Dua hari menjelang hari lebaran yang lalu, salah satu kolega saya dalam tim proyek pengembangan software skala nasional dari Korea bertanya kemana saya akan pergi pada saat lebaran. Baru 2 bulan dia di Indonesia, jadi tidak mungkin saya menjelaskan rute kepergian saya secara rinci. Untunglah, dia sedang terkoneksi ke internet. Apa yang selanjutnya kami lakukan? Kami kemudian pergi ke google earth. Di sana kami menuju bagian bumi bernama Indonesia, lebih dekat lagi ke Jakarta, lebih dekat lagi ke sekitar Jl. Sudirman dan Jl. Gatot Subroto, lebih dekat lagi ke suatu lokasi di antara 2 jalan tersebut, yaitu jalan penjernihan, lebih dekat lagi ke suatu titik dari ketinggian hanya 200 meter. Saya sebut itulah rumah di mana saya tinggal. Kelihatan atap rumahnya secara jelas. Saya kemudian minta dia tunjukkan di mana ia tinggal di Korea. Hal yang sama dia lakukan. Ia menuju ke bagian lain bumi ini, bernama Korea. Ia mainkan mouse terus sampai di monitor tampil suatu gedung berlantai 20, dan dia berhasil menunjuk suatu jendela di mana dia biasa menikmati pemandangan luar di hari libur. Saya kemudian bergantian menunjukkan rute perjalanan dari jakarta ke jawa barat dan kemudian ke jawa tengah. Semua kelihatan tak terputus, seolah-olah kami sedang naik helikopter mengelilingi dunia. Dia kemudian melanjutkan pengembaraannya dengan menceritakan mimpinya untuk berkunjung ke suatu sudut kota di Amerika Serikat. Dia mengetik nama jalan di Google map, kemudian menggunakan fasilitas streetview, dan akhirnya kami bisa melihat pemandangan sekitar titik yang ditunjuk dari view-view yang berbeda. Sungguh menakjubkan…Dapatkah Anda membayangkan hal ini sebelumnya?
Wisudawan dan wisudawati yang berbahagia
Bahkan Microsoft pun tidak pernah membayangkan sebelumnya, bahwa produk itu akan lahir dari Google. Suatu nama besar yang dibangun dan diawali oleh anak muda bermimpi besar. Mimpi besar yang kemudian ditinjaklanjuti dan diawali, meskipun dengan langkah kecil, yaitu Search Engine. Tetapi langkah kecil itu dilanjutkan dengan langkah besar, yaitu konsistensi tim untuk terus mencari cara, teknologi, skema, trik, dan langkah apapun yang membuat Search Engine makin bermanfaat dari waktu ke waktu. Itulah produk kreatifitas yang dilakukan secara terus menerus, hasilnya luar biasa. Saat ini, tidak ada satupun peselancar internet di dunia ini yang dapat lepas dari memanfaatkan Search Engine Google.
Saya tidak akan menceritakan rincian teknologi yang dipakai oleh Google dengan Search Engine, Google Earth, dan Google Map nya. Saya lebih tertarik untuk membahas dan mengajak Anda untuk melihat sisi lain yang saya kira lebih bermanfaat dan relevan untuk tantangan Anda di masa mendatang. Anda akan berhasil menjawab tantangan masa depan, seandainya Anda mengetahuinya dan memiliki sikap yang benar tentang hal itu.
Beberapa hal ingin saya ungkapkan, dan sebagian di antaranya merupakan judgement dan sudut pandang pribadi yang memerlukan keterlibatan Anda untuk berfikir, dan mungkin untuk berbeda pendapat.
Pemikiran Visioner
Kita sering mendengar istilah ini. Istilah yang cocok kita lekatkan, ketika pada umur yang sangat muda Bill Gate mengemukakan pemikirannya tentang komputer di setiap meja kerja Anda, ‘computer in any desk’. Pada saat itu, komputer yang dikenal adalah perkakas besar berharga mahal, hanya dimiliki oleh perusahaan besar. Tidak mungkin pengguna personal memakai komputer di meja kerja.Orang pada saat itu berfikir “mimpi, kali yee?”. Dengan visi besar dan kerja kerasnya, Bill Gate berhasil membuktikan bahwa mimpinya bisa diwujudkan sebagai realitas. Yang dilakukan Bill Gate bukan membuat perangkat keras komputer itu, melainkan membuat sesuatu yang memungkinkan komputer itu berjalan, yaitu software sistem operasi.
Dalam perjalanan sejarah dunia ini, kita menjumpai banyak orang yang memiliki pemikiran visioner dan kemudian dengan segala keyakinan dan kerja kerasnya, berhasil mengubah visinya menjadi realitas yang mendatangkan manfaat besar bagi dirinya dan lingkungan. Mereka adalah orang-orang yang tidak akan dilupakan oleh zaman, karena mereka menjadi bagian yang menentukan suatu era zaman.
Anda diharapkan memiliki pemikiran yang visioner. Pemikiran mengenai keadaan yang lebih baik di masa yang akan datang, 10 tahun, 20 tahun, 50 tahun, atau bahkan ratusan tahun lagi. Pemikiran mengenai keadaan yang lebih baik mendatangkan inspirasi. Inspirasi melahirkan motivasi. Motivasi mengarahkan pada daya juang dan kemampuan untuk bertahan pada situasi sulit. Pelengkap dari semua itu adalah keseriusan Anda untuk berkreasi dengan memanfaatkan potensi otak kita dan sumber pengetahuan yang sangat beragam.
Sudah saatnya, kita semua membangun visi yang benar dan positif tentang masa depan. Itu akan mengarahkan kita kepada terciptanya karya-karya yang bermanfaat. Kita akan dituntun untuk menjadi lebih produktif.
Pencarian Terus Menerus Tak Kenal Menyerah
Teruslah mencari. Anda akan terus menemukan. Ketika seorang anak muda penemu Google berkhayal, bermimpi, bervisi, dan kemudian bercita-cita, ia kemudian melakukan serangkaian upaya terus menerus untuk menggapainya, dari yang kecil kemudian membesar. Perbaikan dilakukan terus menerus secara vertikal makin mendalam-mendetail, dan secara horisontal makin meluas-melebar. Anda mungkin ingat kisah Thomas Edison menemukan bola lampu listrik. Ia melakukan percobaan dan kesalahan berkali-kali, bahkan mendekati angka 1000 kali. Pernahkah Anda mencoba melakukan sesuatu lebih dari 1 kali, 10 kali, atau seratus kali, sebelum akhirnya Anda mendapatkan sesuatu yang Anda idamkan? Itu hukum alam yang berlaku. Sedikit sekali keberhasilan yang dicapai dengan mudah, bahkan itu terjadi di buku-buku dongeng. Sang Pangeran berjuang melewati rintangan bertubi-tubi, sebelumnya akhirnya berhasil membawa Sang Putri.
Kombinasi Pemikiran ‘Blink’ dan ‘Think
Anda masih ingat tentang bagaimana Newton menemukan hukum Gravitasi? Ia sedang duduk di bawah pohon, ketika sebuah apel jatuh di dekatnya. ‘Blink’, begitu situasinya. Dari kejadian sekejap, ia kemudian merumuskan hukum gravitasi yang menjadi ibu dari semua konsep tentang statika dan mekanika di bumi ini. Tetapi, apakah hanya ‘Blink’ itu yang menjadi penentunya? Tentu tidak. Newton telah berfikir keras tentang alam, jauh sebelum ditemukannya hukum gravitasi. Dan ia tidak berhenti berfikir setelah peristiwa ‘Apel jatuh’ tadi. Itu yang terjadi pada banyak penemuan dan penemu besar di bumi ini. Suatu ide besar kadang terjadi sekejap, blink. Tetapi, itu tidak cukup. Dibutuhkan ‘think’, yaitu berupa pemikiran lanjutan, upaya terus menerus, trial-and-error berkali-kali, sampai ide besar mewujud menjadi menyataan. Itu yang hampir selalu ada di perusahaan-perusahaan besar seperti Intel, Oracle, Microsoft, Sun Microsystem, IBM, dan lain-lain. Serangkaian ‘blink’ and ‘think’ menghiasi perjalanan mereka berkarya dari waktu ke waktu, sehingga kita bisa melihat ribuan produk dari mereka terus lahir.
Perusahaan yang berhasil dicirikan paling tidak oleh 3 hal, yaitu 1. kreatifitas : kemampuannya untuk menemukan ide baru, 2. Eksekusi, kemampuannya untuk menerapkan serangkaian proses bisnis dari ujung ke ujung, dari dapur produksi ke distribusi produk, dengan konsep perbaikan terus menerus (continual improvement), dan 3. Agility, kelincahan menyiasati perubahan zaman. Nokia terus menghasilkan produk-produk baru dengan fitur-fitur yang menawan. Umur produk menjadi makin pendek. Kita bisa membayangkan ratusan langkah yang harus dilakukan dari awal keluarnya ide tentang produk baru, kegiatan riset produk, riset pasar, perancangan, manufaktur, distribusi, promosi, pre sales, maintenance, dan lain-lain. Itu membutuhkan disiplin ‘think’ yang sangat ekstra. Kalau tidak, Nokia akan segera ditinggal konsumen. Nokia terus melihat pasar yang terus berubah, dan dia mencari siasat agar produknya juga terus diminati konsumen yang senang sekali berubah.
Agility
Kelincahan adalah kunci sukses. Ini mensyaratkan mata Anda tidak pernah terpejam melihat situasi sekitar. Selanjutnya otak Anda akan berfikir mencari pemikiran antisipatif atas perubahan yang terjadi di sekitar. Inilah inti permainannya. Agility seperti sistem kontrol berumpan balik. Pusat kontrolnya adalah otak kita dan inputnya adalah mata dan seluruh indera kita.
Saat ini telah terjadi pergeseran pandangan mengenai bisnis, dari bisnis konvensional ke bisnis modern. Pergeseran itu bersumber pada cara bisnis memandang manusia. Dulu bisnis menyebut pihak yang memakai produk sebagai konsumen. Sekarang bisnis harus memandang lebih ‘manusiawi’ siapa yang berhubungan dengannya dengan sentuhan personal agar hubungannya lebih kuat. Dulu keberhasilan bisnis ditentukan oleh produk. Sekarang keberhasilan bisnis lebih ditentukan oleh mutu servisnya, ketimbang produknya. Dan ada banyak hal lagi yang mewarnai pergeseran-perubahan itu.
Mereka yang memahami pergeseran dan mengantisipasinya akan terus bertahan dan berjaya. Mereka yang buta akan segera berakhir. Agility suatu perusahaan terkait pada masalah seperti ini.
Keberhasilan Akademik BUKAN Penentu Satu-Satunya Keberhasilan
Adakah suatu kebetulan, bila pendiri dan pemilik Microsoft, Oracle, dan DELL adalah mahasiswa yang secara sukarela meninggalkan bangku kuliah tanpa wisuda? Meskipun akhirnya, Bill Gate diwisuda oleh Harvard pada tahun ini, 2007?
Anda tidak boleh mengambil kesimpulan yang salah, dan kemudian keluar dari perkuliahan agar sukses di masa depan. Saya hanya ingin menyampaikan pendapat bahwa yang menetukan keberhasilan Anda bukan lah sekolah dan gelar Anda. Saya memiliki banyak teman yang sukses di perkuliahan, tetapi tidak terlalu cemerlang dalam berkarier. Namun sebaliknya, saya menjumpai banyak orang yang ternyata cemerlang dalam pekerjaan, meskipun tidak terlalu cemerlang dalam akademik. Saya tidak merasa perlu juga mencari korelasi antara keduanya.
Sisi baiknya adalah bahwa Anda yang nilainya pas-pasan tidak perlu berkecil hati untuk lebih sukses dari teman-teman Anda yang memiliki nilai lebih baik. Anda yang memiliki nilai baik di akademik perlu lebih peka menjaga agar keberhasilan akademik Anda dapat menjadi salah satu modal bagi keberhasilan Anda di karier. Modal yang lain harus Anda gali dan segera miliki.
Kita tahu ada banyak perusahaan seperti Microsoft yang dengan tangan terbuka akan menerima Anda bekerja di sana, meskipun Anda tidak sempat diwisuda karena lebih menikmati kreasi dan belajar informal daripada mengikuti kurikulum formal perguruan tinggi. Kita juga tahu ada lebih banyak perusahaan di dalam dan luar negeri yang mensyaratkan status S1, S2, atau S3. Anda bebas merencanakannya.
Tetapi berkarya tidaklah selalu bekerja di perusahaan milik orang lain. Anda sanggup, asal mau, untuk berkarya di perusahaan yang Anda ciptakan sendiri, lapangan kerja yang Anda bangun sendiri. Ini lah lahan berkarya yang hampir tidak terbatas, sangat lebar dan luas. Lahan ini menuntut daya eksplorasi dan eksploitasi potensi otak dan otot kita.
Enterpreunership menuntut kita terus-menerus memiliki visi ke depan, terus menerus menggali ide ‘blink’ dan keras berfikir untuk mewujudkanya, bersikap agile dari waktu ke waktu, dan tidak menyandarkan gelar kesarjanaan sebagai satu-satunya modal kesuksesan.
Wisudawan dan Wisudawati yang Berbahagia
Mengamati perkembangan teknologi saat ini seharusnya membangkitkan semangat kita untuk maju dan berkarya. Saat ini kita melihat berbagai perkembangan menarik, yang sedang terjadi
1. Konvergensi teknologi komputer dan telekomunikasi
2. Konvergensi teknologi komunikasi dan inovasi content
3. Pergeseran model bisnis dari menjual produk ke menjual jasa
Konvergensi atau menyatunya teknologi komputer dan telekomunikasi menjadikan jaringan informasi makin membesar, menghubungkan simpul-simpul jaringan berupa mesin-mesin pemroses yang makin bervariasi, seperti PC, notebook, pocket PC, hand phone, televisi, piranti periferal, piranti kontrol ke mesin produksi, dan lain-lain. Ini mendatangkan efek manfaat yang sangat besar berupa makin kuatnya ide otomatisasi proses bisnis yang makin meluas. Interkoneksi yang makin luas dan lancar akan meningkatkan efektifitas proses, dan mudah-mudahan efisiensi pemanfaatan sumber daya, terutama waktu proses. Bagi bisnis, ini membuka peluang bagi Anda untuk mencari ide-ide mengenai otomatisasi perkantoran atau proses bisnis yang melibatkan piranti-piranti komunikasi atau mesin pemroses yang ada di pasaran. Syaratnya adalah pemahaman mengenai kompleksitas proses bisnis dan pemahaman mengenai fitur-fitur produk telekomunikasi dan jejaring komputer.
Menyatunya teknologi informasi dan inovasi content akan mempercepat tersebar dan terbangunnya pengetahuan dan kecerdasan masyarakat. Content bisa berupa suara, gambar, dan teks. Topik content bisa sangat bervariasi bergantung kebutuhan komunitas. Inovasi content adalah kreasi untuk menyuguhkan topik pengetahuan dalam format yang menarik bagi komunitas, dan mudah disebarkan melalui teknologi informasi yang berkembang. Peluang Anda sangat terbuka untuk berkarya di bidang ini. Yang dibutuhkan adalah kecermatan Anda membaca selera komunitas dan sesegera mungkin mencari format/ model take-and-give dari Anda pemilik bisnis dan komunitas penikmat content.
Bisnis ke depan berorientasi pada aliran jasa, bukan barang. Fokuslah pada bentuk aliran yang mungkin di masa depan. Anda bisa membuat software mainan kecil yang dipublish ke situs Anda. Selanjutnya, melalui promosi, orang lain bisa mengunjungi situs Anda dan memanfaatkan software mainan Anda. Anda perlu fokus pada “pemanfaatan sesuatu” dibandingkan “pemilikan sesuatu”. Konsumen Anda cukup menyewa dari Anda, tidak perlu membeli dari Anda.
Wisudawan dan Wisudawati yang Berbahagia
Saya ingin menutup orasi saya dengan mengajak Anda untuk segera lebih memikirkan tentang kreasi atau karya daripada bekerja. Berfikir tentang kreasi berujung pada manfaat bagi orang lain. Berfikir tentang bekerja berujung pada gaji atau penghasilan. Kemanfaatan bagi orang lain tentu lebih mulia dari dari sekedar gaji atau penghasilan. Kemanfaatan bagi orang lain, bahkan akan menghasilkan sesuatu yang lebih banyak dan luas dari gaji itu sendiri. Namun demikian, Anda tentu bisa berkreasi sambil bekerja pada orang lain. Itu awal perjalanan Anda setelah keluar dari kampus yang Anda cintai ini.
Selamat untuk Anda, sekali lagi.
Seluruh Siswa SMAN 4 Samarinda tingkatkan belajar demi masa depan yang lebih cerah khususnya kelas XII yang akan menghadapi UN 2010 semoga sukses langkah Anda
BalasHapusoklah pa'siap laksanakan TUGAS,,,,,
BalasHapusojoh dumeh..........wkwkwkwkwkwk