A.Pendahuluan
Mengerjakan tes atau ujian merupakan aktivitas
yang sangat dekat dengan kita, baik ketika sekolah, memasuki dunia
kerja, atau bahkan ketika akan dipromosikan dalam karir. Mengerjakan tes
atau ujian terkadang bukan hanya masalah kita menghapal materi kemudian
mengerjakan soal. Sesungguhnya ketika kita mengerjakan soal tes atau
ujian terjadi banyak proses yang terkait bukan hanya pada saat kita
mengerjakan tes, akan tetapi juga bagimanakah persiapan kita sebelumnya,
reaksi emosional, serta fisik yang bercampur menjadi satu. Dalam
mengerjakan soal tentunya tidaklah cukup mengAndalkan hapalan yang kita
miliki dalam menjawab soal, akan tetapi lebih dari itu, bagaimana
persiapan kita, strategi yang kita pilih untuk menyelesaikan soal
menjadi kunci sukses tidaknya kita mengerjakan tes atau ujian.
Dalam
Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) pada perguruan tinggi negeri,
tidak jarang kita mendengar terdapat orang-orang pintar yang tidak
lulus. Dalam tulisan ini Anda akan diajak untuk melihat berbagai faktor
yang mempengaruhi keberhasilan mengerjakan suatu tes atau ujian.
Kemudian dalam tulisan ini Anda akan mendapatkan berbagai hal yang harus
dipersiapkan dalam menghadapi ujian, baik persiapan secara fisik,
maupun secara mental. Anda juga akan diajak untuk lebih mengenali
karakteristik dari soal-soal tes atau ujian. Dan terakhir Anda akan
diberikan strategi praktis menjawab soal secara efesien dan efektif.
atas
B.Persiapan
Mental
Mengerjakan sebuah ujian atau tes bukanlah hanya
masalah apakah kita menguasai pokok materi atau tidak. Seringkali kita
mendapati anak yang cerdas tetapi sering mendapatkan nilai yang rendah
pada ujian atau tes. Hal ini mungkin saja terjadi karena mengerjakan
saol ujian atau tes menuntut proses mental yang dipengaruhi berbagai
faktor. Karena faktor mental menjadi dominan pada waktu kita mengerjakan
tes atau ujian maka faktor mental ini juga mempunyai pengaruh yang
besar dalam menyumbangkan keberhasilan mengerjakan tes atau ujian.
Faktor mental yang dimaksud adalah kondisi psikologis testee (orang yang
mengerjakan tes) pada waktu akan mengerjakan dan ketika mengerjakan tes
atau ujian. Kekhawatiran menghadapi tes atau ujian diberi label
kekhawatiran karena perasaan ini sebagian besar disebabkan oleh rasa
takut yang, muncul oleh imajinasi. Umumnya, rasa takut berdasarkan
realitas, sementara kekhawatiran adalah rasa takut karena imajinasi atau
bayangan yang tidak jelas sebabnya.
Akibatnya fisik dan
emosional bisa sama. Jika seseorang “takut terbang” tetapi belum pernah
terbang, orang itu bisa dikatakan memiliki kekhawatiran yang hebat.
Sebaliknya jika orang itu pernah mengalami kecelakaan pesawat terbang,
rasa takutnya kini didasarkan pada realitas.
Kekhawatiran
menghadapi tes memiliki berbagai tingkatan, dari ringan sampai berat.
Kekhawatiran bisa kronis (terjadi pada setiap tes tidak peduli seberapa
penting tes itu), atau kekhwatiran akan tes bisa bersifat akut (hanya
terjadi pada jenis tes atau ujian tertentu).
Kekhawatiran
yang ringan dalam menghadapi tes atau ujian sebenarnya berita baik.
Kekhawatiran ringan itu memacu hormon adrenalin kita sehingga
menciptakan kewaspadaaan yang membuat Anda lebih terfokus dalam
menyelesaikan tes atau ujian. Konsentrasi tetap tinggi pada kondisi ini.
Kekhawatiran yang berada di atas ringan adalah kekhawatiran
tingkat tinggi, kekhawatiran tingkat tinggi dapat mengakibatkan otak
berhenti bekerja untuk sementar. Pernahkah kita menglami kesulitan
menjawab soal ketika mengerjakan tes atau ujian, tetapi setelah ujian
selesai dan stes mereda, otak kita kembali aktif, jawaban itu menjadi
jelas.
Jenis kekhawatiran yang berat atau hebat
dalam menghadapi tes atau ujian memang tidak terlalu umum, tetapi jika
kekhawatiran jenis itu menyerang dapat terjadi tekanan hebat yang secara
mental dan fisik, seperti bisul, muntah-muntah, depresi yang akut.
Sehingga jika Anda mengalami kekhawatiran jenis ini sebaiknya
berkonsultasilah dengan dokter spesialis.
keatas
C.
Penyebab Kekhawatiran Menghadapi Tes
Kekhawatiran seringkali
disebabkan oleh banyak hal, sehingga mungkin saja berbeda antar orang
yang satu dengan yang lain. Akan tetapi pada umumnya faktor yang membuat
orang khawatir adalah kurangnya persiapan yang merangsang timbulnya
perasaan tidak nyaman yang berkaitan dengan sesuatu yang tidak
diketahui. Bayangkan Anda berada di kelas III SMA yang akan menghadapi
ujian nasional. Akan tetapi Anda tidak banyak meluangkan waktu untuk
belajar. Sampai akhirnya waktu ujian tinggal satu bulan lagi. Apakah
muncul perasan khawatir pada saat itu, apakah Anda stress menghadapi
keadaan itu? pada umumnya ya, kita kan khawatir dan stress menghadapi
ujian nasional tersebut.
Penyebabkan munculnya kekhawatiran yang
kedua adalah karena kita pernah mengalami kegagalan sebelumnya. Kita
selalu saja mendapatkan nilai rendah pada pelajaran matematika sehingga
ketika dalam ujian nasional terdapat mata pelajaran matematika kita
menjadi khawatir. Apakah kita akan dapat menghadapi ujian nasional
tersebut atau tidak.
Kedua penyebab munculnya kekhawatiran itu
kemudian berkembang dalam diri seseorang dan seringkali memunculkan
imajinasi sendiri akan pada diri seseorang
seperti :
#
Menetapkan
diri untuk gagal—“saya terlalu bodoh untuk mengerjakan tes atau ujian
ini”.
#
Mengecewakan diri sendiri --- “saya tahu saya takkan
pernah lulus tes atau ujian ini”.
Penyebab munculnya kekhwatiran
yang akan membuat kita stress tentunya harus dapat kita kenali, sehingga
kita dapat merencanakan tindakan pencegahan sehingga terhindar dari
kekhawatiran yang berlebih-lebihan. Untuk mencegah/mengurangi
kekhawatiran menghadapi tes dapat dilakukan dengan beberapa hal, yaitu ;
*
Hindari belajar kilat dan belajar secara rutin untuk
mempersiapkan diri
*
Latihan mengerjakan soal
*
Tidur istirahat yang cukup malam sebelum pelaksanaan tes atau
ujian
*
Makan yang cukup dan benar
*
Bayangkan kesuksesan
*
Motivasi lah diri Anda dengan
bahasa yang positif
*
Berolahraga
keatas
B.
Persiapan Fisik
Dalam mengerjakan tes atau ujian selain
faktor mental, tentunya juga dipengaruhi oleh faktor lain, yaitu fisik.
Akan berbeda tentunya orang yang mengerjakan tes atau ujian dalam
keaadaan sehat fisiknya dan dalam keadaan sakit. Untuk itu faktor fisik
ini harus juga memjadi perhatian, apabila kita ingin berhasil dalam tes
atau ujian. Bayangkan Anda belajar dengan giat siang dan malam untuk
menghadapi tes masuk perguruan tinggi negeri, akan tetapi pada hari
pelaksanaan ujian Anda terserang sakit! Akankah Anda akan optimal
mengerjakan sal-soal dalam ujian tersebut ?.
Untuk itu jauh-jauh hari
sebelum hari pelaksanaan tes atau ujian kita harus mempersiapkan fisik
kita sehat.
Perhatikanlah asupan makanan yang kita konsumsi.
Banyaklah makan makanan yang bergizi tinggi, buah-buahan, sehingga otak
kita dapat bekerja dengan baik untuk mengolah berbagai informasi ketika
kita belajar. Sebuah penelitian di Institut Teknologi Massachusetts,
peneliti memberikan kepada pria usia 18 hingga 28 tahun makan siang
berupa daging ayam kalkun (mengandung 3 ons protein). Setelah itu mereka
diminta melakukan latihan berpikir cukup rumit. Pada hari yang lain,
mereka diberi makanan yang terbuat dari 4 ons tepung gandum (hampir
karbohidrat murni) dan mereka diminta mengerjakan latihan yang serupa,
para peneliti menemukan bahwa peserta tes mengalami penurunan kerja
mental setelah memakan makanan yang berbeda. Hasil penelitian di atas
rasanya cukup untuk mengingatkan kita bahwa apa yang kita makan akan
mempengaruhi bagaimana kerja otak kita.
Selain memperhatikan
asupan makanan, kita juga harus membiasakan berolahraga. Hal ini penting
Karena dengan berolahraga tubuh kita menjadi sehat dan kuat. Dengan
kondisi tubuh yang sehat tentunya kita akan lebih semangat dalam
mengerjakan berbagai aktifitas kita, seperti belajar, bermain, dan lain
sebagainya. Dr. Bruce Tuckman, seorang professor penelitian pendidikan
di Universitas Florida mengatakan bahwa olahraga teratur meningkatkan
kinerja mental. Kesimpulan itu didasarkan pada penelitiannya dimana
anak-anak sekolah yang ikut serta dalam program lari pagi selama lima
belas minggu mendapatkan hasil lebih baik dalam tes kreativitas dari
pada anak-anak yang tidak melakukan olahraga.
keatas
E.
Kekuatan Berdoa
Indonesia adalah negara dengan masyarakat
penganut beraneka ragam agama. Sebagai umat beragama, tentunya kita
percaya pada Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan yang telah mengatur berbagi
keputusan hidup kita. Sebagai manusia kita hanya dapat berusaha, tetapi
Tuhan jugalah yang menentukan apa yang akan terjadi. Dialah yang
menentukan berbagai rencana yang dimiliki manusia, tetapi Tuhan jugalah
yang memerintahkan kita untuk berdoa meminta segala sesuatu yang kita
harapkan. Dengan memanjatkan doa, menyatakan harapan, keinginan, tujuan
yang hendak kita capai kepada-NYA seakan memberikan kekuatan kepada kita
untuk menggapai harapan, tujuan, sebagaimana doa yang kita panjatkan.
Berdoa memang agaknya sesuatu yang biasa kita lakukan, dan agaknya
tampak seperti hal kecil.
Akan tetapi sesungguhnya dalam
kata-kata doa yang kita panjtkan sesungguhnya di dalamnya terdapat
energi yang dapat menggerakkkan diri kita untuk menggapai doa yang kita
panjatkan tersebut. Jika kita akan menghadapi ujian atau tes, maka
biasakanlah memanjatkan doa pada Yang Maha Kuasa agar ujian atau tes
kita akan jalani dapat kita lalui dengan sukses. Percayalah, doa-doa
yang kita bacakan akan memberikan energi positif pada diri kita yang
akan mendorong kita untuk giat belajar, dan merasa yakin bahwa kita akan
sukses dalam menjalani tes atau ujian.
keatas
F. Pola dan
Bentuk Soal
Untuk dapat menjawab soal ujian atau tes dengan
baik, tentunya kita harus memahami bagaimana pola dan bentuk soal. Pada
tulisan ini kita hanya akan membahas tiga (3) buah bentuk soal,
meliputi: pilihan ganda (multiple choice), jawaban singkat, serta essay.
Bentuk
Soal:
a. Pilihan Ganda (Multiple Choise)
b.
Jawaban Singkat
c. Essay
1. Pilihan Ganda
(Multiple Choice)
Pilihan Ganda (Multiple Choice) Hampir semua
pertanyaan jenis memilih, tidak memerlukan pendapat atau penafsiran.
Pertanyaannya bersifat obyektif, bukan subyektif. Ini tentunya berbeda
dengan jawaban essai. Dengan demikian dalam tes yang berbentuk pilihan
gAnda, Anda diharuskan untuk ;
1. mengingat informasi tertentu
2. memikirkan jawaban terbaik
3. memisahkan satu jawaban dari
berbagai macam data
ketika membaca kembali sebuah pertanyaan
memilih, ada tiga komponen yang perlu Anda pertimbangkan ;
~
Dasar (apa yang ditanyakan)
~ Opsi (pilihan-pilihan yang Anda
miliki untuk menjawab pertanyan itu
~ Diversi (serangkaian
informasi yang dirancang untuk mengubah
perhatian)
“Dasar” merupakan inti pertanyaan itu. Dasar itu bisa satu kata atau
seluruh paragrap. Dasar untuk pertanyaan bisa pula sebuah situasi,
kasus, atau skenario. Ketiga hal ini mengharuskan peserta tes segera
memutuskan apa poin utama uraian tersebut. Ketika menganalisis tes
pilihan ganda, Anda harus memfokuskan perhatian hanya pada dasar
pertanyaan.
“Opsi” merupakan pilihan-pilihan yang Anda miliki
untuk menjawab pertanyaan tes pilihan ganda. Opsi ini sering kali
mengharuskan Anda menyadari jawaban yang benar di antara jawaban lain
yang salah. Dalam tes pilihan ganda yang lebih kompleks, semua jawaban
bisa tampak serupa atau saling melengkapi. Dalam hal ini perlu
mempersempit pilihan dengan meninjau dasar pertanyaannya.
“Diversi” merupakan rangkaian informasi yang dirancang untuk mengalihkan
perhatian Anda dari dasar pertanyaan. Diversi dapat berupa pertanyaan
atau opsi. Agar tetap fokus, selalu kembali ke dasar pertanyaan.
Berhati-hatilah pada kata-kata mutlak atau kata-kata dengan arti tetap,
misalnya selalu, tidak pernah, tidak satupun, dan semua kata-kata yang
bersifat mengecoh yang sebagian besar merupakan diversi. Kurang, lebih,
sedikit, kadang-kadang, tidak, kecuali merupakan contoh kata-kata di
mana Anda perlu berhenti dan memeriksa kembali. Jawaban bisa tampak
jelas sehingga Anda melihat salah satu kata-kata ini.
Bentuk
Soal:
a. Pilihan Ganda (Multiple Choise)
b.
Jawaban Singkat
c. Essay
2. Jawaban Singkat
Soal
jawaban singkat adalah pertanyaan yang memerlukan jawaban singkat.
Jawaban itu dapat muncul dalam beberapa bentuk seperti isi titik-titik,
kata di tengah kalimat, melengkapi kalimat, serta definisi pertanyaan
yang memerlukan jawaban singkat umumnya memerlukan ingatan yang
spesifik, deklaratif atau di luar kepala. Cara terbaik mempersiapkan
diri untuk jenis tes ini adalah belajar dengan kartu flash (kartu yang
berisi ringkasan materi).
*
Baca petunjuk soal
dengan teliti. Jika ada yang kurang jelas dari petunjuk itu, tanyakan
pada guru atau pengawas dan minta penjelasan.
*
Baca
pertanyaan baik-baik. Dengan hanya membaca bagian pertama pertanyaan
atau membaca pertanyaan sekilas, Anda bisa mengambil kesimpulan yang
keliru sehingga mengakibatkan mengisi jawaban yang keliru.
*
Jawab hanya yang ditanyakan saja. Memberi jawaban yang terlalu
banyak hanya akan membuang-buang waktu saja, lagi pula informais itu
mungkin tidak diperlukan. Kecuali jika Anda piker ada dua kemungkinan
atau lebih, tuliskan saja tandai pertanyaan itu, jika masih ada sisa
waktu pikirkanlah kembali mana jawaban yang paling tepat. Akan tetapi
jika tidak ada waktu lagi, maka guru yang murah hati akan memberi
separuh nilai.
Bentuk Soal:
a. Pilihan Ganda (Multiple
Choise)
b. Jawaban Singkat
c. Essay
3.
Essay
Sebelum mengikuti tes atau ujian yang berbentuk essay,
maka Anda perlu menebak pertanyaan yang akan muncul, tuliskan jawaban
Anda sebelumnya seakan Anda sedang mengikuti tes. Beri waktu sama dengan
waktu Anda di kelas.
Ketika tes atau ujian berlangsung, baca
baik-baik pertanyaan, jika diizinkan garis bawahi kata-kata kunci dalam
pertanyaan itu. Jika pertanyaan punya banyak bagian, gunakan peta
belajar untuk menyusun kembali pertanyaan dan bagian-bagiannya.
Pada tes yang berbentuk essay, guru akan mencari tiga unsur utama, yaitu
; pengetahuan Anda akan subyek, kemampuan Anda mengorganisasikan
pikiran, dan keterampilan Anda dalam menulis. Untuk itu maka jawaban
yang harus Anda berikan harus juga memilki tiga bagian utama, yaitu:
pengantar, tubuh/isi, kesimpulan.
Pada bagian pengantar,
nyatakanlah kembali atau tafsirkan pertanyaan dengan menggunakan
beberapa kata dari pertanyaan. Kemudian lanjutkan jawaban Anda dengan
tubuh / isi, dengan menggunakan kata-kata atau kalimat peralihan yang
dapat berasal Dari pengantar. Nyatakan ide-ide Anda dengan jelas dan
ringkas. Dukung ide-ide pikiran utama Anda dengan contoh atau penjelasan
yang lebih kongkrit. Setelah itu nyatakan kembali ide pokok Anda secara
ringkas.
a. Pilihan Ganda (Multiple Choise)
b.
Jawaban Singkat
c. Essay
G. Lakukan Latihan Yang Tepat
Setiap soal memiliki karakteristiknya sendiri-sendiri. Sehingga
apabila kita sering mengerjakan soal-soal dengan pola dan bentuk yang
sama kita akan menjadi terbiasa dan relatif lebih mudah mengerjakannya.
Pengalaman mengikuti ujian nasional SMA, misalnya, hanya sekali kita
alami, akan tetapi kita tetap dapat mengenali karakteristik soal dengan
mengerjakan soal-soal sejenis tahun-tahun sebelumnya. Semakin kita
sering mengerjakan soal-soal tersebut maka, semakin terlatih kita
mengerjakan soal-soal pada tes atau ujian nasional tersebut. Demikian
juga pada tes atau ujian di sekolah. Kita dapat memiliki pengalaman
mengerjakan tes atau ujian sekolah apakah itu ulangan umum, atau tes
yang lainnya dengan berlatih mengerjakan soal-soal pada periode
sebelumnya. Misalnya akan ada ulangan umum pada mata pelajaran
matematika di sekolah, maka pinjamlah soal-soal terdahulu dari kakak
kelas untuk dipelajari dan coba mengerjakannya.
Berikan tanda
pada soal-soal yang tidak dapat Anda selesaikan, carilah orang yang
dapat memberikan penjelasan pada Anda misalnya guru atau kakak kelas.
Setelah Anda berlatih mengerjakan soal-soal tersebut, kemudian ajaklah
teman Anda untuk belajar bersama. Berikan jawaban atas soal-soal yang
telah Anda kerjakan pada teman, kemudian mintalah tanggapan teman,
apakah jawaban yang Anda buat sudah benar menurut teman Anda. Hal ini
penting, karena Anda akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar
karena melakukan hal itu. Keuntungan yang pertama adalah kekuatan Anda
mengingat soal yang telah Anda kerjakan menjadi lebih kuat dengan Anda
menjelaskannya pada teman. Informasi itu akan bertambah kuat dalam
ingatan kita manakala informasi itu kita sampaikan pada orang lain.
Keuntungan yang kedua adalah bahwa dengan Anda menceritakan jawaban Anda
atas soal-soal tersebut mungkin saja disalahkan teman Anda, sehingga
membuat Anda berpikir ulang, dan meninjau kembali jawaban Anda. Masalah
itu mungkin saja terjadi ketika Anda mengerjakan soal pada tes atau
ujian yang sesungguhnya. Kita akan lebih ingat ketika mengerjakan soal
yang sejenis, kesalahan yang pernah kita buat sebelumnya tentunya akan
kita ingat betul, sehingga kita dapat menjawab dengan benar pada tes
atau ujian yang sesungguhnya.
atas
H. Baca Petunjuk Soal
Pada waktu Anda mengerjakan soal-soal pada pelaksanaan tes atau ujian
maka ada beberapa hal yang Anda harus perhatikan agar Anda mengerjakan
soal tes atau ujian dengan baik. Pada saat-saat awal janganlah
terpancing untuk langsung melihat soal dan mengerjakan soal. Anda harus
membaca terlebih dahulu petunjuk pengsisian soal. Hal ini penting
dilakukan agar Anda tidak menyalahi perintah dari soal tersebut. Selain
itu dengan membaca secara teliti Anda menjadi lebih yakin karena tahu
bagaimana akan mengerjakan soal-soal tersebut.
atas
I.
Gunakan Teknik Scanning dan Scamming
Setelah membaca dengan
teliti petunjuk pengisian jawaban, maka kegiatan yang harus dilakukan
adalah membaca soal dengan cepat (scamming). Membaca dengan cepat
(scamming) sebenarnya biasa dilakukan apabila kita mencari nomor telepon
pada buku telepon, atau mencari satu kata di kamus. Selain scamming,
kita juga melihat soal secara sekilas atau scanning seperti kita membaca
Koran. Kelompokkanlah soal yang telah dibaca secara cepat tadi pada
kelompok soal yang termasuk sangat sulit, sulit, sedang, dan mudah.
Anda
dapat mengelompokkan soal yang tidak tahu sama sekali, tidak ada
bayangan bagaimana menjawabnya pada kelompok soal kelompok sangat sulit
atau beri tanda SS. Untuk soal yang Anda hanya tahu sedikit dan masih
sangat ragu akan kebenaran jawabannya maka masukkan ia ke dalam soal
yang termasuk sulit atau beri tanda S. Untuk soal yang Anda rasa tahu
dan bisa menjawabnya akan tetapi masih agak ragu apakah benar, masukkan
soal tersebut dalam kelompok soal yang sedang atau Anda beri tanda SD.
Sedangkan soal yang dirasa dapat Anda jawab dengan yakin benar maka
masukkan ke dalam kelompok soal yang mudah atau beri tanda M. setelah
semua soal diberi tanda, maka barulah isi jawaban mulai dari soal yang
mudah, kemudian soal yang sedang, kemudian soal yang sulit, baru
terakhir soal yang sangat sulit. Hal ini penting dilakukan karena
seringkali peserta tes memulai mengerjakan tes berurut dari soal nomor 1
sampai nomor terakhir. Tentu saja peserta tes kan sangat rugi, pertama
karena soal ujian atau tes biasanya memiliki tingkat kesukaran yang
berbeda-beda antara soal yang satu dengan yang lain. Apalagi, soal-soal
tersebut kemudian diacak dan tersebar. Jika peserta tes mengerjakan tes
mulai dari nomor 1 maka bisa jadi ia mengerjakan soal-soal dengan
kategori yang sulit, bahkan sangat sulit. Hal ini jelas merugikan
peserta tes. Karena peserta tes akan kehabisan waktu karena mengerjakan
soal yang sulit atau sangat sulit terlebih dahulu, karena bisa jadi ia
mnemukan jawabnnya akan tetapi bisa jadi tidak meneukan jawabannya. Hal
ini tentunya akan mebuat peserta tes kelelahan secara mental karena ia
tidak dapat menjawab soal, sehingga apabila ia mendapatkan soal yang
sesungguhnya mudah karena konsentrasinya sudah mulai pecah, soal yang
mudah itupun akan sulit dijawab oleh peserta tes.
atas
J.
Penutup
Dalam kehidupan sehari-hari, baik ketika sekolah,
kuliah, akan bekerja, kita selalu dihadapkan dengan seprangkat ujian
atau tes yang menjadi syarat untuk mencapai sesuatu. Untuk itu, setiap
otang tentunya ingin agar mereka dapat mengerjakan tes dengan baik agar
dapat mencapai apa yang mereka inginkan.
Keberhasilan menghadapi
tes atau ujian tentunya harus dipersiapkan dengan baik, mulai dari
sebelum tes, serta pada saat tes berlangsung. Untuk persiapan sebelum
tes, meliputi persiapan mental seperti mengatur rasa khawatir yang
muncul, kemudian berdoa, serta persiapan fisik seperti berolahraga, dan
mengkonsumsi makanan yang bergizi. Sedangkan persiapan ketika tes
berlangsung meliputi, latihan soal, mengenali bentuk-bentuk soal, dan
mempelajari teknik-teknik mengerjakan soal seperti scamming, ataupun
scanning.
Banyak orang yang mempunyai predikat sebagai orang
pandai akan tetapi gagal dalam menghadapi suatu ujian atau tes. Hal
disebabkan oleh faktor persiapan yang kurang baik, mereka memandang
mengerjakan tes merupakan hal yang biasa sehingga tidak terlalu penting
mempersiapkan diri menghadapi tes atau ujian tersebut.
Dengan
mempersiapkan diri menghadapi tes atau ujian sesungguhnya membuat kita
lebih yakin bahwa kita akan bisa mengerjakan tes atau ujian dengan baik.
Keyakinan inilah kemudian yang menggerakkan energi yang ada pada kita
untuk berupaya mengerjakan tes atau ujian dengan baik.
Referensi
De
Porter, Bobbi & Mike, Hernacki (Penerjemah Alwiyah Abdurrahman).
2000. Quantum Learning (terjemahan). Bandung : Kaifa.
Jensen, Eric
& Karen, Markowitz. (Penerjemah Lala Herawati Dharma). Otak Sejuta
Gigabyte. Bandung : Kaifa.
Tolley, harry & Ken, Thomas
(Penerjemah Tutun Harsono). 2001. How To Pass Numeracy Tests. Jakarta :
Erlangga.
……..2004. Kekuatan Mantra. ……………………………
Madden, Thomas L
(Penerjemah Ivonne Suryana ). 2000. Fire Up Your Learning. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar