Rabu, 17 Juli 2013

Alat-alat laboratorium Kimia beserta fungsinya

Alat
Fungsi
clip_image002
Erlenmeyer
Tempat membuat larutan. Dalam membuat larutan erlenmeyer yang selalu digunakan.
clip_image004
Labu destilasi
Untuk destilasi larutan. Pada bagian atas terdapat karet penutup dengan sebuah lubang sebagai tempat termometer.
clip_image006
Gelas Beaker
Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan. Beaker glass memiliki takaran namun jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat ciar.
clip_image008
Corong gelas
Cprpng dibagi menjadi dua jenis yakni corong yang menggunakan karet atau plastik dan corong yang menggunakan gelas. Corong digunakan untuk memasukan atau memindah larutan ai satu tempat ke tempat lain dan digunakan pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saing pada bagian atas.
clip_image010
Corong bucher
Menyaring larutan dengan dengan bantuan pompa vakum.
clip_image012
buret
Digunakan untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk mengukut volume suatu larutan.
clip_image014
Corong pisah
Untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis. Corong pisah biasa digunakan pada proses ekstraksi.
clip_image015
Labu ukur leher panjang
Untuk membuat dan atau mengencerkan larutan dengan ketelitian yang tinggi.
clip_image016
Gelas ukur
Untuk mengukur volume larutan. Pada saat praktikum dengan ketelitian tinggi gelas ukur tidak diperbolehkan untuk mengukur volume larutan. Pengukuran dengan ketelitian tinggi dilakukan menggunakan pipet volume.
clip_image018
kondensor
Untukl destilasi larutan. Lubang lubang bawah tempat air masuk, lubang ata tempat air keluar.
clip_image020
Filler (karet pengisap)
Untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan. Untuk larutan selain air sebaiknya digunakan karet pengisat yang telah disambungkan pada pipet ukur.
clip_image022
Pipet ukur
Untuk mengukur volume larutan
clip_image023
Pipet volume atau pipet gondok atau volumetrik
Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai dengan label yang tertera pada bagian pada bagian yang menggembung.
clip_image025
Pipet tetes
Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil.
clip_image027
Pengaduk
Untuk mengocok atau mengaduk suatu baik akan direaksikan mapun ketika reaksi sementara berlangsung.
clip_image029
Tabung reaksi
Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.
clip_image031
clip_image033
Spatula plastik dan logam
Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk padatan, misalnya dalam bentuk kristal. Untuk zat-zat yang bereaksi dengan logam digunakan spatula plastik sedangkan zat-zat yang tidak bereaksi dengan dengan logam dapat digunakan spatula logam.
clip_image035
Kawat nikrom
untuk uji nyala dari beberapa zat.
clip_image037
Pipa kapiler atau kaca kapiler
Untuk mengalirkam gas ke tempat tertentu dan digunakan pula dalam penentuan titik lebur suatu zat.
clip_image039
desikator
Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam laboratorium. Dikenal dua jenis desikator yaitu desikator biasa dan desikator vakum.
clip_image041
Indikator universal
Untuk identifikasi keasamaan larutan/zat. Caranya: setelah kertas indikator universal dicelupkan di cocokan warna yang ada pada kotak kertas universal.
clip_image043
Gelas arloji
1. Sebagai penutup saat melakukan pemanasan terhadap suatu bahan kimia
2. Untuk menimbang bahan-bahan kimia
3. Untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator.
clip_image044
clip_image046
Hot hands
Untuk memegang peralatan gelas yang masih dalam kondisi panas.
clip_image047
Kertas saring
Untuk menyaring larutan.
clip_image048
Kaki tiga
Kaki tiga sebagai penyangga pembakar spirtus.
clip_image049
Kawat kasa
Sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker pada waktu pemanasan menggunakan pemanas spiritus atau pemanas bunsen
clip_image051
Rak tabung reaksi
Tempat tabung reaksi. Biasanya digunakan pada saat melakukan percobaan yang membutuhkan banyak tabung reaksi. Numun dalam mereaksikan zat yang menggunakan tabung reaksi sebaiknya menggunakan rak tabung reaksi demi keamanan diri sendiri maupun orang lain.
clip_image053
penjepit
Untuk menjepit tabung reaksi.
clip_image055clip_image056
Stirer dan batang stirer
Pengaduk magnetik. Untuk mengaduk larutan. Batang-batang magnet diletakan di dalam larutan kemudian disambungkan arus listrik maka secara otomatis batang magnetik dari stirer akan berputar.
clip_image058
mortal dan pastle
Menghaluskan zat yang masing bersifat padat/kristal.
clip_image060
clip_image062
Krusibel
Terbuat dari persolen dan bersifat inert, digunakan untuk memanaskan logam-logam.
clip_image063
Evaporating dish
Digunakan sebagai wadah. Misalnya penguapan larutan dari suatu bahan yang tidak mudah menguap.
clip_image064
Klem dan statif
Sebagai penjepit, misalnya:
· Untuk menjepit soklet pada proses ekstraksi
· Menjepit buret dalam proses titrasi
· Untuk menjepit kondensor pada proses destilasi
clip_image065
Ring
Untuk menjepit corong pemisah dalam proses pemisahan dan untuk meletakan corong pada proses penyeringan.
clip_image066clip_image067
Clay triangle
Untuk menahan wadah, misalnya krus pada saat pemanasan ataau corong pada waktu penyaringan.
clip_image068
Kacamata pengaman
Untuk melindungi mata dari bahan yang menyebabkan iritasi. Dan melindungi dari percikan api, uap logam, serbuk debu, kabut dan zat-zat kimia yang meletup ketika dilakukan pemanasan, misalnya H2SO4.
clip_image070
Pemanas spiritus
Untuk membakar zat atau memmanaskan larutan.
clip_image071
Pemanas atau pembakar bunsen
Untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan untuk sterilisasi dalam proses suatu proses.
clip_image072
Hot plate
Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar.
clip_image073
Oven
Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.
clip_image074
Tanur
Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000 °C.
clip_image075
inkubator
Digunakan untuk fermentasi dan menumbuhkan media pada pengujian secara mikrobiologi.
clip_image077
Granat
Untuk menghancurkan (tidak ada di LAB)

Baca Tutorialnya Di: http://dududth.blogspot.com/2013/03/nama-alat-alat-laboratorium-kimia.html
Postingan Dari Dududth.blogspot.com Silahkan Kunjungi blog saya
1 Labu Ukur Menampung dan mencampur larutan kimia. 2 Tabung Reaksi Menampung larutan dalam jumlah yang sedikit 3. Beker Gelas Menampung bahan kimia atau larutan dalam jumlah yang banyak 4 Gelas Ukur Mengukur volume larutan 5 Pipet Ukur Mengukur volume larutan 6 Penjepit Tabung Reaksi Menjepit tabung reaksi selama melakukan proses pemanasan 7 Pipet Tetes Memindahkan beberapa tetes zat cair 8 Mortar dan Alu Menggerus dan menghaluskan suatu zat 9 Botol Semprot menyimpan aquadest dan digunakan untuk mencuci atau membilas alat-alat dan bahan 10 Cawan Porselin Wadah untuk mereaksikan atau mengubah suatu zat pada suhu tinggi 11 Kawat Nikrom Mengidentifikasi suatu zat dengan cara uji nyala 12 Erlenmeyer Menyimpan dan memanaskan larutan dan menampung filtrate hasil penyaringan. 13 Pembakar Spirtus Membakar zat atau memanaskan larutan 14 Batang Pengaduk Mengaduk larutan 15 Kaca Arloji Penutup gelas kimia , tempat menimbang bahan 16 Klem Buret Memegang buret yang digunakan untuk titrasi 17 Statif Menegakkkan corong, buret 18 Kertas saring Menyaring larutan 19 Rak Tabung Reaksi Tempat tabung reaksi 20 Bola Hisap Menghisap larutan yang akan diukur 21 Corong Menyaring cairan kimia 22 Kawat kasa Sebagai alas penyebaran panas 23 Buret Mengeluarkan larutan dengan volume tertentu 24 Pipet gondok Dipakai untuk mengambil larutan dengan volume tertentu 25 Plat Tetes Tempat untuk mereaksikan zat dalam jumlah kecil 26 Lemari Asam Menyimpan larutan yang bersifat asam 27 Oven Mengeringkan peralatan yang akan digunakan 28 Neraca Mengukur jumlah zat yang diperlukan 29 Bunsen Keperluan penggunaan api 30 Kertas indikator Menentukan pH larutan 31 Centrifuge Memisahkan dan mengendapkan padatan dari larutan 32 Eksikator Mendinginkan zat 33 Corong Pisah Memisahkan larutan dan gas 34 Mikropipet Memindahkan cairan dengan volume yang sangat kecil V. Pembahasan a. Gelas Ukur digunakan untuk megukur volume larutan dengan cara melihat meniscus secara tepat. Mata harus sejajar dengan gelas ukur, kemudian lihat bagian meniscus bawah untuk mentukan volume larutan. b. Buret digunakan untuk mentitrasi larutan, buret dipasangkan dengan Erlenmeyer. Fungsi dari Erlenmeyer tersebut untuk menampung hasil titrasi. Tangan kanan digunakan untuk memegang dan menggoyangkan Erlenmeyer sedangkan tangan kiri untuk memegang keran buret. c. Labu Ukur digunakan untuk mencampur larutan. Caranya masukkan larutan ke dalam labu ukur. Simpan labu ukur di lengan tangan lalu goyangkan ke arah atas dan bawah agar larutan tercampur. d. Lemari Asam ini cara menggunakannya harus dinyalakan terlebih dahulu tombolnya. Pintunya hanya boleh terbuka setengah badan. Gunakan masker dan sarung tangan ketika membukanya. e. Oven digunakan untuk mengeringkan alat-alat yang akan digunakan. Hanya untuk alat-alat yang tahan terhadap panas. f. Bunsen digunakan untuk keperluan penggunaan api. Selang bunsen harus dihubungkan dengan kerang yang terhubung gas agar dapat mengeluarkan api. Api yang dihasilkan bisa diatur sesuai kebutuhannya. g. Kertas Indikator cara menggunakannnya perubahan warna yang dihasilkan kertas indikator dicocokkan dengan table warna indikator. h. Centrifuge cara kerjanya dengan memasukkan larutan ke dalam tabung yang berada di dalam centrifuge. Jumlah tabung tersebut tidak boleh hanya 1 karena di khawatirkan larutan yang berada dalam tabung akan menyembur. i. Eksikator digunakan untuk mendinginkan zat. Zat yang akan didinginkan terlebih dimasukkan ke dalam krus. Lalu masukkan krus ke dalam eksikator. j. Corong Pisah cara menggunakannya masukkkan larutan ke dalam corong dari atas dalam keadaan keran corong tertutup. Goyangkan corong agar larutan tercampur. Balikkan corong dan buka kerannya agar gas yang dihasilkan larutan tersebut keluar. k. Mikropipet cara menggunakannya tekan berkali kali thumb knopnya untuk memastikan lancarnya mikropipet. Tekan thumb knopnya dan masukkan mikropipet ke dalam larutan. Tahan pipet dan lepaskan tekanan pada thumb knop agar larutan tersebut keluar. l. Neraca cara menggunakannnya harus dipastikan bahwa neraca tersebut berada dalam keadaan yang stabil. Tekan tombol untuk menyalakan neraca, beri alas seperti perkamen ketika akan mulai menimbang zat. Harus diperhatikan juga kapasitas minimum dan maksimum bahan yang boleh ditimbang.

Baca Tutorialnya Di: http://dududth.blogspot.com/2013/03/nama-alat-alat-laboratorium-kimia.html
Postingan Dari Dududth.blogspot.com Silahkan Kunjungi blog saya
1 Labu Ukur Menampung dan mencampur larutan kimia. 2 Tabung Reaksi Menampung larutan dalam jumlah yang sedikit 3. Beker Gelas Menampung bahan kimia atau larutan dalam jumlah yang banyak 4 Gelas Ukur Mengukur volume larutan 5 Pipet Ukur Mengukur volume larutan 6 Penjepit Tabung Reaksi Menjepit tabung reaksi selama melakukan proses pemanasan 7 Pipet Tetes Memindahkan beberapa tetes zat cair 8 Mortar dan Alu Menggerus dan menghaluskan suatu zat 9 Botol Semprot menyimpan aquadest dan digunakan untuk mencuci atau membilas alat-alat dan bahan 10 Cawan Porselin Wadah untuk mereaksikan atau mengubah suatu zat pada suhu tinggi 11 Kawat Nikrom Mengidentifikasi suatu zat dengan cara uji nyala 12 Erlenmeyer Menyimpan dan memanaskan larutan dan menampung filtrate hasil penyaringan. 13 Pembakar Spirtus Membakar zat atau memanaskan larutan 14 Batang Pengaduk Mengaduk larutan 15 Kaca Arloji Penutup gelas kimia , tempat menimbang bahan 16 Klem Buret Memegang buret yang digunakan untuk titrasi 17 Statif Menegakkkan corong, buret 18 Kertas saring Menyaring larutan 19 Rak Tabung Reaksi Tempat tabung reaksi 20 Bola Hisap Menghisap larutan yang akan diukur 21 Corong Menyaring cairan kimia 22 Kawat kasa Sebagai alas penyebaran panas 23 Buret Mengeluarkan larutan dengan volume tertentu 24 Pipet gondok Dipakai untuk mengambil larutan dengan volume tertentu 25 Plat Tetes Tempat untuk mereaksikan zat dalam jumlah kecil 26 Lemari Asam Menyimpan larutan yang bersifat asam 27 Oven Mengeringkan peralatan yang akan digunakan 28 Neraca Mengukur jumlah zat yang diperlukan 29 Bunsen Keperluan penggunaan api 30 Kertas indikator Menentukan pH larutan 31 Centrifuge Memisahkan dan mengendapkan padatan dari larutan 32 Eksikator Mendinginkan zat 33 Corong Pisah Memisahkan larutan dan gas 34 Mikropipet Memindahkan cairan dengan volume yang sangat kecil V. Pembahasan a. Gelas Ukur digunakan untuk megukur volume larutan dengan cara melihat meniscus secara tepat. Mata harus sejajar dengan gelas ukur, kemudian lihat bagian meniscus bawah untuk mentukan volume larutan. b. Buret digunakan untuk mentitrasi larutan, buret dipasangkan dengan Erlenmeyer. Fungsi dari Erlenmeyer tersebut untuk menampung hasil titrasi. Tangan kanan digunakan untuk memegang dan menggoyangkan Erlenmeyer sedangkan tangan kiri untuk memegang keran buret. c. Labu Ukur digunakan untuk mencampur larutan. Caranya masukkan larutan ke dalam labu ukur. Simpan labu ukur di lengan tangan lalu goyangkan ke arah atas dan bawah agar larutan tercampur. d. Lemari Asam ini cara menggunakannya harus dinyalakan terlebih dahulu tombolnya. Pintunya hanya boleh terbuka setengah badan. Gunakan masker dan sarung tangan ketika membukanya. e. Oven digunakan untuk mengeringkan alat-alat yang akan digunakan. Hanya untuk alat-alat yang tahan terhadap panas. f. Bunsen digunakan untuk keperluan penggunaan api. Selang bunsen harus dihubungkan dengan kerang yang terhubung gas agar dapat mengeluarkan api. Api yang dihasilkan bisa diatur sesuai kebutuhannya. g. Kertas Indikator cara menggunakannnya perubahan warna yang dihasilkan kertas indikator dicocokkan dengan table warna indikator. h. Centrifuge cara kerjanya dengan memasukkan larutan ke dalam tabung yang berada di dalam centrifuge. Jumlah tabung tersebut tidak boleh hanya 1 karena di khawatirkan larutan yang berada dalam tabung akan menyembur. i. Eksikator digunakan untuk mendinginkan zat. Zat yang akan didinginkan terlebih dimasukkan ke dalam krus. Lalu masukkan krus ke dalam eksikator. j. Corong Pisah cara menggunakannya masukkkan larutan ke dalam corong dari atas dalam keadaan keran corong tertutup. Goyangkan corong agar larutan tercampur. Balikkan corong dan buka kerannya agar gas yang dihasilkan larutan tersebut keluar. k. Mikropipet cara menggunakannya tekan berkali kali thumb knopnya untuk memastikan lancarnya mikropipet. Tekan thumb knopnya dan masukkan mikropipet ke dalam larutan. Tahan pipet dan lepaskan tekanan pada thumb knop agar larutan tersebut keluar. l. Neraca cara menggunakannnya harus dipastikan bahwa neraca tersebut berada dalam keadaan yang stabil. Tekan tombol untuk menyalakan neraca, beri alas seperti perkamen ketika akan mulai menimbang zat. Harus diperhatikan juga kapasitas minimum dan maksimum bahan yang boleh ditimbang.

Baca Tutorialnya Di: http://dududth.blogspot.com/2013/03/nama-alat-alat-laboratorium-kimia.html
Postingan Dari Dududth.blogspot.com Silahkan Kunjungi blog saya
1 Labu Ukur Menampung dan mencampur larutan kimia. 2 Tabung Reaksi Menampung larutan dalam jumlah yang sedikit 3. Beker Gelas Menampung bahan kimia atau larutan dalam jumlah yang banyak 4 Gelas Ukur Mengukur volume larutan 5 Pipet Ukur Mengukur volume larutan 6 Penjepit Tabung Reaksi Menjepit tabung reaksi selama melakukan proses pemanasan 7 Pipet Tetes Memindahkan beberapa tetes zat cair 8 Mortar dan Alu Menggerus dan menghaluskan suatu zat 9 Botol Semprot menyimpan aquadest dan digunakan untuk mencuci atau membilas alat-alat dan bahan 10 Cawan Porselin Wadah untuk mereaksikan atau mengubah suatu zat pada suhu tinggi 11 Kawat Nikrom Mengidentifikasi suatu zat dengan cara uji nyala 12 Erlenmeyer Menyimpan dan memanaskan larutan dan menampung filtrate hasil penyaringan. 13 Pembakar Spirtus Membakar zat atau memanaskan larutan 14 Batang Pengaduk Mengaduk larutan 15 Kaca Arloji Penutup gelas kimia , tempat menimbang bahan 16 Klem Buret Memegang buret yang digunakan untuk titrasi 17 Statif Menegakkkan corong, buret 18 Kertas saring Menyaring larutan 19 Rak Tabung Reaksi Tempat tabung reaksi 20 Bola Hisap Menghisap larutan yang akan diukur 21 Corong Menyaring cairan kimia 22 Kawat kasa Sebagai alas penyebaran panas 23 Buret Mengeluarkan larutan dengan volume tertentu 24 Pipet gondok Dipakai untuk mengambil larutan dengan volume tertentu 25 Plat Tetes Tempat untuk mereaksikan zat dalam jumlah kecil 26 Lemari Asam Menyimpan larutan yang bersifat asam 27 Oven Mengeringkan peralatan yang akan digunakan 28 Neraca Mengukur jumlah zat yang diperlukan 29 Bunsen Keperluan penggunaan api 30 Kertas indikator Menentukan pH larutan 31 Centrifuge Memisahkan dan mengendapkan padatan dari larutan 32 Eksikator Mendinginkan zat 33 Corong Pisah Memisahkan larutan dan gas 34 Mikropipet Memindahkan cairan dengan volume yang sangat kecil V. Pembahasan a. Gelas Ukur digunakan untuk megukur volume larutan dengan cara melihat meniscus secara tepat. Mata harus sejajar dengan gelas ukur, kemudian lihat bagian meniscus bawah untuk mentukan volume larutan. b. Buret digunakan untuk mentitrasi larutan, buret dipasangkan dengan Erlenmeyer. Fungsi dari Erlenmeyer tersebut untuk menampung hasil titrasi. Tangan kanan digunakan untuk memegang dan menggoyangkan Erlenmeyer sedangkan tangan kiri untuk memegang keran buret. c. Labu Ukur digunakan untuk mencampur larutan. Caranya masukkan larutan ke dalam labu ukur. Simpan labu ukur di lengan tangan lalu goyangkan ke arah atas dan bawah agar larutan tercampur. d. Lemari Asam ini cara menggunakannya harus dinyalakan terlebih dahulu tombolnya. Pintunya hanya boleh terbuka setengah badan. Gunakan masker dan sarung tangan ketika membukanya. e. Oven digunakan untuk mengeringkan alat-alat yang akan digunakan. Hanya untuk alat-alat yang tahan terhadap panas. f. Bunsen digunakan untuk keperluan penggunaan api. Selang bunsen harus dihubungkan dengan kerang yang terhubung gas agar dapat mengeluarkan api. Api yang dihasilkan bisa diatur sesuai kebutuhannya. g. Kertas Indikator cara menggunakannnya perubahan warna yang dihasilkan kertas indikator dicocokkan dengan table warna indikator. h. Centrifuge cara kerjanya dengan memasukkan larutan ke dalam tabung yang berada di dalam centrifuge. Jumlah tabung tersebut tidak boleh hanya 1 karena di khawatirkan larutan yang berada dalam tabung akan menyembur. i. Eksikator digunakan untuk mendinginkan zat. Zat yang akan didinginkan terlebih dimasukkan ke dalam krus. Lalu masukkan krus ke dalam eksikator. j. Corong Pisah cara menggunakannya masukkkan larutan ke dalam corong dari atas dalam keadaan keran corong tertutup. Goyangkan corong agar larutan tercampur. Balikkan corong dan buka kerannya agar gas yang dihasilkan larutan tersebut keluar. k. Mikropipet cara menggunakannya tekan berkali kali thumb knopnya untuk memastikan lancarnya mikropipet. Tekan thumb knopnya dan masukkan mikropipet ke dalam larutan. Tahan pipet dan lepaskan tekanan pada thumb knop agar larutan tersebut keluar. l. Neraca cara menggunakannnya harus dipastikan bahwa neraca tersebut berada dalam keadaan yang stabil. Tekan tombol untuk menyalakan neraca, beri alas seperti perkamen ketika akan mulai menimbang zat. Harus diperhatikan juga kapasitas minimum dan maksimum bahan yang boleh ditimbang.

Baca Tutorialnya Di: http://dududth.blogspot.com/2013/03/nama-alat-alat-laboratorium-kimia.html
Postingan Dari Dududth.blogspot.com Silahkan Kunjungi blog saya

Minggu, 14 Juli 2013

SOAL LATIHAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Pilihan ganda Latihan Soal Sifat Koligatif Larutan 33 butir. 8 uraian Latihan Contoh Soal Sifat Koligatif Larutan
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.
1. Fraksi mol metanol dalam larutan air mengandung 80% metanol adalah ….
A. 0,3
B. 0,5
C. 0,2
D. 0,69
E. 0,9
2. UMPTN 1998:
Fraksi mol larutan metanol (CH3OH) dalam air adalah 0,5. Konsentrasi metanol dalam larutan (dalam persen berat metanol) adalah ….
A. 50%
B. 60%
C. 64%
D. 75%
E. 80%
3. Larutan etanol dalam air adalah 12% berat etanol, dengan massa jenis 0,98 g mL–1 pada 20°C. Kemolalan etanol dalam larutan adalah ….
A. 0,05 m
B. 0,12 m
C. 2,55 m
D. 2,96 m
E. 12,00 m
4. Kemolalan larutan yang dibuat dari 0,1 mol NaOH dalam 500 g air adalah….
A. 0,05 m
B. 0,10 m
C. 0,2 m
D. 0,45 m
E. 0,50 m
5. Sebanyak 11 g MgCl2 dilarutkan dalam 2 kg air, kemolalan larutan yang terbentuk adalah ….
A. 0,05 m
B. 0,10 m
C. 0,25 m
D. 0,40 m
E. 0,50 m
6. Tekanan uap larutan adalah ….
A. tekanan di atas larutan
B. tekanan pelarut murni di permukaan larutan
C. tekanan yang diberikan oleh komponen larutan dalam fasa uap
D. selisih tekanan uap pelarut murni dengan tekanan zat terlarut
E. selisih tekanan uap pelarut murni dengan tekanan larutan
7. Peristiwa berkurangnya tekanan uap larutan terjadi akibat ….
A. adanya zat terlarut yang mudah menguap
B. adanya zat terlarut yang sukar menguap
C. adanya komponen pelarut dalam fasa uap
D. pelarut dan zat terlarut yang tidak bercampur
E. penurunan gaya tarik antarmolekul
8. Besarnya penurunan tekanan uap larutan ….
A. berbanding lurus dengan fraksi zat terlarut
B. sama pada setiap temperatur
C. sama untuk setiap pelarut
D. bergantung pada jumlah pelarut
E. bergantung pada jenis zat terlarut
9. Ebtanas 2000:
Sebanyak X g C2H6O2 (Mr =62) dilarutkan ke dalam 468 g air (Mr =18) sehingga tekanan uap jenuh larutan pada suhu 30°C = 28,62 mmHg. Jika pada suhu itu tekanan uap air murni 31,8 mmHg, harga X adalah ….
A. 358 g
B. 270 g
C. 179 g
D. 90 g
E. 18 g
10. Ebtanas 1999:
Tekanan uap jenuh air pada 100°C adalah 760 mmHg. Jika18 g glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 90 gram air (Mr =18), pada suhu tersebut tekanan uap larutan adalah ….
A. 745,1 mmHg
B. 757,2 mmHg
C. 775,2 mmHg
D. 754,1 mmHg
E. 772,5 mmHg
11. Untuk menaikkan titik didih 250 mL air menjadi 100,1°C pada tekanan 1 atm (Kd = 0,50) maka jumlah gula (Mr = 342) yang harus dilarutkan adalah ….
A. 684 g
B. 171 g
C. 86 g
D. 17,1 g
E. 342 g
12. Zat nonvolatil berikut akan mempunyai tekanan uap larutan paling rendah jika dilarutkan dalam pelarut benzena(diketahui jumlah gram terlarut sama), yaitu ….
A. C6H12O6
B. (CH3)2(OH)2
C. (NH2)2CO
D. C8H10
E. C6H6O2
13. Larutan yang mempunyai titik beku paling rendah (diketahui molalitas larutan sama = 0,10 molal) adalah ….
A. C12H22O11
B. CuSO4
C. C6H12O6
D. NiCl2
E. NH4NO3
14. Zat-zat berikut akan memiliki kenaikan titik didih paling tinggi jika dilarutkan dalam air dengan berat yang sama adalah….
A. C12H22O11
B. C6H12O6
C. CS(NH3)2
D. C2H6O2
E. C6H5OH
15. Jika 30 g dari masing-masing zat berikut dilarutkan dalam 1 kg air, zat yang akan memberikan larutan dengan titik didih paling tinggi adalah…
A. C2H5OH
B. C3H8O3
C. C6H12O6
D. CH3OH
E. CH3OCH3
16. Titik beku suatu larutan nonelektrolit dalam air adalah –0,14°C. Molalitas larutan adalah ….
A. 1,86 m
B. 1,00 m
C. 0,15 m
D. 0,14 m
E. 0,075 m
17. Ebtanas 1998:
Sebanyak 1,8 g zat nonelektrolit dilarutkan ke dalam 200 g air. Jika penurunan titik beku larutan 0,93oC (Kb air = 1,86 oC m–1) maka massa molekul relatif zat tersebut adalah ….
A. 18
B. 19
C. 20
D. 21
E. 22
18. Titik beku larutan yang dibuat dengan melarutkan 20,5 g suatu zat yang rumus empirisnya (C3H2)n dalam 400 g benzena adalah 4,33oC. Titik beku benzena murninya adalah 5,48°C. Rumus molekul senyawa tersebut adalah ….
A. C3H2
B. C6H4
C. C9H6
D. C15H10
E. C18H12
19. Sebanyak 0,45 g suatu zat dilarutkan dalam 30 g air. Titik beku air mengalami penurunan sebesar 0,15°C.
Massa molekul zat tersebut adalah ….
A. 100
B. 83,2
C. 186
D. 204
E. 50
20. Sebanyak 30 g zat nonelektrolit (Mr = 40) dilarutkan dalam 900 g air, titik bekunya –1,55°C. Agar diperoleh penurunan titik beku setengah dari titik beku tersebut, zat tersebut harus ditambahkan ke dalam 1.200 g air sebanyak ….
A. 10 g
B. 15 g
C. 20 g
D. 45 g
E. 0,05 g
21. Konsentrasi larutan suatu polipeptida (pembentuk protein) dalam air adalah 10–3 M pada suhu 25oC.
Tekanan osmotik larutan ini adalah ….
A. 0,0245
B. 0,760
C. 18,6
D. 24,5
E. 156
22. Ebtanas 2000:
Pada suhu 27oC, sukrosa C12H22O11 (Mr = 342) sebanyak 17,1 g dilarutkan dalam air hingga volumenya 500 mL, R = 0,082 L atm mol–1 K–1. Tekanan osmotik larutan yang terjadi sebesar ….
A. 0,39 atm
B. 2,46 atm
C. 3,90 atm
D. 4,80 atm
E. 30,0 atm
23. Suatu larutan diperoleh dengan melarutkan 6 g urea (Mr = 60) ke dalam satu liter air. Larutan lain diperoleh dengan melarutkan 18 g glukosa (Mr= 180) dalam satu liter air. Pada suhu yang sama, tekanan osmotik larutan pertama ….
A. 1/3 larutan kedua
B. 3 kali larutan kedua
C. 2/3 larutan kedua
D. sama dengan kedua
E. 3/2 larutan kedua
Untuk menjawab soal nomor 24 sampai dengan 28, perhatikanlah diagram fasa berikut.
24. Menurut diagram fasa tersebut, yang merupakan daerah perubahan titik didih adalah ….
A. A – B
B. B – C
C. D – E
D. G – H
E. I – J
25. Jika suhu dinaikkan dari titik K ke titik L pada tekanan tetap 0,5 atm, proses yang terjadi adalah ….
A. sublimasi
B. pembekuan
C. penguapan
D. peleburan
E. kondensasi
26. Jika suhu dinaikkan dari titik D ke titik N pada tekanan tetap 1 atm, proses yang terjadi adalah ….
A. sublimasi
B. pembekuan
C. penguapan
D. peleburan
E. kondensasi
27. Dari diagram fasa tersebut yang merupakan titik didih normal air adalah….
A. A
B. B
C. C
D. D
E. F
28. Perubahan daerah titik beku larutan pada diagram fasa tersebut, yaitu antara ….
A. A – B
B. B – C
C. D – E
D. G – H
E. I – J
29. Ebtanas 1997:
Data percobaan penurunan titik beku:
Larutan Konsentrasi(molal) Titik Beku (°C)
NaCl 0,1 –0,372
NaCl 0,2 –0,744
CO(NH2)2 0,1 –0,186
CO(NH2)2 0,2 –0,372
C6H12O6 0,1 –0,186
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa penurunan titik beku bergantung pada ….
A. jenis zat terlarut
B. konsentrasi molal larutan
C. jenis pelarut
D. jenis partikel zat terlarut
E. jumlah partikel zat terlarut
30. Ebtanas 1999:
Larutan NaCl 0,4 molal membeku pada –1,488°C. Jika harga Kb = 1,86°C m–1, derajat ionisasi larutan elektrolit tersebut adalah ….
A. 0,02
B. 0,05
C. 0,50
D. 0,88
E. 1,00
31. Sebanyak 20 g zat elektrolit biner (Mr= 100) dilarutkan dalam 500 g air. Titik bekunya adalah –0,74 oC. Derajat ionisasi zat elektrolit ini adalah .…
A. 90%
B. 50%
C. 75%
D. 100%
E. 0%
32. Tekanan osmotik tiga jenis larutan dengan molaritas yang sama, misalnya urea, asam propanoat, dan natrium klorida diukur pada suhu yang sama. Pernyataan yang benar adalah .…
A. tekanan osmotik urea paling besar
B. tekanan osmotik asam propanoat lebih besar dari natrium klorida.
C. tekanan osmotik asam propanoat paling besar.
D. tekanan osmotik asam propanoat lebih besar dari urea.
E. semua tekanan osmotik larutan sama.
33. Larutan 5,8% NaCl dalam air akan memiliki tekanan osmotik sama dengan .…
A. larutan sukrosa 5,8% dalam air
B. larutan 5,8% glukosa dalam air
C. larutan 0,2 molal sukrosa
D. larutan 1 molal glukosa
E. larutan 4 molal glukosa
B. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar.
1. Umumnya, desinfektan yang dipasarkan adalah 3,0% (berat) larutan H2O2 dalam air. Dengan asumsi bahwa massa jenis larutan adalah 1,0 g cm–3, hitunglah kemolalan dan fraksimol H2O2.
2. Suatu larutan dibuat dengan mencampurkan 50 mL toluena (C6H5CH3, ρ =0,867 g cm–3) dan 125 mL benzena (C6H6, ρ =0,874 g cm–3). Berapakah fraksi mol dan kemolalan toluena?
3. Hitunglah tekanan uap larutan dan tekanan osmotik suatu larutan 10% sukrosa pada suhu 25°C. Massa jenis larutan tersebut adalah 1,04 g mL–1, dan tekanan uap air murni pada suhu 25°C adalah 23,76 mmHg.
4. Hitunglah massa molekul suatu senyawa, jika 1,15 gram senyawa tersebut dilarutkan dalam 75 gram benzena memberikan kenaikan titik didih sebesar 0,275°C.
5. Hitunglah massa etilen glikol (C2H6O2) yang terdapat dalam 1.000 g air untuk menurunkan titik beku larutan hingga –10°C.
6. Tiroksin adalah salah satu jenis hormon yang mengontrol metabolisme tubuh dan dapat diisolasi dari kelenjar tiroid. Larutan yang mengandung 1,138 g tiroksin dalam 25 g benzena memberikan tekanan osmotik sebesar 1,24 atm pada 20°C. Jika massa jenis benzena = 0,8787 g mL–1, hitunglah massa molekul tiroksin.
7. Larutan 19 gram NaCl dalam 250 g air mempunyai derajat ionisasi 0,83. Jika tekanan uap air pada suhu tersebut adalah 20 mmHg, hitunglah tekanan uap larutan tersebut.
8. Suatu asam HA 0,25 m dalam air membeku pada suhu –0,651. Berapakah derajat ionisasi asam tersebut?