Semalam saya menyaksikan sebuah acara
dialog di salah satu stasiun TV swasta, topiknya kalau tidak salah
tentang hak angket sebuah bank. Dalam acara itu, host yang cantik dan
senyumnya menawan mengajak pemirsa dan para peserta dialog untuk
menyaksikan sebuah tayangan, sepertinya sebuah acara jumpa pers.
Dalam tayangan itu seorang mantan
menteri mengatakan dan menyebut seorang pejabat tinggi lainnya dengan
sebutan “Profesor Kodok”.
Masya Allah, pantaskah seorang mantan
pejabat tinggi mengolok-olok koleganya dengan sebutan yang sangat tidak
pantas didengarkan oleh Yu Ginten dan Cak Ngaderi sekalipun ?
Bagaimana perasaan orangtua , isteri,
anak, menantu cucu dan seluruh kerabat dan anak buah si pejabat yang
di sebut sebagai Profesor Kodok itu ?? Tentu malu atau bahkan mungkin
marah.
Bagaimana perasaan orang tua, isteri,
anak, menantu cucu dan seluruh kerabat sang menteri yang
mengolok-olok pejabat lainnya itu ?? Apakah mereka bangga atau juteru
malu ??
Mantan menteri itu mungkin lebih pintar
daripada sang profesor. Tapi sayang, kurang bisa mengendalikan
mulutnya. Profesional tanpa dukungan moral yang baik akan menjadikan
seseorang menjadi takabur dan sok pintar.
Jangan mentang-mentang ada kebebasan deh. Ojo dumeh !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar