Terdapat tiga golongan utama karbohidrat, yaitu :
- Monosakarida, atau disebut gula sederhana, terdiri dari satu unit polihidroksi aldehid atau keton.
- Oligosakarida, terdiri dari rantai pendek unit monosakarida yang digabungkan bersama-sama oleh ikatan kovalen.
- Polisakarida, terdiri dari rantai panjang yang mempunyai ratusan atau ribuan unit monosakarida.
Glukosa
adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena mempunyai
sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Di alam glukosa
terdapat dalam buah-buahan dan madu lebah. Dalam alam glukosa
dihasilkan dari reaksi antara karbondioksida dan air dengan bantuan
sinar matahari dan klorofil dalam daun.
Fruktosa adalah suatu ketoheksosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kiri dan karenanya disebut juga levulosa. Fruktosa mempunyai rasa lebih manis dari pada gula tebu atau sukrosa. Fruktosa dapat dibedakan dari glukosa dengan pereaksi seliwanoff, yaitu larutan resorsinol (1,3 dhidroksi-benzena) dalam asam clorida.
Umumnya
berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat
dalam susu. Galaktosa mempunyai sifat memutar bidang cahaya
terpolarisasi ke kanan. Pada proses oksidasi oleh asam nitrat pekat dan
dalam keadaan panas galaktosa menghasilkan asam musat yang kurang larut
dalam air bila dibandingkan dengan asam sakarat yang dihasilkan oleh
oksidasi glukosa.
Laktosa
memiliki gugus karbonil yang berpotensi bebas pda residu glukosa.
Laktosa adalah disakarida pereduksi. Selama proses pencernaan, laktosa
mengalami proses hidrolisis enzimatik oleh laktase dari sel-sel mukosa
usus.
Sukrosa
atau gula tebu adalah disakarida dari glukosa dan fruktosa. Sukrosa
dibentuk oleh banyak tanaman tetapi tidak terdapat pada hewan tingkat
tinggi. Sukrosa mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kanan.
Hasil yang diperoleh dari reaksi hidrolisis adalah glukosa dan fruktosa dalam jumlah yang ekuimolekular.Amilum dapat dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Hidrolisi dapat juga dibantu dengan bantuan enzim amilase.
Karbohidrat secara kualitatif dapat dikenali dengan melakukan beberapa uji. Karbohidrat memberikan reaksi positif dengan uji molish. Prinsip reaksi ini adalah dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat pekat. Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksi metil furfural, sedangkan dehidrasi pentosa menghasilkan senyawa fulfural. Uji positif jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi antara furfural atau hidroksimetil furfural dengan -naftol dalam pereaksi molish.
Uji benedict merupakan uji umum untuk karbohidrat yang memiliki gugus aldehid atau keton bebas, seperti yang terdapat pada laktosa dan maltosa. Uji benedict berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau keton bebas dalam suasana alkalis, biasanya ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat atau tatrat untuk mencegah terjadinya pengendapan CuCO3. uji positif ditandai dengan terbentuknya larutan hijau, merah, orange atau merah bata serta adanya endapan.
Uji seliwanoff merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang mengandung gugus keton atau disebut juga ketosa. Pada pereaksi seliwanoff, terjadi perubahan oleh HCl panas menjadi asm levulinat dan hidroksilmetil furfural. Jika dipanaskan karbohidrat yang mengandung gugus keton akan menghasikan warna merah pada larutannya.
Pada uji iodine, kondensasi iodine dengan karbohidrat, selain monosakarida dapat menghasilkan warna yang khas. Amilum dengan iodine dapat membentuk kompleks biru, sedangkan dengan glikogen akan membentuk warna merah.









Tidak ada komentar:
Posting Komentar