Nobel Kimia 2010 kali ini jatuh pada trio, Richard F. Heck, Ei-ichi
Negishi, dan Akira Suzuki atas dedikasinya terhadap pengembangan katalis
berbasis Paladium untuk reaksi kopling silang dalam sintesis kimia
Organik. Meskipun ketiganya berada di benua terpisah, Heck (79) adalah
seorang profesor emeritus Yniversitas Delware, Negishi (75) adalah
profesor kimia dari Universitas Purdue, West Lafayette, Indiana, dan
Suzuki adalah profesor dari Universitas Hokkaido di Sapporo, Jepang,
tapi ketiganya telah menjadi pelopor pengembangan katalis berbasis unsur
bernomor atom 46 ini.
Seperti yang telah Anda ketahui bahwa kehidupan dibumi dibangun oleh
unsur karbon, ikatan karbon menjadi salah satu bagian penting dalam
kehidupan kita baik di dalam tubuh maupun luar tubuh. Senyawaan karbon
terdapat dari yang berukuran kecil,contohnya CH4 sampai yang berukuran
raksasa seperti DNA, dan enzim yang ada di dalam tubuh kita.
Mempelajari berbagai molekul organik yang ada didalam tubuh menjadi
kunci untuk terbukanya berbagai rahasia makhluk hidup seperti penemuan
obat baru rahasia penuaan, ataupun bagaimana mengobati penyakit
tertentu. Nah salah satu tantangan terbesar bagi para ilmuwan ini adalah
menemukan cara untuk mensintesis senyawa organik kompleks seperti
enzim, hormon dan sebagainya.
Ini merupakan cara paling baik sebab dengan meniru alam atau meniru
sifat yang ada di alam maka kita dengan mudah dapat mempelajari molekul
yang ada di dalam makhluk hidup. Oleh sebab itu maka kimiawan Organik
bertahun-tahun ingin menemukan cara bagaiamana alam bisa membangun
senyawaan karbon yang begitu kompleks dengan mudahnya. Jadi kunci
mempelajari reaksi bagaiamana ikatan karbon-karbon dapat disintesis
secara efektif menjadi salah satu hal yang penting bagi ahli kimia
organik.
Banyak reaksi yang dipakai dalam sintesis senyawa organik telah
dikembangkan untuk permasalahan tersebut namun sayangnya banyak pula
reaksi yang menimbulkan hasil samping yang tidak diinginkan, atau
memerlukan kondisi khusus yag sulit diatur untuk keperluan komersil.
Berkat usaha dari ketiga ilmuwan diatas maka terciptalah reaksi
sintesis kimia organik yaitu Reaksi Heck, reaksi Negishi, dan reaksi
Suzuki dimana nama reaksi ini di ambil dari nama mereka. Reaksi ini
memungkinkan kita menggunakan katalis palladium atau logam perak untuk
menggabungkan dua molekul organik mebentuk satu molekul baru yang sangat
selektif dan tentu saja dapat dilakukan pada kondisi yang biasa.
Alhasil ketiga reaksi ini selama kurang lebih 30 tahun ini telah dipakai
sebagai alat untuk sintesis senyawa organik baik di laboratorium maupun
di industri.
Richard Heck mengembangkan reaksi kopling dengan menggunakan katalis
berbasis paladium pada tahun 1960-an. Paladium bertindak sebagai
katalis, dimana pertama dia akan mengambil satu molekul kemudian
mengambil satu molekul lainnya dan selanjutnya menggabungkan kedua
molekul tadi menjadi satu dan melepaskannya tanpa paladiumnya mengalami
perubahan. Molekul pertama akan selalu memiliki ikatan halida sedangkan
molekul kedua harus memiliki ikatan rangkap, reaksi ini dapat dilakukan
di suhu kamar.
Sedangkan Ei-chi dan Akira Suzuki, keduanya awalnya bekerja dengan
seorang peraih Nobel9 197 juga yaitu Herbert Brown. Mereka berdua
mengembangkan reaksi Heck dengan cara memvariasi molekul kedua. Molekul
kedua yang memiliki ikatan rangkap diganti dengan organozink untuk
reaksi Negishi dan organoboron untuk reaksi Suzuki. Ketiga reaksi inilah
yang akhirnya menjadi rujukan para ilmuwan lain untuk mensintesis
senyawa organik dan sekarang timbul banyak variasinya.
Hasil sumbangsih Heck, Negishi, dan Suzuki sangat berkontribusi
terhadap perkembangan sintesis obat, pertanian, kedokteran, farmasi,
ilmu kimia itu sendiri dan juga bidang yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar