Kalau kita biasa mendengar istilah E-Learning yang mengacu pada metode pembelajaran jarah jauh yang memanfaatkan teknologi internet, baik yang berbasis CMS atau LMS. Kini, istilah E-Learning sedikit bergeser menjadi F-Learning atau Facebook Learning atau Pembelajaran berbasis Facebook.
Memanfaatkan E-Learning layaknya E-Learning Moodle untuk mengakses bahan ajar dan ulangan online, juga bisa dilakukan dengan menggunakan Facebook. Dengan kata lain, Facebook bisa digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran, melemparkan topik-topik diskusi, melakukan uji kompetensi siswa, berkomunikasi dengan siswa, bahkan memantau aktifitas siswa dalam memanfaatkan media ajar, secara Real Time.
Keputusan untuk memanfaatkan Facebook sebagai media ajar tentu bukan hal aneh, karena hampir semua guru dan siswa kita mempunyai account facebook dan hampir setiap hari pula mereka mengaksesnya. Kemudahan pengaksesan Facebook yang tidak hanya bisa diakses melalui Komputer pribadi / laptop, melainkan dengan Ponsel/HP, tanpa batasan ruang dan waktu, tanpa melalui segala kerumitan yang ditawarkan program/sistem E-Learning lain, membuat Facebook menjadi pilihan alternatif pembelajaran jarak jauh.
Mengacu pada sistem E-Learning yang berjalan pada LMS Moodle, maka sebuah Account FB bisa diibaratkan sebagai Course atau Mata Pelajaran. Jadi, seorang guru FISIKA bernama SUPRIYADI, misalnya, bisa terwakili oleh sebuah Akun FB bernama “Fisika Supriyadi“.
Tentu, penggunaan nama akun FB tersebut tergantung pada selera Guru pengampu, asalkan penggunaan akun tersebut telah tersosialisasikan kepada anak didik kita.
Jika dalam Moodle kita mengelompokkan kelas-kelas dalam sebuah Cohort/Group, maka pada F-Learning ini kita juga bisa menggunakan Group untuk mengelompokkan siswa ke dalam beberapa kelas. Misalnya “KELAS X TKJ – ROMBEL A” atau “KELAS X TKJ – ROMBEL B” atau “Kelas X1, Kelas X2” dan seterusnya, tergantung pada kelas mana saja kita mengajar.
Hal ini bertujuan untuk memberikan ruang secara pribadi kepada masing-masing siswa pada kelas tersebut untuk melakukan aktifitasnya, pun untuk menghindari aksi saling intip materi pembelajaran/materi ujian oleh siswa dalam kelas (group) lain.
Pada saat membuat Ruang kelas (Group), sekaligus juga bisa dilakukan Assign Roles atau menentukan siapa saja siswa yang bisa menempati / mengikuti kelas-kelas tersebut (Members). Tentu hal ini bisa kita lakukan setelah semua siswa kita terdaftar / menjadi teman kita. Dan, saat itu juga kita bisa menentukan status group tersebut menjadi open, atau closed atau secret.
Apabila kita menginginkan supaya aktivitas dalam group (kelas) hanya bisa dilihat dan diakses oleh siswa/i yang terdaftar di dalamnya, maka Secret adalah pilihan Privacy yang paling tepat.
Jumlah ruang kelas bisa kita buat sesuai dengan jumlah kelas yang kita ajar. Dan jika ruang kelas (group) sudah siap, bisa kita isi dengan materi/bahan ajar.
Namun sebaiknya kita mengenalkan terlebih dahulu kepada siswa/i kita ruang kelas yang akan kita tempati untuk belajar nantinya, supaya guru dan siswa merasa nyaman belajar layaknya berada pada ruang kelas yang sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar