Minggu, 27 Juni 2010

Solusi Jaang-Nusyirwan tentang Banjir Lebih Realistis

Banjir bukan hanya persoalan kandidat wali kota-wakil wali kota Samarinda, tapi juga tanggung jawab anggota DPRD Samarinda. Kamis (24/6) kemarin, relawan ormas Jaa,Nur, yaitu Forum Kepedulian Kota (Forkkot) Samarinda bekerja sama dengan LSM Lembaga Informasi Kerakyatan (Link) menyerahkan 45 buku berjudul Melawan Banjir untuk 45 anggota DPRD Samarinda.


Menurut Ketua Harian Forkkot Samarinda Drs Achmad Rizani didampingi Ketua I M Fachruddin, Ketua II Masri, serta Ketua III Edward Husni, buku terbitan Link itu untuk sedikit menambah pengetahuan anggota DPRD tentang banjir. Diharapkan, setelah membaca buku itu, wawasan anggota DPRD sedikit bertambah.

“Buku setebal 155 halaman ini juga untuk mengetuk kepedulian anggota Dewan, untuk sama-sama berpikir dan berbuat, bagaimana mengatasi persoalan banjir. Apalagi saat menjadi caleg (calon legislatif) Pemilu, banyak anggota Dewan yang berjanji dan merasa mampu mengatasi banjir. Ini sebenarnya buku lama yang dirangkum dari  lokakarya penanggulangan banjir 5 tahun lalu,” kata Rizani.

Menurut Rizani, Forkkot rencananya kembali menyumbangkan buku untuk anggota  dan mantan anggota DPRD Kaltim, khususnya pencalonannya dari  pemilihan Samarinda,  yang juga menjadi kandidat wali kota Samarinda 2010-2015.

“Banjir ini masalah kita bersama.  Kedatangan kami untuk menemui anggota dewan, terutama yang pernah berjanji bila terpilih akan menuntaskan masalah banjir. Anggota Dewan yang berjanji itu umumnya asal pemilihan Samarinda Utara. Sayangnya, saat kami ke Dewan, anggota Dewan sedang kunjungan kerja ke luar daerah. Kami ingin menanyakan solusi  atau apa yang mereka kerjakan di gedung dewan, khususnya dalam menuntaskan masalah banjir,” ujar Rizani.
Ditambahkan Edwar, hal yang sama rencananya mereka lakukan untuk anggota DPRD Kaltim. Menurutnya, sebagai anggota Dewan dan umat beragama, jangan terlalu banyak mengobral janji kepada masyarakat, merasa paling mampu mengatasi banjir. Setelah keinginan tercapai ingkar janji. Bila memang  memiliki solusi mengatasi banjir katanya, sampaikan ke eksekutif, jangan banjir terus dijadikan “barang dagangan politik”.

“Sebagai anggota Dewan, bila memang ada solusi masalah banjir, apalagi duduk sebagai anggota Dewan tolong bicarakan pada pemerintah. Tapi bila tak punya solusi dan hanya meniru yang sudah dilakukan Pemkot Samarinda, lebih baik jangan mengumbar janji kepada masyarakat,” sarannya.
Kedatangan pengurus Forkkot diterima Sekwan  Hermanto. Menurut Hermanto, buku itu akan dibagikan kepada 45 anggota Dewan. Hermanto juga memiliki perhatian serius mengenai masalah banjir. Ide cemerlang yang dilakukannya adalah ikut merencanakan pembangunan gedung DPRD Samarinda dalam bentuk panggung, dan dibawahnya tidak dicor, melainkan dipasang paving.
LANGKAH JAA,NUR

Dibandingkan calon wali kota-wawali lainnya, program pasangan Jaang-Nusyirwan lebih lengkap dan realistis. Dari 9 langkah pengendalian banjir, di antaranya ada yang sedang dikerjakan dan sebagian lagi akan lebih ditingkatkan bila  pasangan berpengalaman ini diberi amanah oleh masyarakat Samarinda.
Singkatnya, 9 langkah itu yaitu, relokasi warga bantaran Sungai Karang Mumus (SKM). Di tahun pertama, Jaang-Nusyirwan akan memindahkan 1.000 rumah untuk memperlebar, menurap dan normalisasi SKM. Langkah kedua, menjaga cacthman area atau daerah resapan air, yang dapat menganggu Daerah Aliran Sungai (DAS) SKM.

Ketiga, meningkatkan daya tampung Waduk Benanga. Keempat memperketat perizinan pertambangan, kelima reklamasi daerah-daerah kritis, keenam normalisasi dan pemeliharaan drainase kota, ketujuh pengadaan pompa mobil untuk memompa air di cekungan dan pada musim kemarau bisa dimanfaatkan untuk memompa sawah-sawah.

Kemudian kedelapan, meminta agar pihak pengembang perumahan dapat membangun sistem penanganan banjir. Kesembilan, membuat pintu air pengendalian banjir dan pintu air pengendalian pasang surut.  Dari 9 langkah itu, di antaranya yang termasuk atau bagian dari 9 langkah, adalah membangun polder-polder baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar