu zat didalam dinding sel yang dapat melebarkan pembuluh darah menjawab pertanyaan di atas. Zat yang ditemukan itu bernama NO (Nitrit Oksida). Yang luar biasa adalah ternyata Nitrit Oksida ini diproduksi terus menerus selama istirahat termasuk ketika manusia tidur. Zat ini juga mencegah terbentuknya trombus dengan menghambat agregasi/penempelan trombosit. Hasil temuan ini mendapat hadiah NOBEL tahun 1998.
Aktivitas Bangun pagi untuk sholat subuh apa lagi dengan berjalan ke mesjid untuk berjamaah dapat meningkatkan kadar Nitrit oksida dalam pembuluh darah sehingga oksigenasi ke otak juga bertambah akibat melebarnya pembuluh darah otak dan yang pasti trombosit dicegah untuk saling menempel jadinya pembuluh darah tidak bertambah sempit. Aktivitas mengejan yang ditimbulkan pada gerakan rukuk dalam sholat meningkatkan tonus syaraf parasimpatis yang melawan efek dari syaraf simpatis seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Subhanallah bukan?? dengan menjalankan sholat subuh apa lagi dengan berjalan ke mesjid (terutama untuk yang laki-laki ni) kita dapat mencegah proses gangguan pada sistem kardiovaskular kita.
Untuk orang-orang yang berfikir, demikian hikmah dari ajakan-Nya “ash shalatu khairun minan naum”.
Sumber : mukjizatalquran.com
Kamis, 19 Agustus 2010
Soal Siswa yg belum mengerjakan tugas XII IPA - 1
1.
Yang tidak termasuk sifat koligatif larutan adalah…
a.
naik titik didih larutan d.
turun titik beku larutan
b.
tekanan osmosis e.
naik titik lebur
c.
turun tekanan uap larutan
2.
Besarnya penurunan tekanan uap jenuh larutan sebanding dengan…
a.
massa jenis larutan d.
fraksi mol zat terlarut
b.
molalitas larutan e.
fraksi mol pelarut
c.
molaritas larutan
3.
Jiika 2 jenis larutan mempunyai tekanan osmotik sama, maka larutan tersebut…
a. hipotonik d.
ampiprotik
b. hipertonik e.
homolitik
c. isotonik
4. Berapakah titik beku larutan 30gram CO(NH2)2
dalam 250gram air bila diketahui tetapan penurunan titik molal air=1,86°C/molal
dan massa atom relatif C=12, O=16, N=14, H=1?
a. +3,72°C c.
-1,72°C e. -4,71°C
b. +2,72°C d.
-3,72°C
5. Fraksi mol urea dalam 100gram air pada suhu 25°C=x. Jika tekanan uap jenuh air pada suhu
itu 23,76 mmHg, maka tekanan uap larutan itu adalah...
a. 23,76 x mmHg c. 23,76 (1+ x) mmHg e. 23,76 (1 - x)
mmHg
b.
23,76 - x mmHg d. 23,76 (x -
1) mmHg
6.
Sebanyak 2 mol urea dilarutkan dalam 8 mol air. Jika tekanan uap jenuh air
murni P° mmHG maka penurunan tekanan uap larutan adalah…
a.
2/8 x P° mmHg c. 8/10 x P°
mmHg e. 10/8 x P° mmHg
b.
2/10 x P° mmHg d. 8/2 x P°
mmHg
7.
Larutan yang terbentuk dari 6 gram zat A dalam 100 gram air mendidih pada
100,52°C, Kb air=0,52°C, maka massa molekul relatif zat A adalah…
a.
60 b. 52 c. 48 d.
30 e. 25
8.
Suatu larutan non elektrolit membeku pada suhu -3,72°C, jika titik didik molal
pelarut 0,52°C dan titik beku molal pelarut 1,86°C, maka larutan akan mendidih
pada suhu…
a.
-101,040°C c.
100,104°C e. 101,040°C
b. 100,040°C d.
100,372°C
9. Suatu zat non elektrolit sebanyak 24gram dilarutkan
dalama ir hingga volume 250ml. Pada suhu 27°C larutan tersebut mempunyai
tekanan osmotik 24,6 atmosfer. Jika R = 0,082 maka massa molekul relatif zat
tersebut adalah..
a. 48 b.
96 c. 98 d. 192 e.
288
10. Tekanan osmotik darah manusia pada 37°C adalah 7,626
atm (R=0,082) maka berat NaCl yang harus dilarutkan dalam 1 Liter larutan
sehingga pada 37°C isotonik dengan darah manusia adalah...
a.
11,70 gram c. 35,10 gram e. 175,50 gram
b.
17,55 gram d. 8,775 gram
11.
Yang mempunyai titik beku paling rendah terjadi pada larutan
a.
asam cuka 0,1m c. garam dapur
0,1m e. amilum 0,1m
b. glukosa 0,1m d.
urea 0,1m
12. Bila 2,925 gram NaCl dilarutkan dalam 100 gram air
dan membeku pada -1,86°C maka derajat ionisasi NaCl adalah… (Kf =
1,86)
a. 1 b.
0,9 c. 0,75 d. 0,5 e.
0,1
13. Tekanan osmotik larutan 0,1 M suatu elektrolit biner
pada suhu 20°C yang mempunyai α = 0,72 adalah
a.
3 atmosfer c. 5,57
atmosfer e. 6,01 atmosfer
b.
4,13 atmosfer d. 5,86
atmosfer
14.
Kedalam 250 gram air dilarutkan 26 gram C6H12O6,
maka titik beku larutan adalah… (Kf=1,85)
a.
1,12°C c.
-1,07°C e. -2°C
b. 1,07°C d.
-1,12°C
15. Tekanan osmosis 17 gram zat dalam 1 liter larutan
pada 27°C adalah 1,5 atmosfer, maka massa rumus zat tersebut adalah...
a. 350,8 c.
278,8 e. 10,5
b. 300 d.
125,5
16. Larutan 1,2 gram zat x dalam 200 gram benzena titik
bekunya adalah 0,245°C lebih rendah daripada benzena murni. Berapa Mr
x jika Kf benzena = 4,9°C
a. 120 c.
105 e. 60
b. 110 d.
75
17.
Pada 20°C tekanan uap air jenuh=15 mmHg. Jika dianggap system mengikuti hokum
Raoult maka tekanan uap larutan yang mengandung 32 gram methanol dalam 72 gram
air adalah…
a.
12 mmHg c. 14 mmHg e. 16 mmHg
b.
13 mmHg d. 15 mmHg
18.
Untuk menaikkan titik didih 250 gram air menjadi 100,1°C pada tekanan 1
atmosfer (Kb=0,50) maka jumlah gula (Mr=342) yang harus
dilarutkan adalah…
a.
153,5 gram c. 51,3 gram e. 17,1 gram
b.
102,6 gram d. 34,2 gram
19.
Larutan 1,25 gram zat x dalam 100 gram kamfer melebur pada suhu 174,4°C. Bila
diketahui titik lebur kamfer murni 178,4°C dan Kb kamfer 40°C maka Mr
zat x adalah…
a.
125 c. 250 e. 500
b.
150 d. 350
20.
Suatu Larutan urea dalam air mempunyai penurunan titik beku 0,186°C Bila Kf
molal air = 1,86°C dan Kb molal air = 0,52°C maka kenaikan titik
didih larutan urea tersebut adalah…
a.
2,60°C c.
0,892°C e. 0,026°C
b. 1,94°C d.
0,052°C
Minggu, 15 Agustus 2010
MAKNA LAILTUL QODAR DAN NUZULUL QUR"AN
Perdebatan di seputar makna Lailatul Qadar di kalangan umat Islam,
hingga kini belum menemukan titik-temu yang cukup memuaskan. Apalagi
terkait dengan pemahaman umat Islam terhadap momentum Nuzûlul Qurân yang
diperingati setiap tahun pada bulan Ramadhan, yang di Indonesia selalu
diasumsikan terjadi secara pasti pada tanggal 17 Ramadhan, yang oleh
karenanya diyakini bahwa pada saat itulah (wahyu) al-Quran pertama kali
diturunkan. Lalu apa kaitan Nuzûlul Qurân dengan Lailatul Qadar? Di
sinilah persoalan penting – kontroversi -- yang semestinya segera
mendapatkan respon yang cepat dan tepat dari para ulama yang kompeten
untuk menjawabnya.
Salah satu momentum yang ditunggu-tunggu oleh orang beriman ialah Lailah al-Qadr (secara populer dilafalkan Lailatul Qadar) dalam bulan Ramadhan. Sama halnya dengan berbagai momentum keagamaan seperti Maulid, Isra’ Mi’raj, Nuzûlul Qurân, dan dua hari raya. Lailatul Qadar menghasilkan bentuk-bentuk tertentu tradisi budaya keagamaan. Di sebagian daerah negeri kita ini, seperti di Jawa tempo dulu, Lailatul Qadar menghasilkan tradisi selamatan "maleman" pada tanggal-tanggal ganjil sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
Selamatan itu dibarengi dengan tradisi "oncoran", yaitu kelompok anak muda yang masing-masing membawa obor untuk dibawa keliling desa, seolah-olah hendak membawa cahaya kebenaran kepada penduduk desa itu karena datangnya Lailatul Qadar. Di tempat-tempat lain tentu ada bentuk-bentuk tradisinya sendiri, yang semuanya mengungkapkan betapa pentingnya malam yang suci itu.
Ditilik dari maraknya tradisi budaya keagamaan itu, maka jelas ada sesuatu yang harus dipahami lebih jauh, mendalam dan luas tentang Lailatul Qadar. Karena perjalanan waktu yang panjang, banyak sekali budaya keagamaan yang akhirnya kosong dari makna dan tinggal sebagai kebiasaan lahiriah dan formal saja. Pernyataan ini bukanlah usaha untuk mengecilkan arti suatu budaya keagamaan.
Setiap masyarakat memerlukan prasarana perlambangan untuk menguatkan makna-makna hidup yang lebih mendalam. Tetapi perlambang yang sudah menfosil dan berubah menjadi seolah-olah tujuan dalam dirinya sendiri akan ‘muspra’, tanpa guna.
Karena itu berikut ini kita akan coba melihat lebih jauh makna Lailatul Qadar dan hikmahnya bagi manusia dan kemanusiaan.
Makna Lailatul Qadar dan Nuzûlul Qurân
Secara harfiah, Lailatul Qadar berarti "Malam Penentuan" atau "Malam Kepastian", jika kata-kata qadr dipahami sebagai sama asal dengan kata-kata taqdîr. Tetapi ada juga yang mengartikan Lailatul Qadar dengan "Malam Kemahakuasaan", yakni kemahakuasaan Tuhan, jika kata-kata qadr dipahami sebagai sama asal dengan kata-kata al-Qâdir, yang artinya "Yang Maha Kuasa", salah satu sifat Tuhan. Sudah tentu kedua pengertian itu tidak bertentangan-meskipun pengertian yang pertama lebih umum dianut orang. Kedua pengertian itu saling melengkapi. Sedang dalam pengertian umum, Lailatul Qadar dimaknai sebagai “malam kemuliaan”.
Dalam al-Quran penyebutan dan gambaran ringkas tentang Lailatul Qadar itu dikaitkan dengan malam diturunkannya al-Quran, yaitu dalam Surat al-Qadr (QS 97: 1-5):
!$¯RÎ) çm»oYø9t“Rr& ’Îû Ï's#ø‹s9 Í‘ô‰s)ø9$# ÇÊÈ !$tBur y71u‘÷Šr& $tB ä's#ø‹s9 Í‘ô‰s)ø9$# ÇËÈ ä's#ø‹s9 Í‘ô‰s)ø9$# ׎ö�y{ ô`ÏiB É#ø9r& 9�öky ÇÌÈ ãA¨”t\s? èps3Í´¯»n=yJø9$# ßyr”�9$#ur $pkŽÏù ÈbøŒÎ*Î/ NÍkÍh5u‘ `ÏiB Èe@ä. 9�öDr& ÇÍÈ íO»n=y™ }‘Ïd 4Ó®Lym Æìn=ôÜtB Ì�ôfxÿø9$# ÇÎÈ
Sesungguhnya kami Telah menurunkannya (al-Quran) pada malam kemuliaan[1]. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
Jadi disebutkan bahwa Allah menurunkan al-Quran pada Lailatul Qadar yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan atau lebih dari delapan puluh tahun (kurang lebih umur maksimal manusia). Karena pada malam itu para malaikat turun, begitu juga Rûh (yang dalam hal ini ialah Rûh Qudus atau Jibril, malaikat pembawa wahyu Tuhan). Mereka turun dengan membawa ketentuan tentang segala perkara bagi seluruh alam, khususnya umat manusia. Malam itu dinyatakan sebagai malam yang penuh kedamaian, hingga terbit fajar di pagi hari.
Pengertian seperti di atas itu adalah yang paling umum dipegang kaum muslim. Tetapi untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam, kita harus meneliti pengertian masing-masing ungkapan atau istilah dalam Surat al-Qadr itu.
Pertama ialah ungkapan bahwa Allah menurunkan al-Quran pada Lailatul Qadar itu. Menurut Ibn Abbas -- sebagaimana dikutip dalam Tafsir Ibn Katsir -- yang dimaksud ialah diturunkannya al-Quran itu dalam bentuk keseluruhannya secara utuh dan sempurna dari al-Lauh al-Mahfûzh (Lauh Mahfûzh - Papan Yang Terjaga) ke Bait al-‘Izzah (Rumah Kemuliaan) di langit terendah (samâ’ al-dunyâ - langit dunia), lalu diturunkan kepada Nabi s.a.w. secara rinci menurut kejadian-kejadian historis masa beliau selama dua puluh tiga tahun. Malam diturunkannya al-Quran juga disebutkan di bagian lain dalam al-Quran sebagai malam yang diberkati (Lailah Mubarakah)[2], dan malam itu ada dalam bulan Ramadhan.
Bulan Ramadhan, yang padanya diturunkan al-Quran, sebagai petunjuk bagi umat manusia, dan sebagai penjelasan-penjelasan tentang petunjuk (yang telah lalu) dan pembeda (antara mana yang benar dan yang salah)[3].
Yang sedikit menjadi persoalan ialah, tanggal berapa Lailatul Qadar dan Lailah Mubarakah itu dalam bulan Ramadhan? Bagi bangsa Indonesia hal ini menjadi lebih menarik, karena ada tradisi nasional untuk memperingati secara resmi malam diturukannya al-Quran itu, yang biasa disebut sebagai malam Nuzulul Quran pada tanggal 17 Ramadhan (yang kebetulan adalah juga tanggal Proklamasi Kemerdekaan). Konon yang memilih tanggal itu sebagai Hari Nuzulul Quran adalah Haji Agus Salim, bapak modernisme Islam di Indonesia, dengan persetujuan Bung Karno. Dalam menentukan pilihannya itu agaknya Haji Agus Salim merujuk kepada sebuah firman dalam al-Quran: Dan ketahuilah, bahwa apa saja yang kamu dapati sebagai harta rampasan perang, maka sesungguhnya seperlimanya adalah untuk Allah, Rasul-Nya, karib-kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin, serta orang yang dalam perjalanan, jika kamu memang beriman kepada Allah dan kepada sesuatu yang telah Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) pada hari yang menentukan, yaitu hari dua pasukan tentera bertemu (berperang). Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu[4].
Jadi firman Allah itu menjelaskan ketentuan tentang bagaimana harta rampasan perang harus dibagi-bagi dan siapa saja yang berhak. Ketentuan itu harus diterima oleh kaum beriman, jika memang mereka beriman kepada Allah dan kepada sesuatu yang diturunkan oleh-Nya kepada Nabi SAW. pada hari yang menentukan, yaitu hari ketika dua pasukan bertemu dalam pertempuran. Ibn Katsir di dalam kitab tafsirnya, dengan merujuk berbagai sumber, menyebutkan bahwa yang dimaksudkan dengan hari yang menentukan itu ialah hari “Perang Badar”. Juga berdasarkan berbagai sumber, Ibn Katsir mengatakan bahwa perang Badar itu terjadi pada hari Jumat tanggal 17 Ramadhan (secara kebetulan Proklamasi Kemerdekaan RI -- 17 Agustus 1945 -- juga hari Jumat). Pada Perang Badar itulah dua pasukan, muslim dan musyrik, bertemu dalam pertempuran. Perang Badar disebut hari yang menentukan (yaum al-furqân) karena perang itu adalah yang pertama kali dialami Nabi s.a.w. dan orang-orang (yang) beriman, para pengikut beliau, dengan kemenangan (yang) telak, kemenangan yang benar (al-haq), tauhîd, atas yang palsu (al-bâthil), syirik. Seandainya dalam perang itu Nabi s.a.w. dan orang-orang (yang) beriman kalah, maka pupuslah sudah agama yang mereka bela dan tegakkan, dan teguhlah faham-faham palsu, khususnya kemusyrikan. Tetapi karena kemenangan telak tersebut, maka Nabi s.a.w. dan orang-orang (yang) beriman telah berhasil memastikan, dengan pertolongan Allah SWT, bahwa yang benar selamanya akan menang, dan yang palsu selamanya akan kalah. Sejarah Nabi s.a.w. dan orang-orang (yang) beriman selanjutnya membuktikan hal itu semua.
Jika benar yang demikian itu, maka sesungguhnya tanggal 17 Ramadhan, (malam) Nuzulul Quran, adalah juga Lailatul Qadar. Hal ini menjadi berbeda dengan yang umum sekali dipercayai umat Islam, berdasarkan keterangan Nabi s.a.w., dalam hadis, bahwa Lailatul Qadar adalah salah satu malam dari malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadhan. Yang menarik ialah bahwa Nabi s.a.w. tidak menjelaskan dengan rinci malam yang mana di antara malam-malam ganjil itu yang sesungguhnya (malam) Lailatul Qadar. Sikap Nabi s.a.w. ini ditafsirkan sebagai suatu hikmah agar umat Islam tidak mengkhususkan dalam memperbanyak ibadah hanya dalam satu malam tertentu, tetapi terus-menerus melakukannya dalam sepuluh malam hari-hari terakhir bulan puasa yang penuh barakah[5] itu. Tetapi, karena perbedaan tersebut, maka di negeri kita ada sesuatu yang amat unik (tidak terdapat di negeri Islam lain mana pun), yaitu bahwa Nuzûlul Qurân adalah Sesutu yang berbeda dengan Lailatul Qadar, yang selalu diperingati setiap tanggal 17 Ramadhan dengan satu asumsi bahwa saat itulah turunnya (wahyu) al-Quran dan seolah-olah tidak disadari bahwa saat turunnya (wahyu) al-Quran itu bertepatan dengan Lailatul Qadar yang disebutkan di dalam al-Quran, yang kepastian hari dan tanggalnya tidak pernah secara eksplisit disebutkan baik di dalam al-Quran maupun hadis.
Sudah tentu tradisi peringatan resmi Nuzûlul Qurân itu adalah sesuatu yang –- dalam perspektif dakwah – “baik”, dan oleh karenanya layak dipertahankan. Sebab telah terbukti membawa hikmah yang amat bermakna bagi kehidupan sosial-keagamaan kita. Namun adanya perbedaan tersebut ada baiknya dicari penyelesaiannya, dengan mencari titik-temu, sehingga tidak ‘mengganggu’ kekhidmatan umat Islam dalam memaknai peringatan Nuzûlul Qurân setiap tahun .
Agaknya ada perbedaan tafsiran tentang apa yang sebenarnya yang diturunkan Allah pada hari yang menentukan atau Perang Badar sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT (terkutip di atas). Penjelasan Ibn Katsir, dalam kitab tafsirnya, mengesankan pengertian bahwa yang diturunkan Allah pada Perang Badar ialah ketentuan tentang pembagian harta rampasan perang, bukan al-Quran itu sendiri secara keseluruhannya. Tetapi A. Yusuf Ali, seorang penerjemah al-Quran ke dalam Bahasa Inggris dengan komentar yang diakui cukup otoritatif oleh sebagian peminat studi al-Quran, mengisyaratkan bahwa memang yang diturunkan Allah pada hari yang menentukan (yaum al-furqân) itu adalah al-Quran itu sendiri, mungkin dalam pengertian seperti diajukan oleh Ibn Abbas terkutip di atas. Isyarat A. Yusuf Ali itu terjadi karena ia menerangkan apa makna al-Furqân (penentu atau pembeda antara yang benar dan yang palsu) dengan melakukan rujukan silang (cross reference) kepada ayat-ayat di tempat lain dalam al-Quran.
Dalam Surat al-Qadr yang diterjemahkan di atas terbaca ayat yang terjemahnya: “pada malam itu, turun para malaikat dan Rûh dengan izin Tuhan mereka, membawa segala perkara”. Lagi-lagi di sini ada sedikit perbedaan tentang apa yang dimaksud "Rûh" dengan amr (segala perkara). Muhammad Asad, seorang penerjemah dan penafsir al-Quran yang juga memiliki otoritas, mengartikan Rûh dalam firman Allah SWT itu tidaklah sebagai Rûh Qudûs atau Malaikat Jibril, tetapi wahyu itu sendiri atau ilham (bagi yang bukan nabi) dalam “makna” yang seluas-luasnya dan sedalam-dalamnya.
Wallâhu A’lam.
[1] Malam kemuliaan dikenal dalam bahasa Indonesia dengan (malam) Lailatul Qadar, yaitu suatu malam yang penuh kemuliaan dan kebesaran, Karena pada malam itulah permulaan turunnya (wahyu) al-Quran.
[2] QS al-Dukhân, 44: 3
[3] QS al-Baqarah, 2: 185.
[4] QS al-Anfâl, 8: 41.
[5] Makna barakah dimaknai oleh para ulama sebagai kebaikan yang banyak dan bersifat kontinyu atau berkesinambungan.
Salah satu momentum yang ditunggu-tunggu oleh orang beriman ialah Lailah al-Qadr (secara populer dilafalkan Lailatul Qadar) dalam bulan Ramadhan. Sama halnya dengan berbagai momentum keagamaan seperti Maulid, Isra’ Mi’raj, Nuzûlul Qurân, dan dua hari raya. Lailatul Qadar menghasilkan bentuk-bentuk tertentu tradisi budaya keagamaan. Di sebagian daerah negeri kita ini, seperti di Jawa tempo dulu, Lailatul Qadar menghasilkan tradisi selamatan "maleman" pada tanggal-tanggal ganjil sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
Selamatan itu dibarengi dengan tradisi "oncoran", yaitu kelompok anak muda yang masing-masing membawa obor untuk dibawa keliling desa, seolah-olah hendak membawa cahaya kebenaran kepada penduduk desa itu karena datangnya Lailatul Qadar. Di tempat-tempat lain tentu ada bentuk-bentuk tradisinya sendiri, yang semuanya mengungkapkan betapa pentingnya malam yang suci itu.
Ditilik dari maraknya tradisi budaya keagamaan itu, maka jelas ada sesuatu yang harus dipahami lebih jauh, mendalam dan luas tentang Lailatul Qadar. Karena perjalanan waktu yang panjang, banyak sekali budaya keagamaan yang akhirnya kosong dari makna dan tinggal sebagai kebiasaan lahiriah dan formal saja. Pernyataan ini bukanlah usaha untuk mengecilkan arti suatu budaya keagamaan.
Setiap masyarakat memerlukan prasarana perlambangan untuk menguatkan makna-makna hidup yang lebih mendalam. Tetapi perlambang yang sudah menfosil dan berubah menjadi seolah-olah tujuan dalam dirinya sendiri akan ‘muspra’, tanpa guna.
Karena itu berikut ini kita akan coba melihat lebih jauh makna Lailatul Qadar dan hikmahnya bagi manusia dan kemanusiaan.
Makna Lailatul Qadar dan Nuzûlul Qurân
Secara harfiah, Lailatul Qadar berarti "Malam Penentuan" atau "Malam Kepastian", jika kata-kata qadr dipahami sebagai sama asal dengan kata-kata taqdîr. Tetapi ada juga yang mengartikan Lailatul Qadar dengan "Malam Kemahakuasaan", yakni kemahakuasaan Tuhan, jika kata-kata qadr dipahami sebagai sama asal dengan kata-kata al-Qâdir, yang artinya "Yang Maha Kuasa", salah satu sifat Tuhan. Sudah tentu kedua pengertian itu tidak bertentangan-meskipun pengertian yang pertama lebih umum dianut orang. Kedua pengertian itu saling melengkapi. Sedang dalam pengertian umum, Lailatul Qadar dimaknai sebagai “malam kemuliaan”.
Dalam al-Quran penyebutan dan gambaran ringkas tentang Lailatul Qadar itu dikaitkan dengan malam diturunkannya al-Quran, yaitu dalam Surat al-Qadr (QS 97: 1-5):
!$¯RÎ) çm»oYø9t“Rr& ’Îû Ï's#ø‹s9 Í‘ô‰s)ø9$# ÇÊÈ !$tBur y71u‘÷Šr& $tB ä's#ø‹s9 Í‘ô‰s)ø9$# ÇËÈ ä's#ø‹s9 Í‘ô‰s)ø9$# ׎ö�y{ ô`ÏiB É#ø9r& 9�öky ÇÌÈ ãA¨”t\s? èps3Í´¯»n=yJø9$# ßyr”�9$#ur $pkŽÏù ÈbøŒÎ*Î/ NÍkÍh5u‘ `ÏiB Èe@ä. 9�öDr& ÇÍÈ íO»n=y™ }‘Ïd 4Ó®Lym Æìn=ôÜtB Ì�ôfxÿø9$# ÇÎÈ
Sesungguhnya kami Telah menurunkannya (al-Quran) pada malam kemuliaan[1]. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
Jadi disebutkan bahwa Allah menurunkan al-Quran pada Lailatul Qadar yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan atau lebih dari delapan puluh tahun (kurang lebih umur maksimal manusia). Karena pada malam itu para malaikat turun, begitu juga Rûh (yang dalam hal ini ialah Rûh Qudus atau Jibril, malaikat pembawa wahyu Tuhan). Mereka turun dengan membawa ketentuan tentang segala perkara bagi seluruh alam, khususnya umat manusia. Malam itu dinyatakan sebagai malam yang penuh kedamaian, hingga terbit fajar di pagi hari.
Pengertian seperti di atas itu adalah yang paling umum dipegang kaum muslim. Tetapi untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam, kita harus meneliti pengertian masing-masing ungkapan atau istilah dalam Surat al-Qadr itu.
Pertama ialah ungkapan bahwa Allah menurunkan al-Quran pada Lailatul Qadar itu. Menurut Ibn Abbas -- sebagaimana dikutip dalam Tafsir Ibn Katsir -- yang dimaksud ialah diturunkannya al-Quran itu dalam bentuk keseluruhannya secara utuh dan sempurna dari al-Lauh al-Mahfûzh (Lauh Mahfûzh - Papan Yang Terjaga) ke Bait al-‘Izzah (Rumah Kemuliaan) di langit terendah (samâ’ al-dunyâ - langit dunia), lalu diturunkan kepada Nabi s.a.w. secara rinci menurut kejadian-kejadian historis masa beliau selama dua puluh tiga tahun. Malam diturunkannya al-Quran juga disebutkan di bagian lain dalam al-Quran sebagai malam yang diberkati (Lailah Mubarakah)[2], dan malam itu ada dalam bulan Ramadhan.
Bulan Ramadhan, yang padanya diturunkan al-Quran, sebagai petunjuk bagi umat manusia, dan sebagai penjelasan-penjelasan tentang petunjuk (yang telah lalu) dan pembeda (antara mana yang benar dan yang salah)[3].
Yang sedikit menjadi persoalan ialah, tanggal berapa Lailatul Qadar dan Lailah Mubarakah itu dalam bulan Ramadhan? Bagi bangsa Indonesia hal ini menjadi lebih menarik, karena ada tradisi nasional untuk memperingati secara resmi malam diturukannya al-Quran itu, yang biasa disebut sebagai malam Nuzulul Quran pada tanggal 17 Ramadhan (yang kebetulan adalah juga tanggal Proklamasi Kemerdekaan). Konon yang memilih tanggal itu sebagai Hari Nuzulul Quran adalah Haji Agus Salim, bapak modernisme Islam di Indonesia, dengan persetujuan Bung Karno. Dalam menentukan pilihannya itu agaknya Haji Agus Salim merujuk kepada sebuah firman dalam al-Quran: Dan ketahuilah, bahwa apa saja yang kamu dapati sebagai harta rampasan perang, maka sesungguhnya seperlimanya adalah untuk Allah, Rasul-Nya, karib-kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin, serta orang yang dalam perjalanan, jika kamu memang beriman kepada Allah dan kepada sesuatu yang telah Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) pada hari yang menentukan, yaitu hari dua pasukan tentera bertemu (berperang). Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu[4].
Jadi firman Allah itu menjelaskan ketentuan tentang bagaimana harta rampasan perang harus dibagi-bagi dan siapa saja yang berhak. Ketentuan itu harus diterima oleh kaum beriman, jika memang mereka beriman kepada Allah dan kepada sesuatu yang diturunkan oleh-Nya kepada Nabi SAW. pada hari yang menentukan, yaitu hari ketika dua pasukan bertemu dalam pertempuran. Ibn Katsir di dalam kitab tafsirnya, dengan merujuk berbagai sumber, menyebutkan bahwa yang dimaksudkan dengan hari yang menentukan itu ialah hari “Perang Badar”. Juga berdasarkan berbagai sumber, Ibn Katsir mengatakan bahwa perang Badar itu terjadi pada hari Jumat tanggal 17 Ramadhan (secara kebetulan Proklamasi Kemerdekaan RI -- 17 Agustus 1945 -- juga hari Jumat). Pada Perang Badar itulah dua pasukan, muslim dan musyrik, bertemu dalam pertempuran. Perang Badar disebut hari yang menentukan (yaum al-furqân) karena perang itu adalah yang pertama kali dialami Nabi s.a.w. dan orang-orang (yang) beriman, para pengikut beliau, dengan kemenangan (yang) telak, kemenangan yang benar (al-haq), tauhîd, atas yang palsu (al-bâthil), syirik. Seandainya dalam perang itu Nabi s.a.w. dan orang-orang (yang) beriman kalah, maka pupuslah sudah agama yang mereka bela dan tegakkan, dan teguhlah faham-faham palsu, khususnya kemusyrikan. Tetapi karena kemenangan telak tersebut, maka Nabi s.a.w. dan orang-orang (yang) beriman telah berhasil memastikan, dengan pertolongan Allah SWT, bahwa yang benar selamanya akan menang, dan yang palsu selamanya akan kalah. Sejarah Nabi s.a.w. dan orang-orang (yang) beriman selanjutnya membuktikan hal itu semua.
Jika benar yang demikian itu, maka sesungguhnya tanggal 17 Ramadhan, (malam) Nuzulul Quran, adalah juga Lailatul Qadar. Hal ini menjadi berbeda dengan yang umum sekali dipercayai umat Islam, berdasarkan keterangan Nabi s.a.w., dalam hadis, bahwa Lailatul Qadar adalah salah satu malam dari malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadhan. Yang menarik ialah bahwa Nabi s.a.w. tidak menjelaskan dengan rinci malam yang mana di antara malam-malam ganjil itu yang sesungguhnya (malam) Lailatul Qadar. Sikap Nabi s.a.w. ini ditafsirkan sebagai suatu hikmah agar umat Islam tidak mengkhususkan dalam memperbanyak ibadah hanya dalam satu malam tertentu, tetapi terus-menerus melakukannya dalam sepuluh malam hari-hari terakhir bulan puasa yang penuh barakah[5] itu. Tetapi, karena perbedaan tersebut, maka di negeri kita ada sesuatu yang amat unik (tidak terdapat di negeri Islam lain mana pun), yaitu bahwa Nuzûlul Qurân adalah Sesutu yang berbeda dengan Lailatul Qadar, yang selalu diperingati setiap tanggal 17 Ramadhan dengan satu asumsi bahwa saat itulah turunnya (wahyu) al-Quran dan seolah-olah tidak disadari bahwa saat turunnya (wahyu) al-Quran itu bertepatan dengan Lailatul Qadar yang disebutkan di dalam al-Quran, yang kepastian hari dan tanggalnya tidak pernah secara eksplisit disebutkan baik di dalam al-Quran maupun hadis.
Sudah tentu tradisi peringatan resmi Nuzûlul Qurân itu adalah sesuatu yang –- dalam perspektif dakwah – “baik”, dan oleh karenanya layak dipertahankan. Sebab telah terbukti membawa hikmah yang amat bermakna bagi kehidupan sosial-keagamaan kita. Namun adanya perbedaan tersebut ada baiknya dicari penyelesaiannya, dengan mencari titik-temu, sehingga tidak ‘mengganggu’ kekhidmatan umat Islam dalam memaknai peringatan Nuzûlul Qurân setiap tahun .
Agaknya ada perbedaan tafsiran tentang apa yang sebenarnya yang diturunkan Allah pada hari yang menentukan atau Perang Badar sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT (terkutip di atas). Penjelasan Ibn Katsir, dalam kitab tafsirnya, mengesankan pengertian bahwa yang diturunkan Allah pada Perang Badar ialah ketentuan tentang pembagian harta rampasan perang, bukan al-Quran itu sendiri secara keseluruhannya. Tetapi A. Yusuf Ali, seorang penerjemah al-Quran ke dalam Bahasa Inggris dengan komentar yang diakui cukup otoritatif oleh sebagian peminat studi al-Quran, mengisyaratkan bahwa memang yang diturunkan Allah pada hari yang menentukan (yaum al-furqân) itu adalah al-Quran itu sendiri, mungkin dalam pengertian seperti diajukan oleh Ibn Abbas terkutip di atas. Isyarat A. Yusuf Ali itu terjadi karena ia menerangkan apa makna al-Furqân (penentu atau pembeda antara yang benar dan yang palsu) dengan melakukan rujukan silang (cross reference) kepada ayat-ayat di tempat lain dalam al-Quran.
Dalam Surat al-Qadr yang diterjemahkan di atas terbaca ayat yang terjemahnya: “pada malam itu, turun para malaikat dan Rûh dengan izin Tuhan mereka, membawa segala perkara”. Lagi-lagi di sini ada sedikit perbedaan tentang apa yang dimaksud "Rûh" dengan amr (segala perkara). Muhammad Asad, seorang penerjemah dan penafsir al-Quran yang juga memiliki otoritas, mengartikan Rûh dalam firman Allah SWT itu tidaklah sebagai Rûh Qudûs atau Malaikat Jibril, tetapi wahyu itu sendiri atau ilham (bagi yang bukan nabi) dalam “makna” yang seluas-luasnya dan sedalam-dalamnya.
Wallâhu A’lam.
[1] Malam kemuliaan dikenal dalam bahasa Indonesia dengan (malam) Lailatul Qadar, yaitu suatu malam yang penuh kemuliaan dan kebesaran, Karena pada malam itulah permulaan turunnya (wahyu) al-Quran.
[2] QS al-Dukhân, 44: 3
[3] QS al-Baqarah, 2: 185.
[4] QS al-Anfâl, 8: 41.
[5] Makna barakah dimaknai oleh para ulama sebagai kebaikan yang banyak dan bersifat kontinyu atau berkesinambungan.
Bayangan Putih Di Atas Kabah. Pertanda Malaikat Turun Di Tengah Jamaah Haji ?
Bayangan Putih Di Atas Kabah.
Pertanda Malaikat Turun Di Tengah Jamaah Haji ?
Bayangan cahaya putih tampak berputar di langit dan turun secara perlahan di atas Ka’bah. Video ‘malaikat’ turun di atas Ka’bah itu saat ini jadi pembicaraan di Facebook dan populer di YouTube.
Video yang menyebar di akun Facebook itu diambil oleh amatiran pada tahun 2008. Awalnya, pemilik kamera hanya menyorot gambar seorang pria, namun di belakang pria tersebut muncul semacam sinar putih yang melayang di langit.
Saat diperbesar, bayangan putih ini perlahan turun semakin besar tampak menuju ke arah Ka’bah. Tidak hanya itu, ada beberapa potongan gambar yang memperlihatkan sosok berputar di sekitar Masjidil Haram dan selanjutnya turun di atas Ka’bah. Bayangan putih tersebut memang sulit dibedakan dengan banyaknya sinar terang yang mengelilingi kabah. Namun bayangan tersebut tampak beda dan tampak tidak menyatu dengan lampu yang ada di sekitar kabah.
Memang tidak heran dan sudah lazim bahwa banyak cerita yang dialami berbagai orang kejadian aneh terjadi begitu saja di depan mata di area tanah suci mekah. Berbagai cerita yang dialami banyak orang bisa pengalaman spiritual yang direkam otak, dilihat atau yang terekam alat digital berulang terjadi. Melihat berbagai cerita dan peristiwa tersebut kebesaran dan kekuasaan Allah tidak bisa disangsikan lagi. Misteri kebesaran Allah yang lebih dari itu sudah banyak dijumpai oleh berbagai manusia yang bertamu di rumah Allah, Ka”bah. Mungkin saja pengalaman spiritual tersebut sebagai petanda bahwa seseorang yang sedang mengalaminya dapat berkomunikasi secara spiritual dengan penciptanya. Namun bila pengalaman tersebut dapat dilihat banyak orang hal ini bisa saja petanda lain bahwa Allah sang penguasa alam yang hanya mengetahui misteri itu.
Rabu, 11 Agustus 2010
Karakter Guru dan Masa Depan Siswa Karakter Guru Berpengaruh Terhadap Masa Depan Siswa Kehadiran orangtua – ayah dan ibu- sangat besar artinya bagi anak. Melalui kehadiran dan interaksi dengan orangtua anak dapat mengenal indahnya dunia dan memahami suka- duka kehidupan ini. Melalui orangtua maka anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan bahasanya. Untuk selanjutnya melalui orangtua pula seorang anak dapat mengenal sosial atau mengenal orang lain. Seiring dengan bertambahnya usia anak dan makin luasnya eksplorasi mereka, akhirnya (dalam usia kanak- kanak) setiap anak mengenal dunia sekolah dan sekaligus menjadsi anggota atau kelompok sosial di sekolah. Di sini mereka mengenal sosok figur atau orang lain yang bisa mereka kagumi, takuti, segani yang mereka panggil sebagai guru yang punya peran sebagai orang tua mereka di sekolah. Saat anak belum mengenal dunia sekolah, maka egosentris adalah ciri khas adalah karakter mereka. Apa saja yang ada di seputar jangkauan indera mereka diklaim sebagai miliknya atau dalam konsep kekuasaanya. Namun saat mereka sudah bersentuhan dengan dunia sekolah- seperti taman kanak- kanak- maka karakter egosentris secara perlahan berkurang dan menghilang. Mereka akhirnya memahami dan mengenal realita sosial, harus bisa menerima posisi kalah atau menang, bertentangan atau berdamai. Gurulah orang tua bagi anak di sekolah, setelah keberadaan orang tua yang di rumah, yang sangat berpengaruh bagi pertumbuhan dan perkembangan jiwa dan kepribadian anak. Sangat beruntung bahwa semua guru taman kanak- kanak mendapat respon yang simpatik dari anak- anak akibat positif dari karakter atau prilaku guru yang ramah tamah dan sangat simpatik atau bersahabat. Karakter yang mereka miliki telah mampu untuk merebut hati anak makhluk- makhluk kecil itu- (anak didik mereka). Sehingga di rumah mereka selalu memuji dan menyanjung kelebihan ibu guru mereka. Memasuki usia Sekolah Dasar mereka harus berhadapan dengan berbagai macam karakter manusia- guru guru , teman dan senior senior mereka- yang lebih bervariasi. Ada yang baik, lembut, penyayang dan yang lebih menyeramkan adalah kalau ada karakter yang galak dan pemarah. Maka tidak heran kalau anak- anak kecil itu mengawali hidup mereka di Sekolah Dasar dengan penuh kecemasan dan ketegangan. Dan mereka masih beruntung bila guru-guru di SD (Sekolah Dasar) kelas satu masih memperlihatkan karakter yang simpatik dan ramah tamah menyerupai karakter guru- guru mereka saat masih di Taman Kanak- Kanak. Namun mimpi buruk akan terjadi bagi anak- anak kecil tersebut apabila mereka harus belajar dan berintegrasi dengan guru- guru kelas satu atau kelas dua SD yang kurang bisa bersimpati dan berempati dan juga kurang ramah di mata anak didik. Maka di sini mulai terjadi kejutan mental yang pertama bagi mereka dalam bentuk ekspressi; menangis, menarik diri, ketakutan dan sampai mengalami ngompol dalam kelas. Bila kasus ini terjadi pada suatu kelas atau suatu SD , maka adalah sangat ideal bila bapak dan ibu guru segera mengintrospeksi diri agar mereka tidak tampil menakutkan di mata manusia berusial kecil tersebut. Beruntung bahwa Tuhan menganugerahi manusia kemampuan untuk beradaptasi (menyesuaikan diri) dan berakomodasi (mengubah lingkungan) dengan sosial dan lingkungan fisik. Maka dengan kekuatan dan kemampuan untuk beradaptasi dan berakomodasi anak didik mampu untuk bertahan hidup dan berintegrasi dalam kehidupan sosial di sekolah. Guru adalah manusia biasa dan sebagai manusia biasa dalam melaksanakan peran sebagai pendidik dan sebagai pemimpin bagi anak didik dalam pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar) mereka memiliki gaya tersendiri. Secara umum ada empat tipe kategori dari gaya mereka yaitu; gaya demokrasi, gaya otoriter, gaya laizzes faire dan gaya pseudo demokrasi. Keberadaan guru dengan gaya atau karakter otoriter- memperlihatkan kekuasaan mutlak atas anak didik- selama pelaksanaan PBM dapat mendatangkan mimpi buruk bagi setiap anak didik. Senyum manis dan kata- kata yang lembut merupakan barang yang langka yang diperoleh dari guru berkarakter otoriter. Guru killer adalah istilah lain yang diberikan oleh anak didik untuk guru berkarakter otoriter tersebut. Sekali lagi bahwa belajar dengan guru yang berkarakter otoriter adalah suatu mimpi buruk bagi anak didik. Suasana kelas tentu saja akan menjadi tenang dan teratur. Gerak laju jarum jam dinding terasa begitu lambat dan lama. Atmosfir ruangan kelas menjadi lebih kaku dan menegangkan dan menakutkan. Guru berkarakter killer atau berkarakter otoriter akan berpotensi untuk melahirkan anak didik yang suka membisu dan penakut. Adalah suatu keputusan yang bijaksana bagi pribadi yang memiliki karakter otoriter untuk tidak menjadi pendidik dimanapun berada, apalagi mengajar untuk Sekolah Dasar, karena keberadaan mereka cendrung merugikan dan merusak pertumbuhan jiwa anak didik. Pseudo demokrasi adalah berarti “demokrasi yang palsu”. Karakter guru dengan pseudo demokrasi agaknya juga tidak memperoleh simpati di mata anak didik. Soalnya guru dengan karakter begini cendrung memonopoli kekuasaan. Keputusan yang ia buat disosialisasikan kepada anak didik namun keputusan akhir tetap menjadi monopoli mutlaknya. Guru dengan karakter laissez faire- masa bodoh- cenderung menurunkan kualitas budaya sekolah. Suasana kelas akan menjadi amburadul, apalagi bila populasi kelas cukup besar. Peranan guru yang berkarakter lassez faire bisa agak bagus apa bila ia mengelola kelas yang berpopulasi kecil. Agaknya guru dengan karakter demikian perlu bersikap lebih tegas dan punya prinsip atas nilai kebenaran. Menambah kualitas ilmu dan wawasan dan kemudian bersikap lebih tegas akan mampu mengatasi problema karakter laizzes faire. Guru yang berkarakter demokrasi adalah guru yang memiliki hati nurani yang tajam. Guru dengan karakter beginilah yang mampu menghadirkan hatinya dalam emosi anak didik selama pembelajaran. Guru berkarakter demokrasi dan memiliki wawasan yang tinggi tentu akan mampu memenangkan hati anak didik atau memoltivasi mereka dalam pembelajaran. Guru yang mampu menghadirkan hatinya pada hati anak didik disebut sebagai guru yabg baik dan mereka akan dikenang oleh anak didik sepanjang hayatnya. Yang lebih banyak dikenang adalah guru yang baik. Setiap anak didik telah banyak mengenal banyak guru dalam hidupnya, ada guru yang pintar dan ada guru yang baik. Sekali lagi bahwa guru yang berkesan bagi mereka adalah guru yang menghadirkan hati atau emosinya saat melaksanakan PBM. Guru yang cerdas atau pintar namun memiliki pribadi yang kaku, mungkin juga kasar, kurang bisa bersimpati, pasti tidak banyak memberi pengaruh kepada anak didik. Guru yang mampu memberi pengaruh untuk masa depan anak didik lewat kata- kata atau bahasanya adalah guru yang memiliki pribadi yang hangat dan juga cerdas. Untuk itu adalah sangat ideal bila setiap guru mampu meningkatkan kualitas pribadinya menjadi guru yang cerdas, yaitu cerdas intelektual, cerdas emosi dan juga cerdas spiritualnya. Maka guru- guru yang beginilah yang patut diberi hadiah dengan lagu “guru pahlawan tanpa tanda jasa”. Kata kata yang diucapkan oleh guru kepada siswa atau anak didik dalam pergaulan mereka di sekolah sangat menentukan masa depan mereka. Kata kata yang diucapkan oleh guru pada anak didik ibarat panah yang lepas dari busur. Kata yang keluar dari mulut guru akan menancap pada hati anak didik. Bila kata- kata tadi melukai hati mereka, maka goresannya akan membekas sampai tua. Sering kata kata yang tidak simpatik dari seorang guru telah menghancurkan semangat hidup mereka. Sebaliknya kata kata yang mampu memberi dorongan semangat juga sangat berarti dalam menumbuh dan mengembangkan semangat hidup- semangat belajar dan bekerja mereka. Maka untuk itu guru perlu menjalin hubungan dengan anak didik lewat kata- kata yang berkualitas.
Kehadiran
orangtua – ayah dan ibu- sangat besar artinya bagi anak. Melalui
kehadiran dan interaksi dengan orangtua anak dapat mengenal indahnya
dunia dan memahami suka- duka kehidupan ini. Melalui orangtua maka anak
mengalami pertumbuhan dan perkembangan bahasanya. Untuk selanjutnya
melalui orangtua pula seorang anak dapat mengenal sosial atau mengenal
orang lain.
Seiring dengan bertambahnya usia anak dan makin luasnya eksplorasi mereka, akhirnya (dalam usia kanak- kanak) setiap anak mengenal dunia sekolah dan sekaligus menjadsi anggota atau kelompok sosial di sekolah. Di sini mereka mengenal sosok figur atau orang lain yang bisa mereka kagumi, takuti, segani yang mereka panggil sebagai guru yang punya peran sebagai orang tua mereka di sekolah.
Saat anak belum mengenal dunia sekolah, maka egosentris adalah ciri khas adalah karakter mereka. Apa saja yang ada di seputar jangkauan indera mereka diklaim sebagai miliknya atau dalam konsep kekuasaanya. Namun saat mereka sudah bersentuhan dengan dunia sekolah- seperti taman kanak- kanak- maka karakter egosentris secara perlahan berkurang dan menghilang. Mereka akhirnya memahami dan mengenal realita sosial, harus bisa menerima posisi kalah atau menang, bertentangan atau berdamai.
Gurulah orang tua bagi anak di sekolah, setelah keberadaan orang tua yang di rumah, yang sangat berpengaruh bagi pertumbuhan dan perkembangan jiwa dan kepribadian anak. Sangat beruntung bahwa semua guru taman kanak- kanak mendapat respon yang simpatik dari anak- anak akibat positif dari karakter atau prilaku guru yang ramah tamah dan sangat simpatik atau bersahabat. Karakter yang mereka miliki telah mampu untuk merebut hati anak makhluk- makhluk kecil itu- (anak didik mereka). Sehingga di rumah mereka selalu memuji dan menyanjung kelebihan ibu guru mereka.
Memasuki usia Sekolah Dasar mereka harus berhadapan dengan berbagai macam karakter manusia- guru guru , teman dan senior senior mereka- yang lebih bervariasi. Ada yang baik, lembut, penyayang dan yang lebih menyeramkan adalah kalau ada karakter yang galak dan pemarah. Maka tidak heran kalau anak- anak kecil itu mengawali hidup mereka di Sekolah Dasar dengan penuh kecemasan dan ketegangan. Dan mereka masih beruntung bila guru-guru di SD (Sekolah Dasar) kelas satu masih memperlihatkan karakter yang simpatik dan ramah tamah menyerupai karakter guru- guru mereka saat masih di Taman Kanak- Kanak. Namun mimpi buruk akan terjadi bagi anak- anak kecil tersebut apabila mereka harus belajar dan berintegrasi dengan guru- guru kelas satu atau kelas dua SD yang kurang bisa bersimpati dan berempati dan juga kurang ramah di mata anak didik. Maka di sini mulai terjadi kejutan mental yang pertama bagi mereka dalam bentuk ekspressi; menangis, menarik diri, ketakutan dan sampai mengalami ngompol dalam kelas.
Bila kasus ini terjadi pada suatu kelas atau suatu SD , maka adalah sangat ideal bila bapak dan ibu guru segera mengintrospeksi diri agar mereka tidak tampil menakutkan di mata manusia berusial kecil tersebut.
Beruntung bahwa Tuhan menganugerahi manusia kemampuan untuk beradaptasi (menyesuaikan diri) dan berakomodasi (mengubah lingkungan) dengan sosial dan lingkungan fisik. Maka dengan kekuatan dan kemampuan untuk beradaptasi dan berakomodasi anak didik mampu untuk bertahan hidup dan berintegrasi dalam kehidupan sosial di sekolah.
Guru adalah manusia biasa dan sebagai manusia biasa dalam melaksanakan peran sebagai pendidik dan sebagai pemimpin bagi anak didik dalam pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar) mereka memiliki gaya tersendiri. Secara umum ada empat tipe kategori dari gaya mereka yaitu; gaya demokrasi, gaya otoriter, gaya laizzes faire dan gaya pseudo demokrasi.
Keberadaan guru dengan gaya atau karakter otoriter- memperlihatkan kekuasaan mutlak atas anak didik- selama pelaksanaan PBM dapat mendatangkan mimpi buruk bagi setiap anak didik. Senyum manis dan kata- kata yang lembut merupakan barang yang langka yang diperoleh dari guru berkarakter otoriter. Guru killer adalah istilah lain yang diberikan oleh anak didik untuk guru berkarakter otoriter tersebut.
Sekali lagi bahwa belajar dengan guru yang berkarakter otoriter adalah suatu mimpi buruk bagi anak didik. Suasana kelas tentu saja akan menjadi tenang dan teratur. Gerak laju jarum jam dinding terasa begitu lambat dan lama. Atmosfir ruangan kelas menjadi lebih kaku dan menegangkan dan menakutkan. Guru berkarakter killer atau berkarakter otoriter akan berpotensi untuk melahirkan anak didik yang suka membisu dan penakut. Adalah suatu keputusan yang bijaksana bagi pribadi yang memiliki karakter otoriter untuk tidak menjadi pendidik dimanapun berada, apalagi mengajar untuk Sekolah Dasar, karena keberadaan mereka cendrung merugikan dan merusak pertumbuhan jiwa anak didik.
Pseudo demokrasi adalah berarti “demokrasi yang palsu”. Karakter guru dengan pseudo demokrasi agaknya juga tidak memperoleh simpati di mata anak didik. Soalnya guru dengan karakter begini cendrung memonopoli kekuasaan. Keputusan yang ia buat disosialisasikan kepada anak didik namun keputusan akhir tetap menjadi monopoli mutlaknya.
Guru dengan karakter laissez faire- masa bodoh- cenderung menurunkan kualitas budaya sekolah. Suasana kelas akan menjadi amburadul, apalagi bila populasi kelas cukup besar. Peranan guru yang berkarakter lassez faire bisa agak bagus apa bila ia mengelola kelas yang berpopulasi kecil. Agaknya guru dengan karakter demikian perlu bersikap lebih tegas dan punya prinsip atas nilai kebenaran. Menambah kualitas ilmu dan wawasan dan kemudian bersikap lebih tegas akan mampu mengatasi problema karakter laizzes faire.
Guru yang berkarakter demokrasi adalah guru yang memiliki hati nurani yang tajam. Guru dengan karakter beginilah yang mampu menghadirkan hatinya dalam emosi anak didik selama pembelajaran. Guru berkarakter demokrasi dan memiliki wawasan yang tinggi tentu akan mampu memenangkan hati anak didik atau memoltivasi mereka dalam pembelajaran. Guru yang mampu menghadirkan hatinya pada hati anak didik disebut sebagai guru yabg baik dan mereka akan dikenang oleh anak didik sepanjang hayatnya. Yang lebih banyak dikenang adalah guru yang baik.
Setiap anak didik telah banyak mengenal banyak guru dalam hidupnya, ada guru yang pintar dan ada guru yang baik. Sekali lagi bahwa guru yang berkesan bagi mereka adalah guru yang menghadirkan hati atau emosinya saat melaksanakan PBM. Guru yang cerdas atau pintar namun memiliki pribadi yang kaku, mungkin juga kasar, kurang bisa bersimpati, pasti tidak banyak memberi pengaruh kepada anak didik.
Guru yang mampu memberi pengaruh untuk masa depan anak didik lewat kata- kata atau bahasanya adalah guru yang memiliki pribadi yang hangat dan juga cerdas. Untuk itu adalah sangat ideal bila setiap guru mampu meningkatkan kualitas pribadinya menjadi guru yang cerdas, yaitu cerdas intelektual, cerdas emosi dan juga cerdas spiritualnya. Maka guru- guru yang beginilah yang patut diberi hadiah dengan lagu “guru pahlawan tanpa tanda jasa”.
Kata kata yang diucapkan oleh guru kepada siswa atau anak didik dalam pergaulan mereka di sekolah sangat menentukan masa depan mereka. Kata kata yang diucapkan oleh guru pada anak didik ibarat panah yang lepas dari busur. Kata yang keluar dari mulut guru akan menancap pada hati anak didik. Bila kata- kata tadi melukai hati mereka, maka goresannya akan membekas sampai tua. Sering kata kata yang tidak simpatik dari seorang guru telah menghancurkan semangat hidup mereka. Sebaliknya kata kata yang mampu memberi dorongan semangat juga sangat berarti dalam menumbuh dan mengembangkan semangat hidup- semangat belajar dan bekerja mereka. Maka untuk itu guru perlu menjalin hubungan dengan anak didik lewat kata- kata yang berkualitas.
Seiring dengan bertambahnya usia anak dan makin luasnya eksplorasi mereka, akhirnya (dalam usia kanak- kanak) setiap anak mengenal dunia sekolah dan sekaligus menjadsi anggota atau kelompok sosial di sekolah. Di sini mereka mengenal sosok figur atau orang lain yang bisa mereka kagumi, takuti, segani yang mereka panggil sebagai guru yang punya peran sebagai orang tua mereka di sekolah.
Saat anak belum mengenal dunia sekolah, maka egosentris adalah ciri khas adalah karakter mereka. Apa saja yang ada di seputar jangkauan indera mereka diklaim sebagai miliknya atau dalam konsep kekuasaanya. Namun saat mereka sudah bersentuhan dengan dunia sekolah- seperti taman kanak- kanak- maka karakter egosentris secara perlahan berkurang dan menghilang. Mereka akhirnya memahami dan mengenal realita sosial, harus bisa menerima posisi kalah atau menang, bertentangan atau berdamai.
Gurulah orang tua bagi anak di sekolah, setelah keberadaan orang tua yang di rumah, yang sangat berpengaruh bagi pertumbuhan dan perkembangan jiwa dan kepribadian anak. Sangat beruntung bahwa semua guru taman kanak- kanak mendapat respon yang simpatik dari anak- anak akibat positif dari karakter atau prilaku guru yang ramah tamah dan sangat simpatik atau bersahabat. Karakter yang mereka miliki telah mampu untuk merebut hati anak makhluk- makhluk kecil itu- (anak didik mereka). Sehingga di rumah mereka selalu memuji dan menyanjung kelebihan ibu guru mereka.
Memasuki usia Sekolah Dasar mereka harus berhadapan dengan berbagai macam karakter manusia- guru guru , teman dan senior senior mereka- yang lebih bervariasi. Ada yang baik, lembut, penyayang dan yang lebih menyeramkan adalah kalau ada karakter yang galak dan pemarah. Maka tidak heran kalau anak- anak kecil itu mengawali hidup mereka di Sekolah Dasar dengan penuh kecemasan dan ketegangan. Dan mereka masih beruntung bila guru-guru di SD (Sekolah Dasar) kelas satu masih memperlihatkan karakter yang simpatik dan ramah tamah menyerupai karakter guru- guru mereka saat masih di Taman Kanak- Kanak. Namun mimpi buruk akan terjadi bagi anak- anak kecil tersebut apabila mereka harus belajar dan berintegrasi dengan guru- guru kelas satu atau kelas dua SD yang kurang bisa bersimpati dan berempati dan juga kurang ramah di mata anak didik. Maka di sini mulai terjadi kejutan mental yang pertama bagi mereka dalam bentuk ekspressi; menangis, menarik diri, ketakutan dan sampai mengalami ngompol dalam kelas.
Bila kasus ini terjadi pada suatu kelas atau suatu SD , maka adalah sangat ideal bila bapak dan ibu guru segera mengintrospeksi diri agar mereka tidak tampil menakutkan di mata manusia berusial kecil tersebut.
Beruntung bahwa Tuhan menganugerahi manusia kemampuan untuk beradaptasi (menyesuaikan diri) dan berakomodasi (mengubah lingkungan) dengan sosial dan lingkungan fisik. Maka dengan kekuatan dan kemampuan untuk beradaptasi dan berakomodasi anak didik mampu untuk bertahan hidup dan berintegrasi dalam kehidupan sosial di sekolah.
Guru adalah manusia biasa dan sebagai manusia biasa dalam melaksanakan peran sebagai pendidik dan sebagai pemimpin bagi anak didik dalam pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar) mereka memiliki gaya tersendiri. Secara umum ada empat tipe kategori dari gaya mereka yaitu; gaya demokrasi, gaya otoriter, gaya laizzes faire dan gaya pseudo demokrasi.
Keberadaan guru dengan gaya atau karakter otoriter- memperlihatkan kekuasaan mutlak atas anak didik- selama pelaksanaan PBM dapat mendatangkan mimpi buruk bagi setiap anak didik. Senyum manis dan kata- kata yang lembut merupakan barang yang langka yang diperoleh dari guru berkarakter otoriter. Guru killer adalah istilah lain yang diberikan oleh anak didik untuk guru berkarakter otoriter tersebut.
Sekali lagi bahwa belajar dengan guru yang berkarakter otoriter adalah suatu mimpi buruk bagi anak didik. Suasana kelas tentu saja akan menjadi tenang dan teratur. Gerak laju jarum jam dinding terasa begitu lambat dan lama. Atmosfir ruangan kelas menjadi lebih kaku dan menegangkan dan menakutkan. Guru berkarakter killer atau berkarakter otoriter akan berpotensi untuk melahirkan anak didik yang suka membisu dan penakut. Adalah suatu keputusan yang bijaksana bagi pribadi yang memiliki karakter otoriter untuk tidak menjadi pendidik dimanapun berada, apalagi mengajar untuk Sekolah Dasar, karena keberadaan mereka cendrung merugikan dan merusak pertumbuhan jiwa anak didik.
Pseudo demokrasi adalah berarti “demokrasi yang palsu”. Karakter guru dengan pseudo demokrasi agaknya juga tidak memperoleh simpati di mata anak didik. Soalnya guru dengan karakter begini cendrung memonopoli kekuasaan. Keputusan yang ia buat disosialisasikan kepada anak didik namun keputusan akhir tetap menjadi monopoli mutlaknya.
Guru dengan karakter laissez faire- masa bodoh- cenderung menurunkan kualitas budaya sekolah. Suasana kelas akan menjadi amburadul, apalagi bila populasi kelas cukup besar. Peranan guru yang berkarakter lassez faire bisa agak bagus apa bila ia mengelola kelas yang berpopulasi kecil. Agaknya guru dengan karakter demikian perlu bersikap lebih tegas dan punya prinsip atas nilai kebenaran. Menambah kualitas ilmu dan wawasan dan kemudian bersikap lebih tegas akan mampu mengatasi problema karakter laizzes faire.
Guru yang berkarakter demokrasi adalah guru yang memiliki hati nurani yang tajam. Guru dengan karakter beginilah yang mampu menghadirkan hatinya dalam emosi anak didik selama pembelajaran. Guru berkarakter demokrasi dan memiliki wawasan yang tinggi tentu akan mampu memenangkan hati anak didik atau memoltivasi mereka dalam pembelajaran. Guru yang mampu menghadirkan hatinya pada hati anak didik disebut sebagai guru yabg baik dan mereka akan dikenang oleh anak didik sepanjang hayatnya. Yang lebih banyak dikenang adalah guru yang baik.
Setiap anak didik telah banyak mengenal banyak guru dalam hidupnya, ada guru yang pintar dan ada guru yang baik. Sekali lagi bahwa guru yang berkesan bagi mereka adalah guru yang menghadirkan hati atau emosinya saat melaksanakan PBM. Guru yang cerdas atau pintar namun memiliki pribadi yang kaku, mungkin juga kasar, kurang bisa bersimpati, pasti tidak banyak memberi pengaruh kepada anak didik.
Guru yang mampu memberi pengaruh untuk masa depan anak didik lewat kata- kata atau bahasanya adalah guru yang memiliki pribadi yang hangat dan juga cerdas. Untuk itu adalah sangat ideal bila setiap guru mampu meningkatkan kualitas pribadinya menjadi guru yang cerdas, yaitu cerdas intelektual, cerdas emosi dan juga cerdas spiritualnya. Maka guru- guru yang beginilah yang patut diberi hadiah dengan lagu “guru pahlawan tanpa tanda jasa”.
Kata kata yang diucapkan oleh guru kepada siswa atau anak didik dalam pergaulan mereka di sekolah sangat menentukan masa depan mereka. Kata kata yang diucapkan oleh guru pada anak didik ibarat panah yang lepas dari busur. Kata yang keluar dari mulut guru akan menancap pada hati anak didik. Bila kata- kata tadi melukai hati mereka, maka goresannya akan membekas sampai tua. Sering kata kata yang tidak simpatik dari seorang guru telah menghancurkan semangat hidup mereka. Sebaliknya kata kata yang mampu memberi dorongan semangat juga sangat berarti dalam menumbuh dan mengembangkan semangat hidup- semangat belajar dan bekerja mereka. Maka untuk itu guru perlu menjalin hubungan dengan anak didik lewat kata- kata yang berkualitas.
Sepuluh tipe guru
Guru....?!! Mana Tipe yang Cocok Untukmu ..?
Belajar di kelas itu sebenarnya sungguh menyenangkan. Tapi
bagaimana mau senang kalau gurunya tidak “sreg” di mata kita? Itulah
namanya belajar di dalam kelas. Semuanya butuh kerja keras. Kalau mau
senang-senang yah tinggal pergi ke tempat hiburan.
Dari pengamatan saya selama belajar di dalam kelas ada 10 macam tipe guru diantaranya.
1. Tipe Pengasih Lagi Maha Penyayang
Guru
ini selalu memberikan kisi-kisi sebelum berlangsungnya UTS dan US.
Kisi-kisinya bukan sembarang kisi-kisi. Kisi-kisi ini hampir 100% akurat
persis dengan soal ujian. Sudah pasti yang mempelajari kisi-kisi,
ujiannya akan dapat 100.
2. Tipe The Hulk
Nah
ini Guru pas menit-menit pertama masuk ngajarnya enak….santai… Tapi
setelah 15 menit kemudian dia berubah menjadi MONSTER. Perangainya
berubah. Mendadak emosian, marah-marah ke para siswa. Apalagi pas dia
lagi asik-asik ngajar ada siswa yang terlambat, maka tamatlah nasib
siswa tersebut.
3. Tipe Penjaga Karcis
Sebelum
peembelajaran dimulai guru ini terlebih dahulu mengecek tugas siswa
minggu kemarin apakah sudah dikerjakan atau belum. Kalau belum
mengerjakan tugas siswa tidak boleh masuk. Tugasnyapun aneh-aneh ada
yang disuruh merangkum buku yang tebalnya 200 halaman sampai
menganalisis kasus yang susahnya minta ampun.
4. Tipe Pendongeng
Sesuai
dengan namanya, guru ini di setiap sela-sela pengajarannya selalu
mendongengkan para siswa dengan cerita-cerita tentang kehidupannya dan
men-sharing segala sesuatu tentang pengalamannya. Kesulitan
ekonomi sampai masalah cinta monyet masa kecilpun dia ceritakan. Ketika
dia mendongeng, para siswa pada tepar semua.
5. Tipe Motivator
Guru
ini selalu mengajarkan kebaikan kepada mahasiswanya untuk tetap
bersemangat setiap harinya terutama pada saat pembelajaran. Apabila ada
siswa yang cemberut atau kurang bersemangat maka dia dengan segera
menceriakan para siswanya. Dia tidak akan mulai mengajar kalau semua
siswanya belum merasa “HEPI”. Kadang jam belajar tersebut lebih terasa
sebagai ajang curhat.
6. Tipe Pejuang
Guru
ini mengemban tugas yang sangat berat. Guru ini dengan mati-matian
memperjuangkan para siswanya. Hal apapun akan dia lakukan untuk
mendongkrak prestasi siswanya. Walaupun otak siswanya tinggal setetes
dia tetap semangat mengajarinya walaupun dilanda kesusahan yang sangat.
Inilah guru yang sangat mulia.
7. Tipe Bos Besar
Guru
dengan tipe ini cenderung ingin enaknya aja . Masuk ke kelas ngajar
sekitar 30 menitan setelah itu memberi soal atau tugas kepada siswanya.
Selagi siswanya mengerjakan tugas tersebut dia malah keluar ntah mau
kemana dan gak tau mau ngapain. Yang jelas dia kabur dari kelas. Sekitar
15 menit sebelum jam perkuliahan selesai tiba-tiba mukanya nongol lagi.
8. Tipe Tukul
Guru ini setiap masuk kelas pasti ngecengin siswa. Pokoknya ada saja yang bisa dia jadikan lelucon. Kalau kehabisan bahan lelucon, dia malah ngecengin
mukanya sendiri. Banyak siswa yang muntah darah gara-gara kebanyakan
dengar omongan lucu dari si guru. Belajar bersama guru ini ibarat nonton
acara Tawa Sutra.
9. Tipe Pembunuh Berdarah Dingin
Biasanya
guru ini berwajah seperti debt kolektor. Kuliah bersama guru dengan
tipe ini membuat hari-hari kita serasa lebih panjang. Satu detik rasanya
seperti satu menit. Dan satu menit rasanya seperti satu jam. Siswa yang
di ajar dengan guru bertipe ini kebanyakan dari mereka pada mati rasa.
Matinya diakibatkan terkena serangan jantung.
10. Tipe Black In News
Ini
adalah guru teladan. Guru ini selalu mengajarkan mata pelajaran kepada
siswanya dengan ramah. Dia menyajikan berbagai informasi yang sangat
bermanfaat. Yang diajarkannya tidak hanya sekedar teori akan tetapi guru
ini juga mengajarkan bagaimana aplikasinya di dalam kehidupan nyata.
Setiap pertanyaan yang dilontarkan siswa kepadanya pasti akan dia jawab
dengan penjelasan yang sedetail-detailnya. Orangnya sangat ramah, peduli
akan sesama dan lingkungan. Pokoknya nih guru Black Community banget deh…
Bagaimana dengan pengalaman belajar Anda?
Pengusaha muda yg sukses
Lewat Bimbingan Belajar Primagama,
Purdi berhasil menjadi pengusaha sukses. Untuk meraih impiannya Purdi
berhenti kuliah. Akhirnya ia berhasil juga mendapatkan gelar dari
lembaga pendidikan yang dibentuknya sendiri.
Sosok Purdi E Chandra kini
dikenal sebagai pengusaha yang sukses. Lembaga Bimbingan Belajar
(Bimbel) Primagama yang didirikannya bahkan masuk ke Museum Rekor
Indonesia (MURI) lantaran memiliki 181 cabang di 96 kota besar di
Indonesia dengan 100 ribu siswa tiap tahun. Apa resep suksesnya sehingga
Primagama kini menjadi sebuah holding company yang membawahi lebih dari
20 anak perusahaan?
Lego Motor, Berhenti Kuliah
Bukan suatu kebetulan jika pengusaha sukses identik dengan kenekatan mereka untuk berhenti sekolah atau kuliah. Seorang pengusaha sukses tidak ditentukan gelar sama sekali. Inilah yang dipercaya Purdi ketika baru membangun usahanya.
Bukan suatu kebetulan jika pengusaha sukses identik dengan kenekatan mereka untuk berhenti sekolah atau kuliah. Seorang pengusaha sukses tidak ditentukan gelar sama sekali. Inilah yang dipercaya Purdi ketika baru membangun usahanya.
Kuliah di 4 jurusan yang berbeda,
Psikologi, Elektro, Sastra Inggris dan Farmasi di Universitas Gajah Mada
(UGM) dan IKIP Yogya membuktikan kecemerlangan otak Purdi. Hanya saja
ia merasa tidak mendapatkan apa-apa dengan pola kuliah yang menurutnya
membosankan. Ia yakin, gagal meraih gelar sarjana bukan berarti gagal
meraih cita-cita. Purdi muda yang penuh cita -cita dan idealisme ini pun
nekad meninggalkan bangku kuliah dan mulai serius untuk berbisnis.
Sejak saat itu pria kelahiran Punggur,
Lampung Tengah ini mulai menajamkan intuisi bisnisnya. Dia melihat
tingginya antusiasme siswa SMA yang ingin masuk perguruan tinggi negeri
yang punya nama, seperti UGM.
Bagaimana jika mereka dibantu untuk
memecahkan soal-soal ujian masuk perguruan tinggi, pikirnya waktu itu.
Purdi lalu mendapatkan ide untuk mendirikan bimbingan belajar yang
diberi nama, Primagama.
Saya mulai usaha sejak tahun 1982.
Mungkin karena nggak selesai kuliah itu yang memotivasi saya menjadi
pengusaha, kisah Purdi. Lalu, dengan modal hasil melego motornya seharga
300 ribu rupiah, ia mendirikan Bimbel Primagama dengan menyewa tempat
kecil dan disekat menjadi dua. Muridnya hanya 2 orang. Itu pun tetangga.
Biaya les cuma 50 ribu untuk dua bulan. Kalau tidak ada les maka
uangnya bisa dikembalikan.
Segala upaya dilakukan Purdi untuk
membangun usahanya. Dua tahu setelah itu nama Primagama mulai dikenal.
Muridnya bertambah banyak. Setelah sukses, banyak yang meniru nama
Primagama. Purdi pun berinovasi untuk meningkatkan mutu lembaga
pendidikannya ini.
Sebenarnya yang bikin Primagama maju itu
setelah ada program jaminan diri, ungkapnya soal rahasia sukses
mengembangkan Bimbel Primagama. Kalau ikut Primagama pasti diterima di
Universitas Negeri. Kalau nggak uang kembali. Nah, supaya diterima
murid-murid yang pinter kita angkat jadi pengajar. Karena yang
ngebimbing pinter, ya 90% bisa lulus ujian masuk perguruan tinggi
negeri, lanjutnya.
Mengembangkan Sistem Waralaba
Karena reputasinya Bimbel Primagama
makin dikenal di Kota Pelajar, Yogya. Purdi tak cepat berpuas diri. Ia
ingin mengembangkan cabang Primagama di kota lain. Mulailah
cabang-cabang Primagama bermunculan di Bandung, Jakarta dan kota besar
lain di Indonesia.
Purdi juga berinovasi mengembangkan
sistem franchise atau waralaba (pemberian hak pada seseorang dalam
penggunaan merek untuk menjalankan usaha dalam kurun waktu tertentu). Di
Pekanbaru, Sampit ( Kalimantan Tengah) dan Tangerang telah dibuka
cabang dengan sistem ini. Menurutnya sistem ini sangat tepat untuk
dikembangkan sebab usaha bisa berkembang tanpa harus menyiapkan dana
sendiri.
Sistem ini lebih menguntungkan untuk
mengembangkan usaha kita daripada cara yang lainnya. Selain tak perlu
merogoh kocek untuk investasi lagi ternyata keuntungan sebagai pemilik
merek cukup besar. Yang jelas orang lain membayar merek dan royalti tiap
bulannya pada kita, jelas ayah dari Fesha dan Zidan ini.
Purdi yakin merek lokal bisa berkembang
dengan sistem ini dan bukan terbatas pada produk makanan saja. Jika
merek lokal bisa masuk bisnis waralaba bukan tidak mungkin akan menjadi
produk ini bisa jadi produk global seperti McDonald. Namun ia
menyayangkan di Indonesia belum ada lembaga yang menyiapkan sistem
waralaba mulai dari persiapan awal hingga jadi.
Pengusaha Yang Berani
Keberanian adalah salah modal wirausaha. Purdi menyatakan seorang wirausaha harus berani mimpi, berani mencoba, berani merantau, berani gagal dan berani sukses. Lima hal ini adalah hasil dari pengalamannya selama ini.
Keberanian adalah salah modal wirausaha. Purdi menyatakan seorang wirausaha harus berani mimpi, berani mencoba, berani merantau, berani gagal dan berani sukses. Lima hal ini adalah hasil dari pengalamannya selama ini.
Sejak dini Purdi sudah dididik berjiwa
usaha. Di bangku SMP ia sudah beternak ayam dan bebek, kemudian menjual
telurnya ke pasar. Purdi bermimpi kelak ia akan menjadi pengusaha
sukses.
Berani mimpi menurut Purdi adalah cetak
biru dari sebuah visi ke depan seorang wirausaha. Mimpi itu akan
mensugesti seseorang untuk berhasil dan mengerahkan semua kemampuannya
untuk mencapai visinya. Mimpi ini pula akan memotivasi bawahannya dan
menciptakan lingkungan kerja yang lebih dinamis.
Orang yang memiliki mimpi besar
dicontohkan Purdi adalah Bill Gates yang bermimpi kelak di semua rumah
di dunia akan memiliki computer. Atau juga Michael Dell yang bermimpi
mengalahkan perusahaan komputer raksasa IBM. Mereka ini menurut Purdi
orang yang yakin mimpinya akan jadi kenyataan dengan kerja keras.
Orang itu tidak pernah gagal, hanya saja
dia berhenti mencoba, tukas pria yang mendapatkan gelar dari lembaga
pendidikan yang dibentuknya sendiri. Purdi mengingatkan jika seorang
ingin berhasil dalam bisnis harus berani mencoba. Situasi sulit justru
membuat seorang wirausaha semakin tertantang.
Soal merantau, Purdi muda sudah berani
meninggalkan kota kelahirannya dan mencoba mandiri dengan bersekolah di
salah satu SMA di Yogyakarta. Ibunya, Siti Wasingah dan ayahnya,
Mujiyono, merestui keinginan kuat anaknya untuk mandiri. Dengan merantau
Purdi merasa tidak tergantung dan bisa melihat berbagai kelemahan yang
dia miliki. Pelan-pelan berbagai kelemahan itu diperbaiki oleh Purdi.
Hasilnya, Ia mengaku semakin percaya diri dan tahan banting dalam setiap
langkah dalam bisnisnya.
Gagal dan berhasil ada dua sisi mata
uang yang tak terpisahkan. Namun, bagaimana menyikapi sebuah kegagalan
itu yang penting. Baginya, pengalaman gagal dapat dipergunakan untuk
menemukan kekuatan baru agar bisa meraih kesuksesan kembali.
Mungkin saja kegagalan itu datang untuk
memuliakan hati kita, membersihkan pikiran kita, memperluas wawasan
kita, membersihkan pikiran kita dari keangkuhan dan kepicikan, serta
untuk lebih mendekatkan diri kita pada Tuhan, kata pria yang mengaku
pernah 10 kali gagal saat membuat restoran Padang.
BODOL, BOTOL dan BOBOL
Purdi mengaku punya resep manjur bagi yang ingin berwirausaha, yaitu BODOL, BOTOL dan BOBOL. Mungkin masih kedengaran aneh di telinga, namun ia meyakinkan bahwa resep ini berguna bagi yang merasa ragu-ragu dan terlalu banyak perhitungan dalam berusaha yang malah menghambat rencana mereka untuk berwirausaha.
Purdi mengaku punya resep manjur bagi yang ingin berwirausaha, yaitu BODOL, BOTOL dan BOBOL. Mungkin masih kedengaran aneh di telinga, namun ia meyakinkan bahwa resep ini berguna bagi yang merasa ragu-ragu dan terlalu banyak perhitungan dalam berusaha yang malah menghambat rencana mereka untuk berwirausaha.
Jika orang bingung ketika memulai bisnis
karena tak punya modal, menurut Purdi gunakan saja resep BODOL yaitu
Berani, Optimis, Duit, Orang Lain. Dalam bisnis diperlukan keberanian
dan rasa optimis. Jika tidak punya uang tidak ada salahnya pinjam duit
orang lain. Pasti ada orang yang mau membiayai bisnis yang akan kita
jalankan jika memang prospektif.
Kalau kita punya duit dan modal tapi
tidak ahli di bidang bisnis, gunakan jurus BOTOL, tukas Purdi. Berani,
Optimis, Tenaga, Orang Lain. Jika kita punya modal, kenapa tidak kita
serahkan pada yang ahli di bidangnya sehingga bisnis tetap berjalan.
Pendeknya kita tak harus menggunakan tenaga sendiri untuk menjalankan
bisnis.
Resep terakhir adalah jurus BOBOL. yaitu
Berani, Optimis, Bisnis, Orang, Lain. Ini dikeluarkan jika ide bisnis
pun tak ada maka kita bisa meniru bisnis orang lain tambah Purdi.
Ibaratnya, bisnis adalah seperti masuk ke kamar mandi yaitu dengan tidak
banyak berpikir. Jika di kamar mandi airnya kurang hangat, semua bisa
diatur hingga sesuai dengan keinginan kita.
Enterpreuner University, Kuliah Tanpa Gelar
Semua orang bisa jadi wirausahawan, ucap suami Triningsih Kusuma Astuti ini yakin. Memang yang paling baik ditanamkan pendidikan enterpreuner ini sejak kanak-kanak di dalam keluarga. Sebab, anak akan merekan semuanya dalam memorinya dan selanjutnya akan menjadi pola pikir dan cara perilaku anak di masa depannya. “Namun, itu bukanlah hal-hal penentu keberhasilan. Begitu pula dengan faktor usia, kaya-miskin, jenius atau tidak, juga gelar formal, kata pria yang juga menjadi dosen tamu di beberapa universitas ini.
Semua orang bisa jadi wirausahawan, ucap suami Triningsih Kusuma Astuti ini yakin. Memang yang paling baik ditanamkan pendidikan enterpreuner ini sejak kanak-kanak di dalam keluarga. Sebab, anak akan merekan semuanya dalam memorinya dan selanjutnya akan menjadi pola pikir dan cara perilaku anak di masa depannya. “Namun, itu bukanlah hal-hal penentu keberhasilan. Begitu pula dengan faktor usia, kaya-miskin, jenius atau tidak, juga gelar formal, kata pria yang juga menjadi dosen tamu di beberapa universitas ini.
Untuk menjadi pengusaha tak perlu pintar
dan memiliki embel-embel gelar. Sebab jika terlalu pintar justru malah
akan berhitung dan melihat banyak resiko yang harus dihadapi sehingga
nyalinya malah ciut. Bayangkan anda kuliah Magister Manajemen (MM) di UI
anda harus bayar 50 juta. Selesai kuliah mungkin anda merasa tidak
punya uang, katanya lagi.
Keprihatinannya terhadap iklim bisnis di
Indonesia menyebabkan Purdi harus melakukan sesuatu. Tampilah ia
sebagai bagian dari politisi yang manggung di Senayan sampai tahun ini.
Keinginannya adalah merubah pola pendidikan saat ini yang berorientasi
menjadi pekerja bukan pengusaha. Seharusnya, menurut pria yang pernah
menjadi ketua Himpunan Penguasaha Muda Indonesia (HIPMI) cabang Yogya
ini, ada alternatif lain dalam sistem pendidikan kita. Paling tidak
anak-anak diajarkan untuk berwira usaha. Sayangnya idenya tidak mendapat
tanggapan.
Saya merasa adanya universitas untuk
mencetak pengusaha baru itu penting. Kalau perlu universitas ini tidak
perlu menggunakan aturan formal, tanpa status,tanpa akreditasi, tanpa
dosen, tanpa ijazah dan tanpa gelar. Wisudanya pun dilakukan saat
mahasiswa benar-benar membuka usaha, ujar pria yang menerima Enterprise
50 dari Anderson Consulting dan Majalah Swa ini serius.
Idenya ini diwujudkan dengan membentuk Entrepreneur University
(EU). Dengan dibimbing langsung oleh Purdi, EU kini telah memiliki 37
angkatan. Di sana tak ada nilai, ijazah maupun gelar. Menurut Purdi
masyarakatlah yang berhak menilai pengusaha itu memiliki kredibilitas
atau tidak, sukses atau tidak. Hal ini berbeda dengan pendidikan yang
memberlakukan ujian tapi tidak membolehkan siswanya mencontek.
Dalam dunia riil bisnis, yang namanya
bertanya sah-sah saja. Menyontek usaha orang lain juga boleh saja.
Meniru kiat sukses pengusaha lain juga silahkan. Nggak ada yang
melarang, Purdi beralasan.
Di EU yang hanya memakan waktu 6 bulan
dan kuliah seminggu 2 kali ini, Purdi mengkonsentrasikan pendidikannya
pada pengembangan kecerdasan emosional, spiritual, mempertajam
kreativitas dan intuisi bisnis mahasiswanya. Materinya pun seputar
nilai-nilai kewirausahaan seperti pantang menyerah, kreatif dan
inovatif, semangat tinggi, berani dan jeli melihat peluang usaha. Purdi
yakin kelak EU akan mencetak pengusaha-pengusaha baru yang akan
menggiatkan iklim investasi di Indonesia.
Selasa, 10 Agustus 2010
Makna saling Maaf-Memaafkan Menjelang Bulan Suci Ramadhan
Rasulullah SAW pernah suatu waktu dalam khotbah
Jum'atnya tiba-tiba
terdiam kemudian Rasulullah SAW mengucapkan "amin"
sampai tiga kali.
Semua sahabat yang sedang mendengarkan khotbah
tersebut bertanya-
tanya ada apa gerangan Rasulullah SAW melakukan hal
yang tidak biasa
tersebut. Selesai sholat Jum'at, sahabat bertanya
kepada Rasulullah
SAW, "Ya Rasulullah, ada apa gerangan sehingga engkau
mengucapkan
amin hingga tiga kali". Rasulullah SAW kemudian
menjelaskan, bahwa
dalam khotbah tadi tiba-tiba datang padaku malaikat
Jibril yang
memanjatkan tiga buah do'a. Do'a yang pertama adalah :
"Ya Alloh,
jangan engkau terima puasanya seorang anak yang tidak
meminta maaf
kepada kedua orang tuanya" kemudian Rasulullah SAW
mengaminkan do'a
tersebut. Do'a yang kedua adalah " Ya Alloh jangan
engkau terima
puasanya seorang suami atau istri yang tidak meminta
maaf kepada
suami atau istrinya" Rasulullah pun mengaminkan doa
yang ke-dua
ini. Do'a yang ketiga adalah "Ya Alloh jangan engkau
terima puasa
orang yang tidak meminta maaf kepada saudara muslim
yang lainnya"
dan do'a yang ke-tiga ini pun di amin kan oleh
Rasullah SAW. Bisa
dibayangkan jika malaikat Jibril yang berdo'a kemudian
Rasulullah
SAW sendiri yang meng-amin kan, sudah pasti do'a
tersebut diterima
oleh Alloh SWT.
Oleh karena itu pada kesempatan ini, saya secara
pribadi ingin mohon
maaf kepada semua teman-teman, mungkin dalam kita
berkomunikasi
pernah tertanam bibit kebencian, oleh itu saya sangat
mengharapkan
teman-teman mau membukaan pintu maaf yang
seluas-luasnya.
Semoga Ramadhan tahun ini menjadi Ramadhan ter-indah
dalam hidup
kita. dan kita bisa menjadi manusia baru kembali
seperti bayi yang
baru lahir.
Muhammadiyah Dan NU | 1 Ramadhan 1431 H Tetapkan 11 Agustus 2010
Penetapan tanggal 1 Ramadhan 1431 H Sebagai awal mulainya Puasa Ramadhan di tahun 2010 ini masih banyak perlu pertimbangan yang matang untuk menentukan tanggal yang pas dan benar benar pasti. Kali ini menurut NU (Nahdlatul Ulama) dan Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1431 H jatuh pada tanggal 11 Agustus 2010. Namun masih menunggu rukyatul hilal
(melihat rembulan muda secara kasatmata) untuk menunggu kepastian
penetapan awal mula puasa ramadhan 1431 Hijriah di tahun 2010 ini.
“Dari sudut peluang sama memang ada karena ketinggian hilal di atas dua derajat, tetapi enggak tahu kalau ada mendung. Karena itu, kami akan menunggu hasil rukyatul hilal,” katanya.
Dosen IAIN Sunan Ampel, Surabaya, itu mengatakan, PWNU Jatim akan melakukan rukyatul hilal pada 9 Agustus petang di sejumlah daerah, seperti Surabaya, Gresik, Lamongan, Madura, Blitar, Malang, dan Jember.
Senada dengan itu, Sekretaris PW Muhammadiyah Jawa Timur Nadjib Hamid mengatakan, awal Ramadhan 1431 H jatuh pada hari Rabu Legi, 11 Agustus 2010.
Pria yang juga anggota Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur itu menegaskan bahwa kemungkinan awal Ramadhan untuk tahun ini akan sama dan tidak ada perbedaan. nasional.kompas.com/read/2010/07/11/13181598/NU.Jatim.1.Ramadhan.1431.H.11.Agustus
Jadi Menurut NU Dan Muhammadiyah penetapan 1 Ramadhan 1431 H Jatuh di tanggal 11 Agustus 2010. Namun untuk keputusan pastinya masih menunggu rukyatul hilal (melihat rembulan muda secara kasatmata).
“Itu prediksi secara hisab (perhitungan matematis) karena kami tetap menunggu rukyatul hilal (melihat rembulan muda secara kasatmata),” kata Ketua Lajnah Falaqiah PWNU Jatim H Abdus Salam Nawawi di Surabaya, Minggu (11/7/2010).Menurut dia, awal Ramadhan 1431 H akan mungkin bersamaan dengan Muhammadiyah yang sudah menetapkan pada 11 Agustus karena ketinggian hilal (rembulan usia muda/pergantian kalender) mencapai 2 derajat.
“Dari sudut peluang sama memang ada karena ketinggian hilal di atas dua derajat, tetapi enggak tahu kalau ada mendung. Karena itu, kami akan menunggu hasil rukyatul hilal,” katanya.
Dosen IAIN Sunan Ampel, Surabaya, itu mengatakan, PWNU Jatim akan melakukan rukyatul hilal pada 9 Agustus petang di sejumlah daerah, seperti Surabaya, Gresik, Lamongan, Madura, Blitar, Malang, dan Jember.
Senada dengan itu, Sekretaris PW Muhammadiyah Jawa Timur Nadjib Hamid mengatakan, awal Ramadhan 1431 H jatuh pada hari Rabu Legi, 11 Agustus 2010.
“Itu karena ijtimak (penyempurnaan) akhir Syaban terjadi pada Selasa, 10 Agustus, bertepatan dengan 29 Syaban 1431 H pukul 10.09 WIB,” katanya.Saat matahari terbenam, katanya, hilal sudah wujud dua derajat lebih sehingga selasa 10 Agustus malam sudah mulai shalat tarawih.
Pria yang juga anggota Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur itu menegaskan bahwa kemungkinan awal Ramadhan untuk tahun ini akan sama dan tidak ada perbedaan. nasional.kompas.com/read/2010/07/11/13181598/NU.Jatim.1.Ramadhan.1431.H.11.Agustus
Jadi Menurut NU Dan Muhammadiyah penetapan 1 Ramadhan 1431 H Jatuh di tanggal 11 Agustus 2010. Namun untuk keputusan pastinya masih menunggu rukyatul hilal (melihat rembulan muda secara kasatmata).
Senin, 02 Agustus 2010
Langganan:
Postingan (Atom)