Mhm…. udah kelas tiga sma neh,
bentar lagi bakalan ngadepin ujian and penerimaan mahasiswa baru. Duh
kira-kira aku cocok kuliah jurusan apa ya?
Mungkin kalimat ini bisa ngungkapin perasaan sebagian besar anak SMA se-Indonesia yang bentar lagi bakalan ngelanjutin studinya. Pastinya banyak yang bingung menentukan jurusan yang tepat dan bisa mengantarkan sukses kedepannya. Maklum aja, di tengah ketatnya persaingan kerja dewasa ini, dari SMA kita harus dihapadkan pada pilihan hidup yang rumit dan nuntut sikap kedewasaan kita.
Sebagai orang yang sudah mengalaminya, ga salah dunk klo sekarang saya akan bagi-bagi tips:
1. Tenangkan diri. Apapun yang kalian akan lakukan apabila tidak tenang ya ga bakalan ngasilin apa-apa.
2. Berpikir apa kelebihan dan kekurangan diri. kalian harus tau apa seh kelebihan yang anda miliki. Ingat! Tiap orang punya kelebihan diri masing-masing. Kalo kalian belum sadar kelebihan bisa diandalkan coba deh gali dari sekarang.
3. Urutkan kelebihan kalian. Kalo udah ketemu “apa seh kelebihan diri saya?”, sekarang urutkan dari kelebihan yang paling dominan. Kelebihan seseorang ga cuma di bidang akademik aja, yang jelek pun nantinya bisa berguna tergantung kemampuan kamu mengkondisikannya.
4. Urutkan kekurangan kalian. Bila kelebihan diri udah dipetakan, saatnya memetakan kekurangan diri. Kekurangan ga selamanya menjadi noda hitam dalam diri kita. Kekurangan bisa jadi alat bantu dan alat kontrol jurusan yang bakal kamu pilih.
5. Tetapkan jurusan apa yang ingin kamu ambil. Maksudnya disini adalah untuk mempermudah kamu dalam menyeleksi jurusan yang diminati namun tetap sesuai dengan kelebihan dan kekurangan kita.
6. Nah setelah terkumpul, buka daftar jurusan yang diminati dan cocokkan dengan kelebihan dan kekurangan diri. Cocokkan apakah jurusan itu sesuai dengan kelebihan kalian, tidak keluar dari kekurangan diri yang kamu rasa ga bakalan bisa diubah, dan sesuai hati nurani. Contoh: kamu punya keahlian di bidang bahasa asing dan kamu pengen kuliah di jurusan public relation padahal kamu adalah tipe anak yang pendiem banget dan susah untuk merubah sifat itu, disarankan untuk membuang pilihan itu karena public relation membutuhkan orang yang vokal. Walaupun kata sebagian orang kalo udah belajar dan kerasan dengan suasana PR kita bisa berubah, jangan langsung disetujui karena (sekali lagi) yang akan berubah adalah kamu. Bila hati mengatakan anda tidak bisa berubah y lepaskan saja, tapi bila kamu mampu berubah, tidak ada salahnya untuk diambil.
7. Jangan terjebak pada euforia beberapa jurusan. Sering kali banyak anak SMA yang terjebak pada beberapa jurusan karena jurusan itu sering di dengar dan diperbincangkan dari pada mencari jurusan yang memang pantas untuknya. Dunia itu luas, banyak pilihan yang tersedia bagi kamu.
8. Kamu memilih jurusan untuk kehidupan berkelanjutan, BUKAN prestise berkelanjutan. Sering kali siswa yang tidak punya kemampuan di beberapa jurusan rela menghalalkan segala cara agar dapat masuk ke jurusan itu. Contohnya aja FK yang di mata masyarakat punya kedudukan yang luxurious. Niat yang menggebu-gebu tanpa kemampuan yang sebanding tidak menjamin ada berhasil baik pada masa studi maupun kerja. Apakah kamu mau hidup hanya dengan prestise?
9. Hidup penuh pilihan dan kamu juga harus pandai memanfaatkan peluang. Maksudnya, bila perlu, kamu mau ga mau melepas kemampuan utama kamu demi pilihan kedua yang cukup kamu kuasai namun memiliki lebih banyak peluang karir di tengah persaingan kerja dari pada kemampuan pertama. Contoh: kemampuan utama kita di bidang biologi dan cocok di jurusan kedokteran. Kemampuan kamu yang kedua misalnya bahasa inggris. Kamu harus jeli melihat peluang kerja yang tersedia, bukan hanya 5 tahun kedepan tapi 10 sampai 15 tahun lagi. Bila kamu memilih FK, lingkup kerja kamu terbatas yaitu menjadi dokter atau petugas kesehatan. Walaupun secara statistik, Indonesia kekurangan tenaga medis, tapi paradigma yang ada di lapangan, sangat sedikit lulusan FK yang mau kerja di daerah-daerah (pedesaan). Bila kamu memilih bahasa inggris, peluang kerja luas karena sekarang zaman globalisasi. Dengan pendalaman bahasa inggris, kamu bisa bekerja di perkantoran/perusahaan-perusahaan yang memang membutuhkan skill kamu (secara sekarang yang banyak di cari adalah skill) bahkan ada kemungkinan kamu dapat bekerja di bank. (bozzz……, tadi itu contoh).
10. Bersiap menerima perasaan “kayaknya saya salah jurusan deh”. Kalimat ini sering terlontar karena apa yang kamu apresiasikan tentang jurusan yang kamu idamkan pada kenyataannya tak seindah dipikiran (nasehat ini ada karena saja juga mengalaminya =P).
11. “hidup tidak sesimpel bayangan masa SMA”. Buang jauh pikiran life is simple. Kamu udah mulai dihadapkan pada kenyataan hidup yang sebenarnya, yang komplek, ruwet dan ribet. Waktu SMA seh masih bisa bilang life is simple cz uang tinggal minta ortu dan kamu belum punya tanggungan tapi bila pikiran itu masih kamu miliki, bersiap-siap untuk hidup di kolong jembatan (duh sadis amat y! =[ ).
12. Buka mata, buka telinga. Ada baiknya kamu juga mau menerima saran dari orang lain seperti guru BK, teman dan orang tua serta bila pihak BK sekolah kamu memfasilitasi tes kemampuan, minat dan bakat, hasil tes tersebut juga dapat dipakai pertimbangan.
Good Luck ya
Mungkin kalimat ini bisa ngungkapin perasaan sebagian besar anak SMA se-Indonesia yang bentar lagi bakalan ngelanjutin studinya. Pastinya banyak yang bingung menentukan jurusan yang tepat dan bisa mengantarkan sukses kedepannya. Maklum aja, di tengah ketatnya persaingan kerja dewasa ini, dari SMA kita harus dihapadkan pada pilihan hidup yang rumit dan nuntut sikap kedewasaan kita.
Sebagai orang yang sudah mengalaminya, ga salah dunk klo sekarang saya akan bagi-bagi tips:
1. Tenangkan diri. Apapun yang kalian akan lakukan apabila tidak tenang ya ga bakalan ngasilin apa-apa.
2. Berpikir apa kelebihan dan kekurangan diri. kalian harus tau apa seh kelebihan yang anda miliki. Ingat! Tiap orang punya kelebihan diri masing-masing. Kalo kalian belum sadar kelebihan bisa diandalkan coba deh gali dari sekarang.
3. Urutkan kelebihan kalian. Kalo udah ketemu “apa seh kelebihan diri saya?”, sekarang urutkan dari kelebihan yang paling dominan. Kelebihan seseorang ga cuma di bidang akademik aja, yang jelek pun nantinya bisa berguna tergantung kemampuan kamu mengkondisikannya.
4. Urutkan kekurangan kalian. Bila kelebihan diri udah dipetakan, saatnya memetakan kekurangan diri. Kekurangan ga selamanya menjadi noda hitam dalam diri kita. Kekurangan bisa jadi alat bantu dan alat kontrol jurusan yang bakal kamu pilih.
5. Tetapkan jurusan apa yang ingin kamu ambil. Maksudnya disini adalah untuk mempermudah kamu dalam menyeleksi jurusan yang diminati namun tetap sesuai dengan kelebihan dan kekurangan kita.
6. Nah setelah terkumpul, buka daftar jurusan yang diminati dan cocokkan dengan kelebihan dan kekurangan diri. Cocokkan apakah jurusan itu sesuai dengan kelebihan kalian, tidak keluar dari kekurangan diri yang kamu rasa ga bakalan bisa diubah, dan sesuai hati nurani. Contoh: kamu punya keahlian di bidang bahasa asing dan kamu pengen kuliah di jurusan public relation padahal kamu adalah tipe anak yang pendiem banget dan susah untuk merubah sifat itu, disarankan untuk membuang pilihan itu karena public relation membutuhkan orang yang vokal. Walaupun kata sebagian orang kalo udah belajar dan kerasan dengan suasana PR kita bisa berubah, jangan langsung disetujui karena (sekali lagi) yang akan berubah adalah kamu. Bila hati mengatakan anda tidak bisa berubah y lepaskan saja, tapi bila kamu mampu berubah, tidak ada salahnya untuk diambil.
7. Jangan terjebak pada euforia beberapa jurusan. Sering kali banyak anak SMA yang terjebak pada beberapa jurusan karena jurusan itu sering di dengar dan diperbincangkan dari pada mencari jurusan yang memang pantas untuknya. Dunia itu luas, banyak pilihan yang tersedia bagi kamu.
8. Kamu memilih jurusan untuk kehidupan berkelanjutan, BUKAN prestise berkelanjutan. Sering kali siswa yang tidak punya kemampuan di beberapa jurusan rela menghalalkan segala cara agar dapat masuk ke jurusan itu. Contohnya aja FK yang di mata masyarakat punya kedudukan yang luxurious. Niat yang menggebu-gebu tanpa kemampuan yang sebanding tidak menjamin ada berhasil baik pada masa studi maupun kerja. Apakah kamu mau hidup hanya dengan prestise?
9. Hidup penuh pilihan dan kamu juga harus pandai memanfaatkan peluang. Maksudnya, bila perlu, kamu mau ga mau melepas kemampuan utama kamu demi pilihan kedua yang cukup kamu kuasai namun memiliki lebih banyak peluang karir di tengah persaingan kerja dari pada kemampuan pertama. Contoh: kemampuan utama kita di bidang biologi dan cocok di jurusan kedokteran. Kemampuan kamu yang kedua misalnya bahasa inggris. Kamu harus jeli melihat peluang kerja yang tersedia, bukan hanya 5 tahun kedepan tapi 10 sampai 15 tahun lagi. Bila kamu memilih FK, lingkup kerja kamu terbatas yaitu menjadi dokter atau petugas kesehatan. Walaupun secara statistik, Indonesia kekurangan tenaga medis, tapi paradigma yang ada di lapangan, sangat sedikit lulusan FK yang mau kerja di daerah-daerah (pedesaan). Bila kamu memilih bahasa inggris, peluang kerja luas karena sekarang zaman globalisasi. Dengan pendalaman bahasa inggris, kamu bisa bekerja di perkantoran/perusahaan-perusahaan yang memang membutuhkan skill kamu (secara sekarang yang banyak di cari adalah skill) bahkan ada kemungkinan kamu dapat bekerja di bank. (bozzz……, tadi itu contoh).
10. Bersiap menerima perasaan “kayaknya saya salah jurusan deh”. Kalimat ini sering terlontar karena apa yang kamu apresiasikan tentang jurusan yang kamu idamkan pada kenyataannya tak seindah dipikiran (nasehat ini ada karena saja juga mengalaminya =P).
11. “hidup tidak sesimpel bayangan masa SMA”. Buang jauh pikiran life is simple. Kamu udah mulai dihadapkan pada kenyataan hidup yang sebenarnya, yang komplek, ruwet dan ribet. Waktu SMA seh masih bisa bilang life is simple cz uang tinggal minta ortu dan kamu belum punya tanggungan tapi bila pikiran itu masih kamu miliki, bersiap-siap untuk hidup di kolong jembatan (duh sadis amat y! =[ ).
12. Buka mata, buka telinga. Ada baiknya kamu juga mau menerima saran dari orang lain seperti guru BK, teman dan orang tua serta bila pihak BK sekolah kamu memfasilitasi tes kemampuan, minat dan bakat, hasil tes tersebut juga dapat dipakai pertimbangan.
Good Luck ya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar