Kualitas penyelenggaraannya Ujian Nasional (UN) tahun ini semakin
ditingkatkan. Hal ini dilakukan untuk menghindari potensi kecurangan
sekaligus memperkuat kelemahan pelaksanaan di sekolah.
Kepala
Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemdikbud Khairil Anwar
Notodiputro menyampaikan, mulai tahun ini naskah soal UN dengan lembar
jawaban tidak terpisah. Jika pada tahun lalu peserta didik dapat
menggunakan lembar jawaban temannya karena terpisah, mulai tahun ini
naskah soal dengan lembar jawaban UN (LJUN) merupakan satu kesatuan.
“Naskah soal dan lembar jawaban UN menggunakan sistem barcode,” katanya
memberikan keterangan pers di sela-sela kegiatan Rembuk Nasional
Pendidikan dan Kebudayan (RNPK) 2013 di Pusat Pengembangan Tenaga
Kependidikan, Depok, Selasa (12/2).
Khairil menjelaskan, dengan
menggunakan barcode, maka peserta ujian tidak dapat saling tukar kode
soal seperti tahun lalu. Dia mengungkapkan, kalau keduanya dipisah maka
peserta didik akan menjawab soal secara salah, yang tidak cocok dengan
lembar jawaban UN-nya. “Bayangkan kalau keliru, LJUN A dengan soalnya B,
pasti jelek sekali nilai si anak,” katanya.
Oleh karena itu, dalam
sosialisasi pihaknya menekankan agar jangan sampai lembar jawaban ujian
tertukar. Jika lembar jawaban rusak agar minta diganti berikut soalnya.
“Jangan hanya meminta lembar jawabannya saja,” katanya.
Demikian
sebaliknya, kalau naskah soal rusak jangan hanya minta diganti naskah
soal, harus meminta ganti naskah soal beserta LJUN. “Karena merupakan satu paket dan ada kode yang saat dipindai (scan) akan ketahuan lembar LJUN mengacu soal yang mana,” katanya.
Hal
senada disampaikan Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
Teuku Ramli Zakaria. Dengan barcode, kata dia, peserta didik tidak perlu
lagi menulis kode soal. “Kode soal tidak akan sama dengan yang lain
karena berdasarkan barcode,” katanya.
Khairil menambahkan, persiapan UN sampai saat ini
sampai pada merakit soal dan diharapkan cepat selesai. Adapun jumlah
soal sebanyak 20 paket untuk setiap ruang ujian berisi 20 peserta. Meski
demikian, kata dia, jumlah variasi paket soal tiap provinsi sebanyak 30
buah. “Soal untuk kelas A dan kelas B bisa berbeda karena dibuat 30
paket soal, tetapi dalam ruangan tetap 20 soal,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar