Pertanyaan
yang mungkin saja muncul di benak anda adalah pada usia berapa anak
sudah bisa diajar membaca? Jawabannya adalah mulailah pada usia sedini
mungkin. Usia 3 bulan, it's ok!
Semakin dini, semakin gampang mengajarnya.
Kemudian
anda perhatikan juga sikap dan pendekatan terhadap anak. Ciptakan
pendekatan yang menyenangkan karena belajar membaca adalah permainan
yang sangat bagus.
Anda tidak boleh lupa bahwa :
* Belajar adalah permainan hidup yang paling menggairahkan dan belajar bukanlah bekerja.
* Belajar adalah pahala, bukan hukuman.
* Belajar adalah bersenang-senang, bukan bersusah payah.
* Belajar adalah suatu kehormatan, bukan sesuatu yang hina.
Anda harus selalu ingat akan hal ini dan jangan melakukan apapun yang bisa menghancurkan bakat alami anak untuk belajar.
Jika suasana hati anda dan anak sedang tidak enak, sakit, rewel, lelah, lapar, hentikanlah kegiatan belajar mengajar.
Anda pasti melakukan sesuatu yang salah.
Pastikan
bahwa waktu yang anda gunakan untuk melakukan permainan ini sangat
singkat. Ambil lima kartu dengan kategori yang sama, misalnya anggota
keluarga. Tumpuk jadi satu. Anda dan anak saling berhadapan dengan jarak
sekitar 15
- 20 cm. Kalau masih bayi, bisa digendong oleh anggota keluarga yang lain.
Lalu mulailah acara belajar membaca. Ambil kartu yang paling belakang sambil melirik kata pada bagian belakang kartu.
Hafalkan.
Dan tunjukkan pada anak dengan menaruh kartu tersebut di depan menutupi
kartu yang pertama, sambil menyebut katanya. Begitu pula dengan kartu
kedua dan seterusnya.
Memperlihatkan
kartu hanya satu detik saja. Lho? Apakah bayi bisa menangkap sebegitu
cepat? Tentu saja, Rico! Ini merupakan hasil penelitian yang sudah
dilakukan oleh Dr.
Glenn Doman sejak tahun 1955. Dan lebih dari lima juta ibu di seluruh dunia telah menerapkan metode ini kepada anaknya.
Lakukan permainan membaca ini tiga kali sehari. Peluk dan cium anak anda setiap kali selesai bermain kata.
Hentikan
permainan sebelum anak ingin menghentikannya. Ini merupakan cara agar
anak tidak cepat bosan. Jika anda selalu mengamati keadaan ini, maka
anak akan merengek untuk bermain kata lagi. Dan anda akan memupuk
keinginan alami anak untuk belajar, bukan menghancurkannya.
Minat
dan semangat anak dalam belajar membaca sangat tergantung kepada
kecepatan materi yang ditunjukkan, jumlah materi baru, dan cara mengajar
anda yang menyenangkan.
Anak-anak
tidak menatap, mereka memang tidak perlu menatap langsung ke kartu.
Mereka menyerap begitu saja semua informasi dengan sangat cepat,
bagaikan spons menyerap air.
Lakukan
permainan membaca ini secara konsisten. Program sederhana yang
dilakukan secara konsisten dan menyenangkan akan lebih berhasil daripada
program yang terlalu berat, membebani anda dan menyebabkan anda
melakukannya sekali- sekali saja. Program yang sering dihentikan tidak
akan efektif.
Untuk
bisa menguasai materi dengan baik, anak anda perlu melihatnya
berkali-kali. Kecintaannya terhadap aktivitas membaca diperoleh dari
pengetahuan baru yang didapatkannya dan ini bisa dicapai melalui program
yang dilakukan setiap hari. Anda akan melihat kegembiraan dan rasa
percaya diri anak tumbuh setiap hari.
Gunakan
bagian rumah yang paling sedikit terdapat benda-benda yang dapat
mengalihkan perhatiannya, baik untuk penglihatan maupun pendengaran.
Pada
akhir setiap permainan, katakan kepada anak anda bahwa dia sangat baik
dan pintar. Katakan padanya bahwa anda sangat bangga padanya dan sangat
mencintainya. Anda juga harus memeluknya dan menyatakan cinta anda
kepadanya secara fisik dan demonstratif.
Sedikit mengenai abjad. Mengapa anak kita tidak dimulai dengan belajar abjad? Jawaban dari pertanyaan ini sangatlah penting.
Sudah
menjadi prinsip dasar bahwa dalam seluruh pengajaran harus dimulai dari
yang dikenal dan konkret. Dari sini, barulah berkembang ke hal-hal yang
baru yang belum dikenal dan akhirnya kepada hal-hal yang abstrak.
Abjad "m", "a", "m", "a", adalah abstrak. Sedangkan kata "mama" adalah konkret.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar