Fakta pertama, Nabi
Muhammad SAW. adalah seorang
pebisnis sukses. Buktinya, ditinjau dari
sisi waktu, Beliau menjalani hidup sebagai pebisnis selama 25 tahun,
yakni dari umur 15 sampai umur 40 tahun. Sementara masa kerasulan beliau
hanya 23 tahun.
Fakta kedua, Nabi Muhammad SAW. adalah manusia yang kaya. Meski dilahirkan dalam
keadaan miskin namun pada saat beliau menikah pada umur 25 tahun, beliau
mengeluarkan mahar kawin, yang jika diperhitungkan dengan nilai
sekarang berkisar 6 milyar rupiah.
Fakta ketiga, Nabi Muhammad SAW. menganjurkan kita
untuk kaya. Beberapa sabda beliau secara terang menganjurkan umat islam
untuk menjadi kaya. Beberapa diantaranya: ”Perhatikan olehmu sekalian,
sesungguhnya sembilan dari sepuluh pintu rezeki di dunia ini adalah
perdagangan” (HR. Ahmad), ”Sesungguhnya sebaik-baik mata pencaharian
adalah seorang pedagang (entrepreneur)” (HR. Baihaqi), ”Allah itu cinta
kepada seorang Mukmin yang bekerja” (HR. Al-Thabrani dan Al-Baihaqi).
Dan banyak lagi hadist lainnya yang menyerukan umat muslim untuk menjadi
sejahtera.
Fakta keempat, Nabi Muhammad SAW. telah menerapkan
prinsip bisnis modern dalam membangun kerajaan bisnis. Rasulullah
menjadikan bekerja sebagai ladang menjemput surga. Rasullullah
menjadikan kejujuran (As Siddiqh) dan kepercayaan (Al Amin) menjadi
prinsip utama dalam berbisnis. Rasulullah tegar dalam mewujdkan impian
bisnis. Rasulullah memiliki pikiran visioner, kreatif, dan siap
menghadapi perubahan. Rasulullah memiliki perencanaan dan goal setting
yang jelas dalam membangun bisnisnya. Rasulullah pintar dalam
mempromosikan dirinya. Rasulullah menggaji karyawan sebelum kering
keringatnya. Rasulullah mengatahui rumus ”bekerja dengan cerdas”.
Rasullah mengutamakan sinergisme. Rasulullah berbisnis dengan cinta.
Rasulullah pandai bersyukur dan berucap terimakasih. Terakhir tapi juga
terpenting dari rahasia bisnis beliau adalah menjadi manusia paling
bermanfaat. Inilah rahasia bisnis Rasulullah yang sudah semestinya
diikuti oleh semua orang jika ingin membangun kerajaan bisnis yang
modern.
Mari kita, termasuk saya, mengikuti jejak bisnis Rasulullah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar