1) Penentuan Molaritas HCl
Misal rata-rata volume NaOH 0,1 M yang terpakai = 12 ml
V NaOH x M NaOH = V HCl x M HCl
12 x 0,1 = 10 M HCl
M HCl = 1,2 : 10 = 0,12 M
Jadi Konsentrasi HCl = 0,12 M
2) Penentuan Kadar asam cuka di pasaran :
Misal rata-rata volume NaOH 0,5 M yang digunakan dalam titrasi = 9,6 mL
V NaOH x M NaOH = V cuka x M cuka
9,6 x 0,5 = 25 x M cuka
maka M Cuka = 4,8 : 25 = 0,192 M
Karena label cuka berbagai produk adalah 25 % = 4,17 M
V1 x M1 = V2 x M2
5 x 4,17 = 100 x M2
M2 = 0,201 M
Jadi % cuka berdasarkan hasil praktikum = ( 0,192 : 0,201 ) x 25 % = 23,88 %
3) Penentuan kadar NaClO dalam pemutih :
Misal volume rata-rata Na2S2O3 0,1 M yang digunakan = 3,267 mL
Perhitungan berdasarkan persamaan redoks :
mmol I2 = ( koef.I2 : koef S2O32- ) x mmol S2O32-
= 1/2 x 0,3267 = 0,16335 nnmol
mmol ClO- = 1/1 x 0,16335 mmol
mmol NaClO = mmol ClO- = 0,16335 mmol
massa NaClO = mmol X Mr NaClO = 0,16335 x 74,5 = 12,169575 mgr.
Karena pemutih yang diambil dari botol 5 ml = 5 gr dan diencerkan sampai 100 ml dan 5 ml
diambil untuk penelitian maka massa pemutih yang digunakan untuk penelitian =
5/100 x 5 x 1000 = 250 mgr
jadi kadar NaClO dalam pemutih = 12,169575/250 x 100 % = 4,86783 % = 4,87 %
Kesimpulan praktikum berisi antara lain hasil penentuan konsentrasi percobaan dan penyebab
kesalahan-kesalahan dalam melakukan kegiatan praktikum sehingga hasil percobaan berbeda jauh
dengan label produk yang diteliti dan khusus asam cuka produk apa yang memiliki kadar paling
besar.
SELAMAT MENGERJAKAN SEMOGA SELALU SUKSES
OJO DUMEH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar